Hai, hai ...!
Ketemu lagi sama aku, author yang sering galau karena nggak tahu mau mencurahkan tulisan dan isi kepalaku di mana lagi.
Mmh, karena saat ini aku lagi nulis di platform FIZZO, jadi aku mau berbagi tips tentang cara mengajukan naskah di Fizzo dan bisa lolos seleksi editor.
Ada beberapa poin penting yang harus kamu perhatikan ketika mengajukan naskah di awal.
1. Kamu bisa masuk ke situs www.fizzo.org terlebih dahulu.
Lakukan pendaftaran dan verifikasi data kamu sampai selesai. Setelahnya, kamu bisa mulai Menulis Cerita.
2. Unggah cover semenarik mungkin.
Sama seperti saat kamu mencari sebuah buku di perpustakaan yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan buku. Bagaimana caranya, cover kamu itu akan menarik perhatian orang untuk mengambilnya.
3. Buat Deskripsi / Blurb yang menarik.
Ini penting karena akan menentukan pembaca yang melihat cover kamu itu akan melanjutkan dengan memulai bacaan pertamanya atau tidak.
4. Sinopsis dan Outline lengkap untuk editor.
Hal ini penting karena editor akan melihat gambaran keseluruhan cerita kamu terlebih dahulu sebelum menentukan naskah kamu akan diterima oleh editor atau tidak.
5. Buat Tema Sesuai Pasar Pembaca.
Nah, ini juga merupakan poin penting, loh. Kamu harus tahu dulu pasar pembacamu seperti apa untuk menentukan apakah naskah kamu cocok atau tidak dimasukkan ke platform ini.
6. Sabar
Platform dengan penulis ribuan bahkan ratusan ribu, kamu harus sabar menunggu konfirmasi dari editor. Biasanya, editor paling lama akan memproses naskah kita sekitar 2 minggu. Kalau sudah lebih dari itu, kemungkinan besar editor tidak menerima naskah kita. So, harus sabar dan tingkatkan terus kualitas tulisanmu!
Selain tips di atas, aku juga mau bagiin beberapa pertanyaan penulis baru yang udah mereka ajukan saat aku mengisi materi. Mudahan, pertanyaan ini akan mewakili kamu untuk menentukan apakah kamu ingin menulis di Fizzo atau tidak.
Tanya Jawab Penulis Pemula :
1.
Untuk outline apakah harus
banyak atau yang penting sudah mencakup cerita dari awal sampai akhir?
Jawaban : Outline disesuaikan dengan target jumlah bab yang akan ditulis.
Di Sinopsis sudah ada gambaran dari awal sampai akhir cerita. Penting, outline kita
nggak lari dari sinopsis itu. Biasanya, editor minta 60 bab pertama untuk
pengajuan. Setelahnya, kita bisa buat outline per season kalau kalian mau bikin
cerita yang episode-nya puanjang kayak novel aku.
2. Untuk 3 bab awal kan
disarankan langsung konflik, kadang saya memiliki problem konflik besar sudah
disuguhkan diawal sehingga untuk selanjutnya jadi kadang mati ide. Bagaimana
cara membuat konflik agar tetap seru ka?
Jawaban : Konflik di awal adalah konflik yang menjadi penyebab cerita itu
terjadi. Balik lagi baca sinopsis yang kamu buat. Jangan lari dari itu biar
nggak bingung. Kalau misal mati ide, kamu harus pahami dirimu sendiri. Apa yang
bikin kamu mati ide? Kurang perbendaharaan kata atau alur cerita yang nggak
tahu mau dibawa ke mana. Cek lagi outline yang udah kamu buat. Kamu bisa baca
buku, nonton film atau ngumpul2 sama temen/keluarga atau jalan-jalan supaya
kamu bisa dapet ide baru dan nggak mentok. Penulis nggak boleh malas baca (baca
buku, baca karakter, baca situasi).
3.
Deskripsi menarik maksudnya
yang bagaimana ya kak?
Jawaban : Deskripsi yang menarik adalah kalimat yang bisa menarik pembaca
untuk baca bukumu. Jika masih belum paham, kamu bisa pergi ke toko buku atau
perpustakaan. Dari jutaan buku yang ada di sana, blurb / deskripsi buku yang
seperti apa yang menarik untuk dibaca. Jadi, buatlah seperti itu ... sesuaikan
dengan selera pasar.
4.
Kalau aku sudah terlanjur
membuat awal chapter konflik belum terlalu dimunculkan menurut kakak aku harus
menulis ulang atau di lanjutkan saja dan direvisi nanti ya kak? Jawaban : Aku
saranin tulis ulang kalau belum diajukan ke editor. Pengen naskahnya diterima
‘kan? Hehehe...
5.
Untuk outline itu kita masukkan setiap adegan
yang memiliki kesinambungan di konflik atau hanya konfliknya saja kak?
Jawaban : Berhubungan dengan konflik-konflik sebelumnya ya... dan jangan
lari dari sinopsis atau konsep cerita kamu.
6. Terimakasih untuk ilmunya,
aku ada pertanyaan. Kalau sekarang kan, orang-orang suka sekali dengan ceo,
bagaimana kalau tokoh utamanya adalah pegawai baru masih akan ada kemungkinan untuk dilirik,
karena kalau CEO rasanya terlalu tinggi untuk digapai. Terimakasih ...!
Jawaban : Masih ada. Asalkan konflik cerita dan alurnya
menarik. Karakter tokohnya juga dibuat menarik dan bisa berkembang. Emang CEO
terlalu tinggi ya? Karena itu kan khayalan yang diinginkan pembaca karena dia
nggak bisa dapatkan di dunia nyata. Jadi, mereka baca itu sebagai hiburan.
Balik lagi ke tujuan menulismu untuk apa. Kalau CEO terlalu tinggi, coba untuk
ke karakter yang lebih sederhana. CEO agak berat kalau nggak punya pengalaman
di dunia bisnis, ya? Sesuaikan kemampuan saja, asalkan cerita dan alurnya
menarik. Profesi bukan masalah besar. Yang penting karakternya.
7.
Aku mau nanya terkait
premis dan blurb. Perbedaan/kesamaan yang menonjol dari itu apa kak? Karena aku
cari di google masih belum nemu pemahaman yang
bener-bener pas. Terimakasih ka
Jawaban : Premis adalah inti cerita secara keseluruhan atau kesimpulan
cerita. Biasanya premis disimpan sendiri oleh penulisnya, tidak diberikan ke
pembaca. Biar penasaran.
Sedangkan blurb itu lebih ke kalimat iklan supaya pembaca tertarik untuk
membaca buku kita dan gambaran sederhana dari cerita yang kita tulis.
8.
Izin tanya, Kak. Untuk
kerangka outline sendiri, apakah yang kaka ajukan di Fizzo seperti outline yang
ini? (Iya.) Jika dalam menulis sinopsis lengkap, mulai dari awal, tengah,
akhir, dan konflik utama tidak dibuat perpoin seperti kakak tadi bisa gak, Kak?
Jawaban : Nggak bisa. Editor butuh gambaran keseluruhan. Pengen diterima
naskahnya sama editor ‘kan? Semuanya harus dikasih lengkap ke editor. Kalau
dalam dunia bisnis, namanya pitching. Jadi, kita harus bisa meyakinkan editor
kalau buku kita ini menarik dan layak untuk diterbitkan. Kalau kita jualan dan
nawarin barang, nggak mungkin barangnya kita sembunyikan setengah-setengah
‘kan? Buat detail, lengkap, menarik dan rapi. Editor suka itu. Karena naskah
yang dikerjain sama editor itu banyak. Jadi, yang ngeribetin mereka, mereka
berhak nolak.
9.
Untuk, outline tersendiri
apakah setiap konflik harus di jelaskan dengan rinci? Dari awal sampai akhir.
Tapi, takutnya nanti di sangka jalan cerita lambat. Jadi, sebaiknya untuk
outline yang menarik perhatian editor itu seperti apa ya kak?
Jawaban : Alurnya jangan dibikin lambat dan bertele-tele. Outline dijelaskan
intinya saja. Rincinya akan ada di naskah yang kita tulis per bab.
10.
Punyaku di awal bab adalah
prolog yang menyangkut pertemuan pertama. Jadi nanti pada bab selanjutnya
adalah kehidupan mereka selanjutnya dan sedikit² dimunculkan flashback. Kira²
itu menarik nggak kak?
Jawaban : Menarik. Tinggal dikemas pertemuan pertamanya seperti apa.
Munculkan flashback jangan terlalu banyak, ya. Pembaca platform nggak begitu
suka dengan flashback, mereka lebih suka alur maju.
11.
Satu lagi Kak Vella. Kasih
tips ala kakak cara membangun kepercayaan diri dalam menulis. Apa lagi saat
kita ingin membuat outline cerita.
Jawaban : Kepercayaan diri itu penting. Setiap orang punya cara sendiri
untuk membangun kepercayaan dirinya masing-masing. Kalau aku... balik ke tujuan
menulisku. Aku ingin menyampaikan pesan kepada banyak orang. Supaya pesanku
tersampaikan, aku harus percaya diri dengan karyaku sendiri. Percaya kalau
karya kita berbeda dan punya karakter sendiri. Kalau kita nggak percaya sama
karya kita sendiri, gimana kita bisa meyakinkan orang lain kalau karya kita itu
layak dibaca? Kepercayaan diri itu berasal dari diri kita sendiri. So, bangun
kepercayaan dirimu dengan cara yang nyaman untukmu.