Labels
Monday, April 26, 2021
Wednesday, April 14, 2021
8 Manfaat Karamunting
8 Manfaat Karamunting
Hai ... hai
...!
Apa kabar
semuanya?
Hari ini ...
aku abis pulang dari kebun buat ngambil buah kelapa sawit. Langsung deh duduk
di depan laptop untuk melepas penat dan mencari hiburan.
Eits ...! Apa
sih yang bikin aku tiba-tiba langsung open laptop? Padahal, aku baru aja dari
kebun.
Hmm ... ini,
nih. Ada ilmu baru yang mau aku share ke kalian.
Di kebun
tadi, aku melihat keindahan bunga karamunting. Tahu ‘kan? Yang bunganya cantik
warna ungu dan buahnya bisa dimakan itu?
Kalau
anak-anak zaman dulu, suka banget makan buah karamunting ini karena rasanya
enak dan bikin lidah kita jadi biru keungu-unguan gitu. Ada nggak sih yang
masih mengalami gimana serunya nunjukkin lidah yang udah berubah warna setelah
makan buah karamunting ini?
Aku tuh
termasuk anak yang jahil di zamannya. Seneng banget ngumpulin buah karamunting
cuma buat nunjukkin kalau lidah aku sudah berubah jadi biru. Hahaha.
Setelah aku
cari tahu ... Eh, ternyata tanaman yang tumbuh liar di desaku ini ... termasuk
tanaman yang kaya manfaat, loh. Aku juga baru tahu setelah aku penasaran
mencari nama ilmiah karamunting di internet.
Karamunting
ini memiliki nama ilmiah Rhodomyrtus tomentosa
dan termasuk dalam famili Myrtaceae
(jambu-jambuan).
Karamunting
memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah. Kalau di daerah kamu, namanya
apa ya? Sharing, dong!
Tanaman liar
berkayu ini merupakan tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Sampai akhirnya menyebar ke daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian
mencapai 2400 m.
Di beberapa
tempat, karamunting dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik dan
sangat menarik. Di tempat lain juga ada yang menganggap karamunting adalah
gulma pengganggu karena pertumbuhannya yang sangat cepat hingga mengalahkan
vegetasi aslinya.
Karamunting
yang dianggap sebagai gulma oleh sebagian orang ini ... ternyata memiliki
banyak manfaat, loh. Mau tahu, apa aja sih manfaat dari karamunting ini?
Yuk, simak artikel di bawah ini:
- Buah Sebagai antioksidan
Ekstrak
antosianin dari buah karamunting memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
Antioksidan diperlukan untuk mencegah dan mengurangi penyakit akibat radikal
bebas. Penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas antara lain
penuaan dini, kanker dan serangan jantung.
Wah,
pantes aja orang zaman dulu itu banyak yang sehat-sehat. Mereka nggak mengenal
rumah sakit. Ternyata, ini adalah salah satu rahasianya. Karena zaman dulu,
orang yang tinggalnya masih di hutan selalu makan makanan yang mengandung
banyak sekali manfaat untuk tubuh.
- 2. Akar; Meningkatkan
jumlah trombosit
Tidak
hanya buahnya. Ternyata, akar karamunting juga sangat berfungsi untuk
meningkatkan jumlah trombosit dalam darah. Hal ini sangat penting untuk
penyembuhan beberapa penyakit seperti penyakit Demam Berdarah yang kerap kali
menyerang trombosit dalam tubuh kita.
- 3. Akar; meningkatkan
tingkat fibrinogen dan otot kontrak pembuluh darah halus.
Selain
untuk meningkatkan trombosit, ternyata akar karamunting juga berperan dalam
meningkatkan kinerja fibrinogen, loh. Ada yang tahu, Fibrinogen itu apa? Yuk,
kita belajar lagi untuk cari tahu ... apa itu fibrinogen?
- 4. Ekstrak akar mampu
menghambat bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab nanah.
Nah,
buat kalian yang pernah terluka atau gatal-gatal hingga timbul nanah. Kalian
bisa coba ekstrak akar karamunting ini untuk menyembuhkannya. Selamat mencoba!
- 5. Akar dapat digunakan
sebagai pewarna hitam alami untuk menghitamkan gigi dan alis.
Wah,
orang zaman dulu aja sudah menghitamkan alis dengan cara alami ya? Buat
teman-teman yang mau coba ... boleh juga nih menggunakan akar karamunting
sebagai bahan untuk pembuatan alis.
- 6. Daun untuk bahan
pengobatan herbal penyakit diabetes.
Nah,
diabetes ini menjadi salah satu penyakit yang sangat ditakuti di masa sekarang
ini. Kenapa? Karena zaman sekarang, kita lebih banyak rebahan daripada
bergerak. Jadi, kadar gula dalam tubuh kita kerap kali tidak terbakar secara
sempurna. Beda dengan orang zaman dulu yang rajin jalan kaki dan beraktivitas
di luar rumah. Mereka semua sehat-sehat, loh.
- 7. Daun sebagai obat
luka dengan cara mengunyah daun dan menempelkan pada luka.
Hmm
... ini yang paling mudah untuk digunakan. Kalau suatu saat kamu kebetulan
terluka dan tidak ada obat, kamu bisa coba menggunakan daun karamunting ini
untuk dijadikan obat luka. Eits, hati-hati ya! Jangan sampai tertelan saat
mengunyah daunnya, nanti nggak jadi buat obat, hihihi.
- 8. Daun Dapat
dimanfaatkan untuk menetralkan racun.
Wah,
selain bisa digunakan sebagai obat luka. Bisa juga untuk menetralkan racun,
loh. Kamu bisa coba daun karamunting yang kaya manfaat ini untuk mengobati
lukamu. Tapi ... kalau luka dalam hati ... mmh ... nggak tahu ya, bisa diobati
atau nggak pakai daun karamunting ini. Hehehe ....
Nah, itu dia manfaat daun karamunting
yang jarang banget kita ketahui. Jujur, aku juga nggak tahu kalau karamunting
ini punya banyak manfaat kayak gini. Soalnya, kalau di kampungku ...
karamunting ini hanya dianggap sebagai tanaman liar atau gulma pengganggu. Sama
sekali nggak ada harganya. Dibiarkan tumbuh liar begitu aja. Kalau aku
ngambilin pohon karamunting, mungkin semua orang akan menganggapku gila.
Eh, ngomong-ngomong ... aku sering
gunakan daun karamunting ini untuk merebus daun pepaya, loh. Katanya sih, untuk
mengurangi rasa pahitnya sebelum kita makan. Bener, nggak? Cobain sendiri, deh!
Sampai di sini dulu artikel dari aku
...
Kita ketemu lagi di artikel
selanjutnya!
Silakan komentar di bawah untuk
sharing atau sekedar minta tips dari aku. Siapa tahu, aku bisa hadirkan tulisan
yang menarik untuk kalian baca dan mudah untuk dimengerti.
Much Love,
@vellanine.tjahjadi
Sumber
: tbu.litbang. pertanian.go.id
Wednesday, April 7, 2021
Penulis Itu Berproses, Bukan Berprotes!
Hai ... hai ...!
Apa kabra!
Eh!?
Apa kabar?
Kali ini, aku mau cerita sedikit tentang beberapa hal yang aku temui beberapa hari ini. Eh, aku nulisnya udah pakai kalimat efektif atau belum, ya? Ah, sudahlah. Yang penting, kalian ngerti bahasaku walau tata bahasanya sedikit berantakan.
Akhir-akhir ini ... karena aku sebagai salah satu ambassador dan penulis best seller di Novelme, banyak penulis yang sering mengeluh. Mmh ... ngeluhnya nggak sama aku, sih. Tapi sama yang lain. Maybe, lebih sering mengeluh sama Tuhan dalam sujudnya.
Kalau denger keluhan itu, rasanya ikut pusing. Karena kita juga ngerasain gimana lelahnya berjuang, gimana sakitnya tidak dihargai, tapi kita sendiri nggak tahu mau ngeluh ke mana. Karena malu kalau mau ngeluh terus, tapi tidak meningkatkan diri.
Daripada sibuk mengeluh, kita akan merasa beban kita semakin berat. Lebih baik, perbanyak karya saja. Makin banyak karya, akan semakin bagus. Karena,suatu hari nanti ... satu dari puluhan tulisanmu itu akan menemukan pembacanya sendiri. Kalau ditanya, sudah berapa karyaku? Sudah ratusan sebenarnya. Tapi ... aku tidak serta merta mempublikasikan karyaku begitu saja. Aku terus belajar menulis tanpa menunggu orang lain menghargai karyaku lebih dulu. Aku lebih fokus berlatih menulis untuk meningkatkan kualitas tulisanku lebih dahulu agar bisa dikatakan layak untuk pembaca.
Positif thinking aja, sih. Kalau mau dihargai lebih, kita harus berpikir apakah tulisan kita itu sudah pantas dihargai oleh orang lain atau belum. Kalau kira-kira belum , ya tingkatkan lagi kualitas tulisannya. Nggak usah mengeluh! Mengeluh hanya akan menghambat dirimu untuk terus menghasilkan karya.
Ada lagi, nih ... beberapa waktu lalu, sempat ribut di Novelme karena ada penulis senior yang baru berkecimpung di platform baca karena dia sudah lebih dahulu menulis buku cetak dan memang peminat buku cetaknya lumayan banyak. Saat masuk di platform, ia merasa kalau karyanya tidak dihargai pembaca dan menyalahkan platform. Platform dianggap salah karena lebih banyak tulisan yang dibilang "HOT" daripada tulisan yang menginspirasi.
Eits, bukan hanya menyalahkan platform. Tapi juga menyalahkan selera pembaca yang bisa dibilang lebih suka cerita "esek-esek" ketimbang cerita yang menginspirasi. Padahal, tidak semua penulis menulis cerita dewasa. Akhirnya, paltform dianggap sebagai ajang untuk merusak moral pembaca dan penulis-penulis yang bermoral itu jadi anti platform.
Menurutku, penulis-penulis itu harusnya justru semangat masuk ke platform agar koleksi literature di platform bisa semakin baik. Alangkah baiknya jika mereka justru berbondong-bondong mengisi platform dengan cerita yang inspiratif agar menenggelamkan cerita yang katanya "esek-esek" itu. Sayangnya, mereka tidak pernah mau melakukannya karena dianggap tulisan mereka tidak diminati oleh pembaca.
Sebenarnya, diminati atau tidak, itu semua tergantung bagaimana penulisnya dalam berkarya dan menemukan pembaca-pembaca mereka.
Banyak penulis yang bilang kalau "Karya aku mah apa, sepi banget pembacanya."
Eits, jangan salah!
Penulis profesional dan terkenal juga berawal dari pemula, loh. So, kamu jangan pesimis kalau pembacamu baru 1 orang. Harus bisa kamu evaluasi dengan jumlah karya yang sudah kamu hasilkan. Tetap semangat karena kamu hanya butuh waktu untuk bertemu dengan pembacamu.
Aku yang saat ini sudah menjadi penulis best seller webnovel di Novelme, juga pernah ada di area "The Dip", area yang menukik tajam di bawah dan tenggelam dengan karya-karya yang sudah lebih dahulu terbit. Aku berada di area "DIP" itu sejak tahun 2012 hingga tahun 2018. Artinya, selama 6 tahun aku menulis, karyaku tidak terlihat oleh siapa-siapa. Tapi tidak membuatku berhenti untuk berkarya.
Aku justru semakin tertantang untuk memperbaiki diri. Menjadi idealis yang bisa mengikuti pasar. Aku belajar banyak hal. Mulai dari menulis puisi, cerpen, esai, novela hingga ke webnovel. Kalau ditanya, sudah berapa banyak tulisanku. Aku nggak pernah menghitungnya. Sengaja, sih. Supaya aku bisa fokus terus menghasilkan karya tanpa tahu berapa banyak karya yang aku hasilkan. Kadang kalau dihitung, sudah banyak juga, hihihi.
Aku sudah menerbitkan 23 Antologi buku bersama dengan penulis-penulis yang lainnya. Tapi, aku masih merasa belum menjadi apa-apa. Masih banyak penulis lain yang membanggakan karyanya karena memiliki banyak penggemar dan pembaca. Sedangkan aku ... bahkan sampai tulisanku menjadi best seller, aku masih sering merasa belum pantas untuk mendapatkan begitu banyak penghargaan.
Semuanya butuh proses, sampai saat ini juga aku masih berproses. Apa pun yang terjadi di depan, aku jadikan tantangan tanpa banyak berprotes. Banyak yang sering mengeluh karena aturan platform yang berubah-ubah dan memberatkan penulis. Tapi menurutku, selama feedback-nya sesuai, nggak masalah. Apalagi, aku juga sudah menjalani kehidupan penulis yang bukan amatiran lagi.
Tulisan yang sudah ada nilainya, adalah tulisan profesional (agak berat nulisnya karena sesungguhnya aku belum siap). Berapa pun nilainya, asal itu karya kita sendiri, belajarlah untuk menghargainya. Bukan protes ke sana ke mari karena kita merasa karya kita belum dihargai.
Ada banyak literature di dunia ini selama ratusan tahun. Ada banyak penulis dan ide yang bertebaran. Supaya tulisanmu dikenal orang, bagaimana caranya? Kalau kamu cuma simpan tulisanmu di dalam laci. Jangan pernah berharap akan ada banyak orang yang membacanya. Tapi kalau kamu bisa menunjukkan karyamu ke orang lain, dari 100 orang, akan ada 1 orang yang menghargai tulisanmu. So, tetap semangat menulis tanpa mengeluh atau protes sana-sini.
Temukan tempat yang tepat untuk berproses! Karena setiap orang memiliki kenyamanan yang berbeda-beda. Aku suka pantai, kamu belum tentu menyukainya. Kamu suka gunung, aku belum tentu menyukainya.
Jika jalan yang kamu tempuh itu terjal dan berliku, jalani saja! Karena itu akan membuat kakimu terlatih untuk lebih kuat mendaki tempat yang lebih tinggi lagi. Jangan pernah bermimpi berdiri di tempat yang tinggi, jika kamu tidak punya kaki yang kuat untuk melangkah! Jika kamu hanya bisa mengeluh dan berhenti saat mendapati kesulitan dalam perjalananmu!
Tak ada manusia hebat yang tidak berproses. Mereka menjadi hebat karena tidak banyak protes! Sukses atau tidaknya kamu di masa yang akan datang, itu ditentukan oleh langkah yang sedang kamu tempuh hari ini. Mungkin terjal, berliku, berduri dan melelahkan. Tapi itu akan membuatmu kuat mendaki tempat yang lebih tinggi dari orang lain yang memilih untuk berhenti berjuang atau memilih untuk tidak mencoba berjuang sama sekali.
Terima kasih sudah membaca tulisan ini!
Semoga membuat kalian semakin semangat berkarya tanpa mengeluhkan apa pun.
Much Love,
Vella Nine
3 Cara Mudah Membuat Deskripsi Novel yang Menarik
Hai ... hai ...!
Apa kabar nih?
Pernah ke toko buku?
Kalau cari buku, apa sih yang pertama kali kalian lihat?
Yang pertama, pasti lihat judul dan covernya. Selanjutnya, kita akan melihat sinopsis, blurb atau deskripsi tentang novel tersebut. Ini adalah salah satu persoalan besar yang terlihat sepele. Karena deskripsi novel akan menentukan pembaca akan memilih membeli novelmu atau tidak.
Jujur, kalau pergi ke toko buku, aku juga selalu membaca deskripsinya terlebih dahulu. Setelahnya, barulah akan memutuskan untuk membacanya atau tidak. So, dari ribuan atau jutaan buku yang ada ... kita harus bisa bikin deskripsi novel yang menarik.
Kali ini, aku mau ngasih tips tentang deskripsi novel supaya menarik perhatian pembaca.
Gimana sih caranya biar deskripsi novel kita itu bisa menarik?
Simak tips yang ada di bawah ini ya!
1. To the Point
Buatlah deskripsi kamu itu langsung ke intinya. Nggak usah bertele-tele. Buat kalimat semenarik mungkin untuk membuat pembaca penasaran dan ingin membaca karya kamu. Kamu bisa lihat contoh deskripsi novel "Perfect Hero" karya Vella Nine.
2. Bangun Citra Novelmu
Dengan membangun citra novelmu di deskripsi novel, akan menarik minat pembaca untuk membaca cerita dalam novel tersebut. Kamu bisa memberikan gambaran secara keseluruhan dalam novel kamu dan tetap membuat penasaran pembaca. Kamu bisa lihat contoh deskripsi novel "Travelling ke Hatimu" karya Jun Akhena.
3. Tambahkan Kutipan dari Novelmu
Kutipan novel yang diletakkan di deskripsi novel akan membuat pembaca tertarik saat membacanya dan ingin membuka bab-bab novel yang kamu tulis. Kamu bisa lihat contoh novel "My Mysterious Husband" karya Nawila ini:
Nah, itu dia 3 tips bikin deskripsi novel yang menarik!
Semoga bermanfaat!
Much Love,
@vellanine.tjahjadi
Wednesday, March 31, 2021
Program Desa Ramah Anak di Desa Beringin Agung
Friday, March 26, 2021
Penyesalan Masa Tua
Hari ini ... aku ingin berbagi kisah.
Bukan untuk mengharapkan rasa iba atau kasihan dari kalian.
Tapi ... karena aku ingin tulisanku ini bisa menjadikan pelajaran hidup bagi kita.
Siapa sih sosok yang ada di foto ini?
Sosok ini bukanlah orang lain bagiku. Dia adalah seorang kakek
yang begitu baik. Tidak pernah marah, tidak pernah menghakimi cucu-cucunya saat
bersalah.
Aku ingin ... kisah dia abadi. Kelak, mungkin anak-anakku akan
membaca tulisan ini.
Dia adalah sosok yang baik. Sayangnya, ia bernasib malang.
Tidak sebaik seperti yang lainnya. Di usianya yang senja, dia hidup dalam
sebuah penyesalan besar. Sebuah penyesalan di masa lalu karena dia tidak pernah
bersekolah. Sehingga, ia kerap dimanfaatkan oleh orang lain. Semua harta yang
ia miliki sudah habis karena ia tidak memiliki ilmu pengetahuan untuk
menjaganya.
Penyesalan terbesarnya bukan karena kehilangan harta. Tapi
karena dia tidak pernah merasakan apa itu “Belajar”. Saat masih kecil, kedua
orang tuanya sudah tiada. Sementara, adiknya pun masih kecil. Demi merawat dan
menjaga adiknya, dia memutuskan untuk berhenti sekolah.
Ada banyak pilihan dalam hidup, tapi juga ada orang yang tidak
memiliki pilihan. Harus tetap menjalani kesulitan tanpa harus dihadapkan pada
pilihan. Sebab itu, bersyukurlah jika kalian masih memiliki pilihan dalam hidup
kalian. Sebab, sebagian orang tidak pernah diberi kesempatan untuk memilih.
Hanya dihadapkan pada satu hal yang harus mereka terima meski itu sangat pahit.
Sejak tahun 2004, kakekku sudah mengalami gangguan psikis
karena penyesalan yang ia alami. Hingga saat ini, fisiknya masih sehat. Hanya
saja, pemikirannya tidak lagi sehat. Dia setres dan kondisi telinganya sudah
tunarungu karena usianya memang sudah tua.
Setiap hari ... dia selalu merasa sedih karena penyesalan
dalam hidupnya. Setiap hari dia akan mengomel karena keadaan keluarganya yang
tidak layak seperti lainnya.
Terkadang, menjadi pendengarnya setiap hari cukup setres.
Kenapa? Karena aku juga tidak bisa melakukan sesuatu. Aku hanya seorang ibu
rumah tangga biasa. Tidak bisa mengubah hidupku dengan mudah.
Penyesalan di masa tuanya ... menusuk hatiku dan memberikan
aku pelajaran berharga. Bagaimana caranya aku bisa mendapatkan ilmu, sementara
aku hanya tinggal di pelosok desa. Minim pendidikan, minim akses transportasi
dan informasi.
Mungkin, yang membuat kakekku menyesal adalah ... dia melihat
dengan nyata bagaimana zaman itu berubah. Sementara, dia tidak pernah bisa
berubah. Menyakitkan ketika orang lain bisa mendapatkan sesuatu yang lebih. Sementara
ia hanya duduk saja. Tak memiliki kemampuan apa pun. Ingin belajar pun, sudah
terlambat.
Salah satu alasanku membuka rumah baca adalah ini ... aku
tidak ingin, generasi muda merasakan hidup dalam penyesalan. Penyesalan bukan
karena tidak memiliki harta, tapi karena tidak memiliki ilmu yang bermanfaat.
Aku khawatir, ini akan terjadi pada anak-anakku di masa yang
akan datang. Oleh sebab itu, aku ingin mengabadikan kisah ini. Supaya bisa
dijadikan pelajaran bahwa usia muda seharusnya digunakan untuk belajar. Belajar
apa pun itu. Bisa dimulai dari buku. Buku apa pun itu.
Sebab, semua buku adalah ilmu.
Ilmu bisa kita dapatkan dari mana saja dan di mana saja. Jika
tidak bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi. Cukup hanya bisa bergelar SM
(Sarjana Masyarakat), maka kita harus banyak belajar dari buku. Ada milyaran
buku di dunia ini. Ada bilyunan tulisan di dunia ini. Jika kamu tidak bisa
memanfaatkan waktumu dengan baik. Maka, kamu akan merasakan bagaimana dunia
begitu kejam terhadapmu. Tidak ada kompromi, tidak ada toleransi. Hukum alam
akan menyeleksi manusia-manusia yang bisa bertahan hidup dengan baik atau
tidak.
Siapa yang tidak ingin hidup dengan baik? Semua orang ingin merasakan
hidup layak. Punya pekerjaan yang baik. Punya masa depan yang baik. Hidup bahagia
dengan keluarga, bisa menikmati liburan.
Semua orang ingin hidupnya lebih baik. Sama denganku. Aku juga
ingin merasakan itu semua.
Aku tidak minta banyak. Aku hanya tidak ingin kakek-nenek dan
kedua orang tuaku tidak merasakan bekerja di usia senjanya. Aku bisa memenuhi
kebutuhan sehari-hari keluarga. Walau sampai saat ini, aku belum bisa membuat
orang tuaku benar-benar bersantai. Mereka masih pergi ke sawah setiap hari.
Itulah sebabnya, aku ingin sekali bisa bekerja keras agar kedua
orang tua dan kakekku bisa bersantai.
Aku ingin memberikan yang terbaik untuk kakekku. Membuktikan
bahwa aku bisa membawa keluarga dari kemiskinan. Membuatnya bangga dan menghilangkan
rasa penyesalan dalam hidupnya.
Tapi sampai saat ini, dia masih tidak bisa menghapus rasa penyesalan
dalam hatinya meski aku sudah berusaha keras membuatkan sebuah rumah yang layak
dari hasil menulis novel.
Meski sudah berusaha keras untuk melegakan hatinya agar tidak
hidup dalam penyesalan, pad akhirnya, tetap menyisakan penyesalan dalam
hatinya.
Oleh sebab itu ...
Perbanyaklah belajar di usia mudamu. Agar usia tuamu tidak diselimuti
rasa penyesalan. Nasehat yang pernah ada di buku sekolah, itu sungguh ada di
dunia nyata. Penyesalan di msa tua, benar-benar akhir hidup yang menyakitkan.
Sebab, kamu akan menyaksikan bagaimana zaman berubah. Kamu akan merasakan bagaimana
waktumu begitu singkat dan tidak ada satu hal pun yang kamu bis tinggalkan
untuk anak cucumu di masa depan.
Semoga tulisan ini ... membuat kita belajar, belajar dan
belajar.
Salam hangat,
@rin.muna
Thursday, March 25, 2021
My Hope
Hai hai...!
Apa kabarnya nih teman-teman? Semoga semuanya baik-baik aja
ya. Hari ini aku ingin bercerita tentang perjalanan aku bersama dengan sosok
Mungil yang ada di foto ini. Dia adalah gadis kecil yang hadir dalam hidupku.
Dia selalu jadi semangat dalam hidupku.
Di tengah kesibukan ku, aku mengajak dia pergi ke salah satu
pantai karena kebetulan di sana ada kegiatan Camp yang diselenggarakan oleh
Yayasan teman kita untuk pelatihan anak-anak remaja di desa beringin Agung.
Aku selalu bahagia mengajak dia pergi ke tempat-tempat wisata
yang edukatif. Karena di sana, anakku tidak hanya bahagia menikmati wisata
saja. Dia juga bisa belajar banyak hal tentang kehidupan sehari-hari dan
tentang kehidupan masa depan yang akan dihadapi nanti.
Bagiku dia adalah sebuah harapan. Harapan tentang masa depan
dan cita-cita yang tidak pernah terwujud selama hidupku. Ada harapan besar yang
aku inginkan untuk dia. Tidak sulit, Tidak harus menjadi pengusaha sukses atau
menjadi pegawai negeri yang punya gaji tetap. Aku hanya ingin anakku bisa
menghadapi masa depan kelak dengan baik. Mampu bersaing dengan zaman yang
semakin canggih dan dituntut serba cepat.
10 atau 20 tahun lagi, Mungkin semuanya tidak akan seperti
ini. Zaman akan berubah, pola pikir manusia akan berubah, cara bekerja pun akan
berubah banyak. Yang harus aku lakukan adalah mempersiapkan Dia sedini mungkin.
Mempersiapkan mentalnya sejak kecil supaya dia menjadi anak yang tangguh meski
diterpa badai, meski harus menjalani banyak ujian dan tantangan dalam hidupnya.
Aku selalu ingin anak-anakku bisa keluar melihat dunia. Dunia
yang begitu luas, dunia yang tidak pernah dilihat oleh ibunya sebelumnya.
Supaya dia tahu tahu bagaimana menjadi manusia yang sesungguhnya. Supaya dia
tahu bagaimana membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Supaya dia tahu
jalan mana yang akan dipilih untuk masa depannya.
Terkadang kita sebagai orang tua selalu memiliki rasa ingin
menguasai anak-anak kita. Tidak perlu mendengarkan apa yang mereka inginkan,
yang kita mau anak-anak kita selalu menuruti apa yang kita inginkan. Padahal belum tentu mana kita bahagia dengan
pilihan orang tuanya.
Oleh karenanya bagi anak-anak adalah harapan. They are my
Hope. Mereka adalah harapan-harapan ku. Harapanku yang aku inginkan untuk
mereka, bukan untukku. Karena merekalah yang akan menghadapi masa depan, bukan
aku lagi.
Sebab ada rasa takut yang begitu besar menyelimutiku. Aku
takut mereka tidak bisa menghadapi masa depan. Masa sekarang saja rasanya sudah
sangat sulit. Bersaing dengan begitu banyak orang, bukan jutaan lagi tapi
miliaran.
Zaman sekarang, kita sulit membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk. 20 tahun lagi, Mungkin dunia akan lebih kejam dari ini. Itulah
mengapa harapan terbesarku adalah membuat anak-anak Mengerti bagaimana dunia di
luar sana. Membuat mereka tangguh yang tetap kuat menghadapi masalah hidup sebesar apapun.
Saturday, March 20, 2021
Rela Menempuh Jarak Jauh dalam Keadaan Hamil Demi Menjadi Relawan Pengajar di Rulika
Hai ... hai ...!
Kali ini aku mau cerita tentang hari bersejarah dalam hidupku. Hari di mana aku mengenal sosok wanita yang begitu istimewa. Aku mengenal Miss Fida yang merupakan guru aktif di sekolah menengah atas yang ada di Kecamatan Samboja dari salah satu keluargaku.
Hari itu ... Miss Fida datang berkunjung ke Rumah Literasi Kreatif. Kami berdiskusi banyak hal hingga akhirnya aku mengetahui kalau beliau adalah seorang guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah swasta.
Selain mengajar, beliau juga sangat senang berkegiatan sosial. Sama seperti yang kerap aku lakukan di Rumah Literasi Kreatif. Ada banyak kegiatan sosial yang aku lakukan di desa. Meski tidak menghasilkan uang, tapi membuat hidup kami diselimuti banyak keberkahan dari Tuhan.
Karena jiwa sosial dan kepedulian beliau. Beliau rela menjadi relawan guru Bahasa Inggris di Rumah Literasi Kreatif. Aku sangat bahagia dan terkesan dengan perjuangan beliau. Beliau rela menempuh jarak yang cukup jauh untuk bisa mengajar secara sukarela di Rulika (Rumah Literasi Kreatif).
Ada banyak guru di desa ini, tapi tidak ada satu pun yang berminat menjadi tenaga pengajar sukarelawan. Aku sedikit kesulitan mencari tenaga sukarela yang mau mengajar di Rulika. Kenapa? Karena Rumah Literasi Kreatif murni bergerak di bidang sosial pendidikan. Kami tidak memungut biaya dari peserta bimbingan atau pelatihan. Sehingga, aku tidak bisa menjanjikan apa pun pada relawan pengajar yang mengajar di Rulika. Kalau nggak dibayar, siapa sih yang mau meluangkan waktunya berlelah-lelah? Nggak semua orang bisa melakukannya.
Oleh karenanya, aku meminta bantuan dari beliau. Beruntungnya, Miss Fida justru sudah menawarkan diri untuk menjadi relawan pengajar sebelum aku memintanya untuk membantu mengajar di Rulika. Aku tidak bisa mengajar semuanya, hanya menjadi fasilitator saja. Sebab, ada 6 pola literasi dasar yang aku terapkan di Rulika. Jadi, banyak kegiatan yang harus aku urus di samping pekerjaan utamaku. Aku juga tidak bisa mengabaikan pekerjaanku begitu saja, hehehe.
Aku membutuhkan relawan-relawan yang mau membantu mengajar di Rulika. Namun, aku juga tidak bisa mengintervensi atau menuntut mereka untuk selalu aktif mengajar karena aku tidak bisa menjanjikan apa pun. Hanya mengharapkan mereka yang dengan sukarela memberikan tenaga dan pikirannya untuk menjadi bagian dari perubahan masa depan.
Kami sudah sama-sama tua. Tidak mungkin bisa terus bergerak seperti anak-anak muda. Oleh karenanya, kami juga hadir dalam acara Youth Camp untuk melihat bagaimana anak-anak muda bersemangat dalam memajukan desanya. Sebab, apa yang aku lakukan saat ini ... aku tetap membutuhkan regenerasi. Orang yang sejalan dengan visi-misi, peduli dengan pendidikan dan lingkungan sekitarnya tanpa menuntut apa-apa.
Terima kasih untuk Miss Fida yang begitu menginspirasi. Meski dalam keadaan hamil, dia tetap semangat untuk belajar hal baru. Belajar bersama anak-anak muda yang kelak akan membawa perubahan untuk masa depan.
Sampai di sini tulisan kecil dari aku ...
Semoga bisa menginspirasi dan menjadikan hidup kita bermanfaat!
Much Love,
@rin.muna
Tuesday, March 16, 2021
7 Permainan Tradisional Indonesia yang Hampir Punah
Permainan Tradisional Indonesia yang Hampir Punah
Hai ... hai ...! Kali ini aku mau bahas tentang permainan tradisional asli Indonesia yang hampir punah. Mungkin,buat anak era 4.0 ... permainan kayak gini adalah sesuatu yang asing. Bahkan, mungkin belum pernah merasakan sensasi permainan ini secara langsung. Secara, hampir semua permainan sudah ada di gawai dan dimainkan hanya dengan mengusap jari. Tidak akan merasakan bagaimana sensasi memukul sungguhan atau jatuh sungguhan. Hihihi ... pokoknya, permainan tradisional itu seru banget. Nyesel, deh kalo kamu nggak pernah ikut permainan ini.
1. Perang Bantal
gpswisataindonesia.info |
Permainan Perang Bantal dulu pernah populer dan sering
dimainkan masyarakat Indonesia . Aturan
mainnya, dua pemain duduk di atas sebuah batang pohon yang diletakkan di atas
air. Permainan ini biasanya dilakukan di atas sungai atau kolam. Pemain
tersebut duduk berhadapan dengan senjata dua buah bantal yang digunakan untuk
saling memukul.
Permainan ini tidak dibatasi waktu. Pemenangnya
ditentukan dari siapa yang bisa menjatuhkan ke dalam air terlebih dahulu.
2. Patok Lele
https://mainantradisionalindonesia.wordpress.com/ |
Patok lele adalah permainan dengan menggunakan dua
bilah kayu, satu berukuran 10 cm dan yang lain berukuran 40 cm. biasanya
permainan dilakukan dua peserta atau dua grup, dengan membuat lubang untuk
meletakkan satu bilah yang pendek. Bilah yang panjang digunakan untuk memukul
bilah yang di atas lubang agar melenting jauh. Yang lebih jauh yang menang.
Patok lele merupakan permainan masyarakat yang bisa dilakukan oleh semua umur,
dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.
3. Ingkling
https://www.dictio.id |
Ingkling adalah permainan lompat-lompat katak yang
dilakukan dengan satu kaki dan berhenti dengan dua kaki pada kotak-kotak
tertentu. Permainan ingkling umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini
paling sedikit dimainkan oleh dua orang. Alat yang digunakan adalah kapur dan gacuh (pecahan genting berbentuk bulat
atau persegi, kadang juga batu) untuk menentukan posisi main.
Saat mulai bermain ingkling, harus menentukan siapa
pemain pertama. Setelah itu semua gacuh disimpan
di kotak pertama. Pemain pertama menuju kotak berikutnya dengan sebelah kaki.
Lalu pada bagian setengah lingkaran, kedua kaki boleh menginjak tanah. Kemudian
pemain menginjak kotak-kotak berikutnya dengan sebelah kaki. Setelah berhasil
melewati satu putaran, diteruskan ke kotak berikutnya sampai habis. Setiap ada gacuh, tidak boleh diinjak dan harus
dilangkahi.
4. Sabung
Ayam
https://radarlampung.co.id |
Sabung ayam pada awalnya adalah permainan yang populer
di masyarakat. Namun karena aroma perjudian yang kental dalam permainan ini,
sabung ayam kemudian dilarang. Selain itu permainan ini juga dianggap tidak
manusiawi, karena melakukan penyiksaan binatang sampai luka parah atau mati.
Cara main sabung ayam adalah menyiapkan dua ayam dalam
satu arena, biasanya ayam jantan atau ayam jago. Permainan ini tidak terbatas
waktu. Aturannya hanya salah satu ayam kabur atau mati. Ayam jago yang
bertahan, itulah pemenangnya.
5. Permainan Bahempas
@tawakborneo |
Permainan ini asli dari Kalimantan Timur, tepatnya di
Kutai Kartanegara. Permainan ini dilakukan oleh dua orang pemuda yang sama
besar dan kuat fisiknya. Alat yang digunakan adalah tongkat dan tameng anyaman
yang terbuat dari rotan untuk masing-masing pemainnya.
Permainan dimulai dengan dua pemain berhadapan lengkap
dengan atributnya. Permainan ini biasanya dilakukan dalam 2-3 menit. Setelah permainan
dimulai, pemain akan saling memukul lawan dengan mengayunkan dan menangkis
pukulan dengan alat mereka. Pemenangnya adalah siapa yang menjatuhkan lawan
dengan cepat.
6. Bola Bekel
https://www.ibudanbalita.com |
Permainan ini populer di kalangan anak-anak perempuan.
Cara bermain bola bekel adalah dengan menggenggam seluruh biji bekel dan
menebarkan seluruh biji itu ke lantai sambil melempar bola ke atas dan
menangkapnya. Biji diambil satu persatu sampai habis. Ulangi lagi sampai pada
peraturan berikutnya hingga permainan berakhir.
Bila pemain tidak bisa melakukan aturan permainan
yaitu secara bersamaan dengan saat melempar dan menangkap bola, berarti ia
kalah dan permainan diganti oleh lawan main. Lama permainan tidak terbatas dan
sesuai kesepakatan.
7. Egrang
https://indonesia.go.id |
Permainan egrang sudah sulit ditemukan, baik di desa
maupun di kota. Selain karena permainan ini cukup sulit, juga diperlukan
alat-alat yang tidak mudah lagi ditemukan. Egrang adalah permainan dengan
berjalan menggunakan alat dari bambu, kayu, atau batok kelapa. Tentu saja untuk
memainkan alat ini diperlukan keterampilan dan keseimbangan tubuh yang baik.
Selain butuh keterampilan, permainan ini juga membutuhkan
keberanian. Permainan egrang umumnya muncul secara sporadis di Indonesia untuk
perlombaan hari kemerdekaan. Selain itu, jarang sekali orang melakukan
permainan ini.
__________________________
Ditulis oleh : Avalynn Seanjaya
Sumber : Kisah 1001 Game/Permainan Paling Seru di Dunia
Monday, March 15, 2021
5 Manfaat Menjadi Penulis
Banyak orang yang menganggap bahwa menulis adalah sesuatu yang membosankan. Sehingga, tidak banyak orang yang berkecimpung di dunia kepenulisan. Padahal, menulis adalah bagian dari hidup kita. Kita tidak bisa terlepas dari tulisan atau teks dalam kehidupan sehari-hari.
Buat kamu yang selalu bertanya, apa sih manfaatnya jadi penulis? Hanya buang-buang waktu dan tidak mendapatkan apa-apa.
Eits ...! Menulis itu hobi. Buatku saat ini, menulis bukan sekadar hobi saja, tapi juga habbit dan passion. Karena banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menjadi penulis.
Apa aja sih manfaatnya jadi penulis?
Yuk, simak tulisan di bawah ini!
Wawasan Luas
Orang yang suka menulis, pastinya akan mencari banyak referensi atau bahan bacaan yang akan dijadikan tulisan. Semakin banyak menulis, orang itu pasti akan semakin banyak membaca. Dengan banyak membaca, wawasan yang dimiliki seorang penulis akan menjadi semakin luas. Terlebih ketika kalian menjadi penulis novel sepertiku. Kalian harus bisa mencipatakan karakter/tokoh dengan berbagai profesi. Untuk membuat tokoh itu hidup, penulis harus bisa menjadi seorang pengusaha, dokter, tentara, ibu rumah tangga, anak-anak dll. dengan sudut pandang dan pemikiran mereka masing-masing. Oleh karenanya, menjadi penulis bisa menambah wawasan kalian semua untuk terus berkarya.
Bisa Menjadi Influencer dalam Kebaikan
Penulis bisa menjadi seorang influencer juga, loh. Kenapa? Karena penulis bisa membuat tulisan persuasi. Mengajak para pembacanya untuk melakukan sesuatu. Terutama dalam mengajak ke dalam kebaikan. Ada banyak sekali situs penulis yang mengajak dan mempengaruhi orang-orang untuk ikut serta dalam melakukan aksi kemanusiaan lewat tulisan. Terlebih, saat tulisan-tulisan sudah dikenal banyak orang. Tentunya, kita akan lebih baik dan lebih mudah dalam menebarkan kebaikan.
Menambah Income
Melatih Skill Berkomunikasi
Memperluas Relasi / Jaringan Pertemanan