Thursday, January 12, 2023

Pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif

 

Yuk, kenalan sama pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif!

Mereka yang selama ini berada di balik layar untuk membesarkan nama Rulika.


Klik Profil 👉 Walrina

 Klik Profil 👉 Hidayah Utama Lubis


 Klik Profil 👉M. Alwi Dahlan

Klik Profil 👉 Rikal Artha Yuda, S. Kep

Klik Profil 👉 Ade Surya Husaini

Klik Profil 👉Ikhsan Nurdia Pratama

 Klik Profil 👉Aisyah Nurul Hidayah

 Klik Profil 👉Anis Tri Astuti

 Klik Profil 👉Evi Trisnawati

 Klik Profil 👉Esti Wahyuni

Klik Profil 👉 Lia Selfiana

 Klik Profil 👉 Rendi Setiawan


Klik nama yang bergaris bawah untuk melihat profil pengurus, ya!


Salam kenal semuanya...

Doakan semoga kami bisa amanah dan ikut membantu memajukan negeri ini.



Salam,


Pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif

Monday, January 9, 2023

Paguyuban Seni Kuda Lumping Sebagai Penjaga Nilai Sosial

 




Indonesia memiliki keberagaman dalam hal suku bangsa, bahasa, budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan. 

Desa Beringin Agung adalah desa yang berada di wilayah pelosok Kalimantan Timur, memiliki keberagaman di dalamnya. 

Dengan adanya program literasi di Rumah Literasi Kreatif, semakin membuat Desa Beringin Agung menjadi desa yang mudah dikenal oleh masyarakat luas. Desa ini bisa menjadi desa yang berkembang dengan pesat karena masyarakatnya menjunjung tinggi nilai budaya dan tradisi dari leluhur mereka.

Dari 6 literasi dasar yang menjadi bekal kehidupan kita dan juga salah satu program yang ada di Rumah Literasi Kreatif, literasi budaya dan kewargaan menjadi salah satu program yang harus berjalan dengan baik. Kegiatan literasi di Rulika tidak hanya berpusat dengan Rulika saja, tapi bisa melebar ke seluruh masyarakat secara luas. Artinya, program literasi yang dijalankan oleh Rulika sendiri memiliki kebermanfaatan yang luas dan tidak dibatasi oleh wilayah Desa Beringin Agung saja.

Sebelum adanya Rumah Literasi Kreatif, literasi budaya dan kewargaan di Desa Beringin sudah berjalan dengan baik sejak dulu. Semua warga Desa Beringin Agung hidup rukun dan menjaga kebersamaan.

Dengan adanya arus globalisasi dan modernisasi, warga desa Beringin Agung mendapat tantangan besar akan perubahan zaman. Kehidupan sosial masyarakat mulai terpengaruh budaya barat dan nilai sosial masyarakat mulai tergerus dengan sendirinya.

Untuk menjaga generasi muda tetap hidup rukun dalam kebersamaan, para sesepuh berusaha merangkul kaula muda dan generasi penerus untuk melestarikan budaya daerah. Membentuk sebuah paguyuban seni kuda lumping yang memiliki nilai sosial tinggi.

Dengan adanya kelompok paguyuban di Desa Beringin Agung, seni budaya daerah menjadi terjaga dengan baik. Masyarakat dan generasi penerus memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Kerukunan dengan tetangga juga ikut terjaga dengan baik.

Paguyuban seni kuda lumping adalah salah satu wadah untuk bertemu dan berkumpulnya warga setelah mereka melakukan aktivitas dan pekerjaan mereka sehari-hari. Dengan adanya paguyuban ini, warga menjadi sering guyub, hidup berdampingan bersama-sama dan solidaritas warga tetap terjaga dengan baik.

Sebab, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dengan adanya wadah kebersamaan warga, nilai sosial di masyarakat bisa terjaga dengan baik dan berkelanjutan. Semua warga bisa bergotong royong memberikan sumbangsih mereka untuk kemajuan desa. Kegiatan kumpul warga yang intensif juga mampu membangun kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan.






Film Crew | Divisi Literasi Digital | Rumah Literasi Kreatif

 

Yuk, kenalan sama Film Crew 

dari komunitas Literasi Digital Rumah Literasi Kreatif!



Lisda Safitri
Siswi kelas 3 SMA Negeri 2 Samboja
 Desa Beringin Agung, Samboja

Walrina
Alumni SMA Negeri 6 Balikpapan
Founder Yayasan Rumah Literasi Kreatif
Desa Beringin Agung, Samboja

M. Nisyam
Siswa Kelas 2 SMA Negeri 1 Samboja
Desa Beringin Agung, Samboja

Aisyah Nurul Hidayah
Alumni MA Nuruddin Samboja
Bendahara Yayasan Rumah Literasi Kreatif
Desa Beringin Agung, Samboja

M. Arifin
Siswa Kelas 3 SMA Negeri 1 Samboja
Desa Beringin Agung, Samboja

Arfin Pramudya
Siswa Kelas 3 SMA Harapan Samboja
Desa Beringin Agung, Samboja



M. Fauzi
Alumni SMK Duta Bangsa
Desa Beringin Agung, Samboja

Tulus Duwiati
Siswi Kelas 1 MA Nuruddin Samboja
Desa Beringin Agung, Samboja

Esti Wahyuni
Alumni SMA Negeri 1 Samboja
Ketua Divisi Literasi Budaya Rumah Literasi Kreatif
Desa Beringin Agung, Samboja.

Dhea Cony
Siswi Kelas 3 MA Nuruddin Samboja
Desa Beringin Agung



Sunday, December 11, 2022

Creative Class "Melukis di Sapu Tangan" Part 2 Rumah Literasi Kreatif



Hari ini, 11 Desember 2022

Creative Class "Melukis di Sapu Tangan" di Rumah Literasi Kreatif kembali dibuka.
Kelas ini terbuka untuk umum dan untuk semua usia. Siapa saja yang ingin belajar melukis, bisa ikut bersama di sini.

Mereka sangat bersemangat mengikuti kelas ini. Selain dapet temen baru, ilmu baru dan explore kreatifitas mereka, hasil karyanya bisa dibawa pulang dan digunakan untuk kegiatan sehari-hari. 

Selain dapet benefit itu semua, mereka juga dapet sertifikat kelas kreatif, loh.


Makasih buat anak-anak kreatif yang sudah berpartisipasi hati ini.
Makin semangat berkreasinya dan semoga bermanfaat.

Sampai ketemu di kelas-kelas selanjutnya!



Much Love,

Rin Muna

Friday, November 4, 2022

Stick Nanas Samboja | Cemilannya Kaum Rebahan



Hai, hai ...!

Ada yang baru, loh ....
Kali ini aku mau kenalin kalian produk baru yang lagi nge-hits banget. 
Aku punya produk olahan nanas yang bisa menemani kamu di segala suasana. Apalagi nemenin kamu nulis dan menghayal, ini cocok banget sama cemilan ini.

Selain enak dan mudah didapat, Stick Nanas ini juga punya banyak manfaat selain bikin kenyang dan ketagihan.


Kamu udah cobain cemilan hitam yang satu ini atau belum?
Kalau belum, buruan gih cobain!

Langsung aja DM miminnya buat dapetin produk olahan nanas yang masih fresh ini.

Silakan kunjungi IG @nanas.samboja atau chat admin di 0821-4949-9566
___________


Fyi,

Olahan makanan ini diproduksi oleh Mamuja Food.
Mamuja adalah salah satu komunitas atau lebih tepatnya kumpulan emak-emak yang sering berkunjung ke Rumah Literasi Kreatif. 
Mamuja berdiri pada tanggal 03 Februari 2019, setelah 1 tahun taman baca milik Walrina berdiri.
Mamuja adalah implementasi dari Literasi Finansial. Salah satu program literasi yang ingin diwujudkan secara nyata oleh pendirinya. Tidak ingin hanya menjadi bagian dari sosialisasi dan pelatihan-pelatihan formalitas, Mamuja lahir atas kepedulian orang-orang yang ingin maju secara bersama-sama. 
Mamuja adalah implementasi nyata dari Rumah Literasi Kreatif (Rulika), komunitas kecil yang kini sedang merangkak menjadi sebuah yayasan kecil pula. 
Rulika bergerak di bidang sosial pendidikan masyarakat dan menjadi inkubator sosial. Oleh karenanya, demi mewujudkan impian orang-orang di dalamnya, Mamuja menjadi bagian dari wujud nyata literasi finansial di negara ini.


Sebagian hasil keuntungan penjualan stick nanas ini akan disumbangkan untuk kepentingan sosial pendidikan di masyarakat. Jika kalian berkenan membeli, artinya kalian juga ikut berperan membantu memajukan pendidikan di pelosok-pelosok desa.


Yuk, dukung kemajuan di desa dengan membeli produknya!

Kalian nggak akan rugi, kok. Karena kalian dapet enaknya, dapet manfaatnya, juga dapet keberkahan karena sudah berbagi dengan banyak orang.


Jangan lupa koleksi Stick Nanas ini saat kalian nonton film/drama!



Much Love,

Rin Muna

Thursday, November 3, 2022

MAKAN DUIT TAMAN BACA!?


 


🐥 : Enak ya jadi Mbak Rina, makan duit dari Taman Baca?

🦧 : Duit Taman Baca gundulmu? Aku yang menghidupi Taman Baca. Bukan Taman Baca yang menghidupiku‼️


Coba buka taman baca juga!

Bisa nambah koleksi berapa buku setiap tahunnya tanpa minta-minta sumbangan? Bisa ngasih pelatihan gratis dan datangkan narasumber tanpa donatur?


Kerjasama sama Pertamina itu aku nggak digaji sepeserpun sama PHSS. Berasa aku ini karyawan mereka apa? 

Aku diajak buat program juga nggak mudah. Harus nyiapin persentasi dan pertanggungjawaban juga. 


Kalau nggak pernah terlibat dalam kegiatan sosial di taman baca, nggak usah ngomong aneh-aneh, deh!

Sekali-kali jadi relawan di sini ...

Supaya tahu gimana perjuangannya ngasih fasilitas gratis untuk warga.


Anak-anak belajar di sekolah, bayar. 

Nggak ada yang ngatain gurunya makan duit sekolahan 'kan?

Belajar dan baca buku di Rumah Literasi, gratis.

Aku dikata-katain makan duit taman baca. Mulutnya amazing banget, ya?


Kalau aku foto-foto mereka, ya itu bentuk pertanggungjawaban untuk donatur yang udah bantu kasih fasilitas gratis.


Emang nggak rutin kegiatannya...

Karena aku juga butuh menghidupi diriku sendiri, menghidupi anak-anak, dan menghidupi taman baca juga supaya bisa survive.


Kalau mau mengkritik atau ngasih saran, sampaikan langsung ke aku! Jangan sampaikan ke orang lain! 

Gunanya apa? Orang itu bisa bantu nambah koleksi buku atau fasilitas di taman baca?




Semua koleksi buku di taman baca aku dapetin dari hasil ngemis-ngemis sama temen-temen penulisku. Biar koleksi bacaan bisa update dan anak-anak yang pinjam buku nggak bosen sama buku yang itu-itu aja.

Nggak jarang aku sisihkan uang belanja atau uang jajan anakku buat bisa nambahin koleksi buku atau fasilitas yang lain.

Karena malu kalau mau minta-minta mulu. Sementara ongkir dari Pulau Jawa ke Kalimantan udah ratusan ribu karena buku itu berat.



Jadi, kalau kamu nggak bisa bantu memajukan taman baca yang dari awal aku perjuangkan seorang diri, nggak usah ngomong aneh-aneh!


Ngomongin aku di belakang, itu bukan solusi.

Kalau kamu iri ...

Buatlah yang lebih baik dari yang aku buat.

Bagiku ... proyek sosialku sudah cukup.


Karena rezekiku bukan dari taman baca.

Tapi rezekiku datang dari Allah karena aku memberi. 

Buatku itu reward yang dikasih Allah atas kerja keras dan perjuanganku selama ini.


Seringkali aku bilang ke Allah ... aku ingin menyerah.

But, Allah selalu kasih aku hadiah dan bikin aku semangat lagi.

Dia berkata. "Tugasmu belum selesai. Aku yang akan menolongmu."



Jika bukan karena kekuatan dari Tuhan, aku sudah menyerah sejak dulu.


Aku bukan wanita yang kuat.

Aku bukan orang yang baik.

Aku bukan orang yang kaya.


Aku hanya ... dituntun Allah hingga sampai ke titik ini.


Semoga kamu mengerti dan bisa merasakan menjadi aku suatu hari nanti.


Thursday, October 20, 2022

Kunjungan Dewan Komisaris Pertamina Hulu Indonesia ke Rumah Literasi Kreatif





Rabu, 19 Oktober 2022


Pada hari ini, Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas yang ada di Desa Beringin Agung mendapatkan kunjungan dari WMT Pertamina.
Bahagia sekali bisa bertemu langsung dengan Bapak Taufan Huneman (Komisaris Utama Pertamina Hulu Indonesia), Bapak Rahmat Utomo (Komite Komisaris Pertamina Hulu Indonesia), Bapak Sandy Zahaf (Manager Performance Regional 3), Bapak Darmapala (Senior Manager Production & Project Zona 9), Bapak Ade Diar Suhendar (Field Manager Pertamina Hulu Sanga-Sanga) dan seluruh rombongannya.
Hadir juga Bpk. Rendy Wiryawan (Ketua Yayasan Teman Kita), Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat Desa Beringin Agung.
Sebagai penerima manfaat, saya diberi waktu untuk memaparkan beberapa program unggulan yang ada di Rumah Literasi Kreatif yang selama ini disupport oleh Pertamina Hulu Sanga-Sanga dalam proses pengembangan program kreatifitas dan proyek Social Incubator yang ada di desa kami.
Penyerahan Donasi Buku Bacaan dari Komisaris Pertamina Hulu Indonesia untuk Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas.

Penyerahan bingkisan dari Mamuja (Divisi Literasi Finansial) untuk Komisaris Pertamina Hulu Indonesia dan jajarannya.

Penyerahan hasil karya lukisan dari Adik Yoga (Tim Kaligrafi & Seni Lukis) untuk Komisaris Pertamina Hulu Indonesia.

Penyerahan bingkisan untuk Bapak Ade Diar Suhendar (Field Manager PHSS).

Foto bersama ibu-ibu Mamuja (Literasi Finansial) di Workshop Mamuja.





Sukses Dimulai Dari Hobby Membaca Buku


Terima kasih kepada Bapak Taufan Huneman ( Komisaris Utama Pertamina Hulu Indonesia)  yang telah mengajarkan sukses dari sebuah buku atau hobby membaca.

Kebanyakan orang sukses adalah orang yang suka membaca buku. Karena buku adalah sumber pengetahuan dan bisa memberikan wawasan yang luas.

Buku telah mengantarkan aku ke banyak dunia meski aku hanya berada di dalam satu ruangan.
Buku juga yang telah membuatku bertemu dengan orang-orang sukses seperti beliau yang terus mengajarkan aku untuk mencintai buku dan memberikan investasi buku untuk anak-anakku di masa depan.

"Membaca banyak buku membuat kita menjadi orang yang berpikiran terbuka dan memiliki rasa empati yang tinggi," ucap beliau dalam kunjungan ke Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas, Desa Beringin Agung, Samboja.

Orang yang banyak membaca buku akan merasa semakin bodoh. Karena ternyata, ilmu yang sudah kita dapatkan di dalam buku yang kita baca itu tidak ada apa-apanya dengan semua ilmu yang ada di dunia ini.

Sunday, October 16, 2022

Lesty Kejora Wanita yang Hebat



Maaf, kalau kali ini aku agak ke-trigger sama berita yang lagi viral soal artis terkenal yang menjadi korban KDRT. 
Karena setelah lihat cuplikan video yang beredar di dunia maya, aku ngerasa kayak flashback ke masa lalu.
Apa yang dialami Lesty, aku juga pernah mengalaminya. Nggak kebayang gimana ketakutannya melihat suami yang temperamental, yang tega memukul kita meski kita sedang dalam keadaan menggendong bayi yang itu adalah anak dia.
Aku inget banget, aku juga pernah hampir ditonjok dalam keadaan lagi gendong Arga yang baru umur tiga bulan. Tapi saat itu mantan suamiku masih bisa mengalihkan emosinya dengan nonjok dinding di  dekatku sampai jebol. Tapi nggak sampai di situ, dia masih punya kesempatan buat nyekik aku. Dan tatapan mata penuh emosi itu, nggak pernah bisa aku lupain. 
Meski dia sudah minta maaf berkali-kali dan aku juga sudah memaafkan, tapi kejadian itu nggak pernah bisa aku lupain. Bener-bener bikin aku trauma. Meski aku berusaha untuk bertahan dan memperbaiki semuanya, tetap saja gagal karena trauma disakiti secara fisik itu masih sangat membekas. Membuat aku kesulitan untuk menumbuhkan rasa sayang yang sudah hancur saat orang yang paling dekat denganku, malah menyakitiku tanpa beban.

Saat kekerasan itu terjadi, aku nggak bisa berbuat apa-apa. Aku juga nggak berani lapor polisi. Dua orang saksi yang melihat aku dicekik sama suamiku sendiri (Mbah Lanang & Mbah Wedok) juga memilih untuk diam dan bungkam. tidak membelaku sama sekali. Jadi, aku juga memilih untuk bungkam dan berusaha menyelesaikan permasalahanku sendiri. Sampai akhirnya, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang sudah terlanjur toxic.

Jujur, saat itu aku memang berada diselimuti keresahan karena aku sangat takut berada di sisi orang terdekatku, juga tidak berani mengakhiri hubungan dengan alasan anak.

Lesty Kejora adalah wanita yang hebat karena dia bisa dengan begitu cepat memutuskan memenjarakan pria yang sangat ia cintai. Untuk mengambil keputusan seperti itu, tentunya tidak akan mudah. 
Aku sendiri, meski aku tidak bisa lagi mencintai pria yang sudah menyakitiku secara verbal dan fisik, aku tetap tidak tega melaporkan dia ke polisi. Bahkan, melihat ayah dari anak-anakku hidup susah saja, sesungguhnya aku nggak tega. 
Lesty adalah wanita yang hebat karena bisa membuat suaminya sendiri kelimpungan dan memakai baju orange. Dia adalah wanita yang bisa memberikan shock therapy untuk suaminya yang telah melakukan perbuatan KDRT. Aku rasa, nggak banyak wanita yang memiliki keberanian seperti itu. Karena terkadang ada banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan untuk mengambil langkah hukum.

Ada banyak hal yang dipertaruhkan oleh Lesty Kejora ketika ia memutuskan untuk melaporkan suaminya sendiri. Mungkin apa yang dia pertaruhkan itu sepadan untuk membuat suaminya benar-benar jera. 

Lesty adalah wanita yang hebat karena dia sangat sabar dan mau menerima suaminya kembali di sisinya. Bagiku, itu hal yang sangat sulit. Berada satu ranjang lagi dengan pria yang pernah memukul kita ... itu sulit. Karena trauma itu akan selalu terbayang di pelupuk mata setiap kali melihat wajahnya.
Benar kata Dewi Persik. Sekeras apa pun menumbuhkan rasa sayang itu kembali, tetap tidak akan bisa. Karena bayangan dilukai secara fisik, membuat aku juga tidak bisa nafsu saat diranjang. Memaksakan diri melayani suami yang menjadi sumber ketakutan, memanglah sangat sulit.
Jika Lesty bisa melewati ini semua dan menghapus rasa traumanya. Dia adalah wanita yang hebat. Karena aku sudah berusaha begitu keras, aku tetap tidak bisa menjadi seperti dia.


Semoga wanita-wanita di luar sana dijauhkan dari pria yang ringan tangan dan selalu mendapatkan banyak kasih sayang dari pria yang dia cintai.



Salam,


Rin Muna





Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas