Wednesday, September 22, 2021

Sinopsis & Review Drama China "Love and Redemption"

 


 

 

 

Sinopsis : 

 

Menurut legenda, seribu tahun lalu dewa perang menyelamatkan surga dari kekacauan dalam sebuah duel sengit dengan setan. Keduanya jatuh dari langit dan lenyap ke bumi. Chu Xuan Ji lahir ke dunia tanpa memiliki indera ke-enam yang membuatnya tampak bodoh dan kikuk. Dia berteman dengan Yu Si Feng, ketua murid-murid Istana Lize yang jatuh hati padanya. Dari sinilah cerita romansa xiaxia atau kisah para manusia abadi dan para dewa ini bermula. Alkisah, turnamen Zan Hua berlangsung di Sekte Shaoyang. Pemimpinnya, Chu Lei punya dua putri: yang tertua Chu Ling Long dan adiknya Chu Xuan Ji yang pemalas dan kemampuan beladirinya buruk. Yu Shi Feng dan Chu Xuan Ji bertemu secara kebetulan dan kemudian bersahabat. Yu Si Feng jatuh cinta pada Xuan Ji walau ia tahu murid di Istana Lize dilarang pacaran. Sementara itu, Ling Long konflik dengan Wu Tong yang mengatakan ia berbuat kesalahan saat turnamen. Sebagai balasan, Wu Tong membuat Xuan Ji celaka. Akibatnya ia dikeluarkan. Setelah sembuh, Xuan Ji berjanji untuk menyepi dan mendalami berbagai ilmu. Empat tahun kemudian, Xuan Ji dan Yu Si Feng bertemu lagi. Namun kali ini Si Feng memakai topeng kutukan. Topeng itu hanya bisa terbelah bila bertemu cinta sejatinya. 

 

Aktor:

 

Cheng Yi 

Weibo Account


Yuan Bing Yan / Christall Yuan





Liu Xueyi 



Zhang Yuxi 



Bai Shu 

Bai Shu


Hou Mengyao

 

Sutradara :  Yin Tao Mai Guanzhi 

 

 

Jumlah Episode : 59 Episode

 

 

Review : 

 

Sejauh ini ... ini adalah drama terbaik yang pernah aku tonton. Meski episode-nya panjang, tapi nggak ngebosenin. Alur ceritanya bikin penasaran sampai akhir. Suka banget dengan tokoh Yu Si Feng yang cintanya dalem banget. Dan kesel sama Xuan Ji yang selalu bunuh Si Feng di tujuh kehidupan mereka. Endingnya bikin jantungan, but happy.

So, buat kalian yang suka nonton drama kolosal dan kostum, ini cerita recomendeed banget. Aku saranin buat nggak nonton drama ini lebih dulu. Karena pada akhirnya kalian akan merasa nggak ada drama lain yang ingin kalian tonton. It's the best banget sih alur ceritanya kalo menurutku, hehehe.

 

 

 

 

Sunday, September 5, 2021

Dialek dalam Dialog Bikin Ceritamu Lebih Mengalir dan Menarik



Hai ... Sobat!
Apa kabar nih?
Lama banget kagak ngisi ini blog. Hihihi ...
Kangen nggak sih sama tips nulis dari aku?
Kalo kangen, baca sampe kelar ya!
Kalo enggak, mending tutup aja deh hp atau komputer kamu. Bikin aku sedih aja...

Buat kamu yang bersedia baca, aku punya something special, nih.
Aku mau sharing tentang trik menulis supaya tulisanmu bisa mengalir deras kayak air terjun Niagara.
Ah, elah... lebay amat, yak!
Nggak papa, deh. Yang penting, materi yang bakal aku share kali ini bisa mudah dipahami dan asyik buat kalian.
Kali ini, aku mau sharing gimana caranya bikin dialog cerita lebih menarik dan tidak membosankan.

Kalau menurut kalian, apa sih yang bikin cerita itu bisa jadi menarik? Boleh sharing di kolom komentar, ya!

Nah, kalo menurut aku, hal paling penting supaya cerita kita bisa lebih mengalir dan menarik ialah pengaturan dialog-nya.
Cerita bisa terasa lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari ketika kita menggunakan dialek dalam dialog. Artinya, kita bisa menggunakan kalimat tidak baku yang sesuai dialek daerah supaya bacaan kita nggak monoton. Terlebih, ketika dialog yang kita baca itu kayak naskah terjemahan. Pastinya, bakal ngebosenin banget, kan? Makanya, kita butuh banget penggunaan dialek dalam dialog. 

Sebelum kita menulis cerita, sebaiknya kita melakukan riset tempat terlebih dahulu. Nah, riset tempat ini sangat penting supaya latar cerita kamu tepat, juga bahasa yang digunakan.
Misalnya, orang Indonesia menggunakan dialek dalam kehidupan sehari-hari alias tidak menggunakan bahasa formal. Kalau dalam ilmu Sastra Inggris, juga ada penggunaan bahasa formal dan informal. Nah, dalam Bahasa Indonesia, kita juga mengenal bahasa formal dan bahasa sehari-hari.
Orang Indonesia, jarang banget ngomong formal dalam keseharian mereka. Oleh karenanya, bahasa sehari-hari yang digunakan di dalam cerita juga harus tepat dengan kehidupan kita sehari-hari di dunia nyata sesuai dengan zamannya.

Contoh penggunaan dialek dalam dialog:

Rina mengendarai mobilnya pelan-pelan sambil celingukan. "Enaknya makan apa, ya? Perutku laper banget, tapi mulutku nggak nafsu makan."

Nah, kalimat yang aku tandai warna merah adalah contoh penggunaan dialek sehari-hari. Kamu juga bisa menggunakan bahasa daerah sesuai dengan latar tempat ceritamu supaya dialog ceritamu nggak seperti naskah terjemahan. 
Dialog yang aku buat di atas, juga bisa dibuat ke versi yang formal, contohnya:
Rina mengendarai mobilnya pelan-pelan sambil memperhatikan sekelilingnya. "Makanan apa yang enak untuk dimakan siang ini? Perutku sangat lapar, tapi mulutku tidak nafsu makan."


Nah, dari dua contoh di atas, kamu sudah bisa bedain mana yang lebih asyik buat dibaca sesuai dengan latar daerahmu, kan?
Kamu jangan terfokus menggunakan kalimat baku kalau lagi nulis cerita fiksi. Tapi, kamu juga wajib menguasai bahasa baku karena semua narasi cerita, wajib menggunakan bahasa baku. Sementara, dialog-nya bisa menggunakan dialek daerah agar lebih menarik dan mengalir ketika dibaca.

Gimana? Kamu sudah bisa bikin ceritamu lebih mengalir dan berkualitas?

Silakan tinggalkan komentar, ya!
Kamu juga boleh kirim karyamu untuk aku review. Langsung aja kirim ke email : walrina.ajpksp@gmail.com dengan Subjek : Belajar Menulis_Judul Tulisan_Nama Penulis

Aku bakal review tulisan kamu dan share tentang kekurangan dan kelebihan cerita kamu, loh. Asal jangan kasih link novel karena itu kepanjangan dan aku butuh waktu lama buat bacanya. Sementara, kesibukan aku padet banget. So, semangat terus belajar nulisya! Jangan lupa kirimkan tulisan kamu untuk aku review, ya!


Much Love,

Rin Muna












Thursday, August 19, 2021

Puisi Untuk Nona

 PUISI UNTUK NONA

 


 

Nona, setiap kuintip senyumanmu ...

Rasanya manis!

Bagaimana jika aku ingin memilikinya?

Bisakah?

 

Nona, setiap kulirik jemari tanganmu ...

Rasanya lembut!

Bolehkah jika aku ingin menyentuhnya?

 

Nona, setiap kudengar suara kecilmu ...

Rasanya syahdu!

Bolehkah jika aku ingin mendengar lebih banyak?

 

Nona, setiap aku mengingat tentangmu.

Hati ini tiba-tiba jadi serakah.

Ingin memilikimu seorang diri.

 

Nona, bolehkah aku di sisimu?

Lebih dari sekedar melihat dan menyentuh.

Aku ingin mencintaimu dengan segala keserakahan yang kupunya.

Aku ingin memilikimu dengan segala keegoisan yang kumiliki.

Aku ingin menguasaimu dalam kekuatan yang kuingini.


Nona, tak kusangka hadirmu begitu kejam.

Cantikmu menodai hatiku, menggelapkan jiwaku hingga tak mampu melihat yang lain lagi.

Nona, biarlah aku saja!

Biar aku saja yang menjadi hina karena pesonamu.

Biar aku saja yang menjadi buta karena keindahanmu.

Jangan berikan pada yang lain!

Aku ingin mencintaimu lebih dari posesif.




Vella Nine, 2021



 

Tuesday, August 17, 2021

Puisi "Aku Masih Air"

Aku Masih Air

 



Waktu kamu jadi debu.

Aku masih air.

Waktu kamu jadi pasir.

Aku masih air.

Waktu kamu jadi kerikil.

Aku masih air.

Waktu kamu jadi batu.

Aku masih air.

Waktu kamu jadi karang.

Aku masih air.

Waktu kamu jadi pulau.

Aku masih air.

 

Bukan tak ingin jadi seperti dirimu.

Aku ingin, tapi takut.

Setelah jadi besar, kemudian tenggelam.

 

 

 

-Vella Nine, 2021-

Tuesday, August 10, 2021

Terpapar Covid 19? Ini Dia 15 Jenis Tanaman Obat yang Bermanfaat di Sekitar Kita dan Wajib Kita Ketahui

 

          

Design by Canva Pro

 

  15 Jenis Tanaman Obat yang Bermanfaat di Sekitar Kita

 

 Hai ... Hai ...!

Di masa pandemi gini, apa sih yang kalian lakuin untuk menjaga kesehatan supaya tetap fit meski menghabiskan waktu di rumah saja. 

Karena efek PPKM, bikin kita nggak bisa banyak keluar rumah. Supaya tetap bisa menjaga kesehatan keluarga, kita coba untuk mengenal beberapa tanaman obat yang ada di sekitar kita dan bisa kita tanam sendiri di rumah, loh.

Mau tahu, tanaman obat apa aja yang bermanfaat di sekitar kita?

Yuk, simak tulisan di bawah ini sampai selesai!


  1.       Jahe

     

 Sebagai bahan baku obat tradional maupun fitofarmaka karena kandungan gingerol nya.  Gingerol adalah bahan aktif yang di isolasi dari ekstrak jahe asli untuk mengtasi nyeri pada tulang, otot dan sendi. Jahe juga biasanya digunakan sebagai penghangat tubuh.

2.      Kunyit


 

Memilki manfaat rimpang yaitu; sebagai antikoagulan (pebekuan darah), menurunkan tekanan darah, obat cacingan, obat asma, penambah darah, obat sakit perut, penyakit hati, karminatif, stimulan, gatal-gatal, stimulan, diare dan rematik.

 

3.      Kencur


 

Memiliki banyak kegunaan diantara nya yaitu sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), fitofarmaka, industri kosmetika, penyedap makanan dan minuman, serta campuran saus Indutri rokok kretek. Penggunaan berdasarkan pengalaman untuk penambah nafsu makan, antiinfeksi bakteri, obat batuk, disentri , tonikum, ekspektoran, masuk angin, dan sakit  perut.

4.      Temulawak


 

Kegunaan rimpang temulawak (cucurcma xanthorrhiza) adalah sebagai bahan baku obat yang dapat merangsang sekresi empedu dan pankreas. Dan sebagian besa digunakan baku obat, produknya berupa minyak temulawak, aleoresin, pati, instan,  zat warna kuning, beberapa jenis makanan, minuman, dan minyak atsiri.

5.      Cabe Jawa

Memiliki manfaat antara lain untuk karminatif,perut kembung, pegal linu, rematik neuralgia. Dan akarnya memiliki manfaat  untuk mengobati sakit gigi.

6.      Kumis Kucing

Berkhasiat diuretik, yang dimanfaat sebagai obat tradisional, juga komoditi ekspor sejak belum perang ke-II.

7.      Lidah Buaya

Biasanya digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan merawat kulit. Saat ini, lidah buaya di kembangkan sebagai bahn baku anti biotik,obaat maag, tukak lambung, reumatik, diabetes, anti stres, kecanduan, obat kanker, serta hepatitis. Biasanya juga dimanfaatkan sebagai baahan makanan dan minuman.

8.      Sambiroto

Digunakan sebagai obat secara tradisional untuk mengobati akibat gigitan ular atau serangga, demam, disentri, rematik, tuberkolosis (TBC), infeksi pemcernaan. Selain itu juga digunakan antibakteri, antiglikemia, anti sesak napas, serta memperbaiki fungsi hati. Kini diteliti dan dikembangkan sebagai bahan baku obat HIV dan kanker.

 

9.      Meniran

Manfaat dari tumbuhan ini banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk  batuk,  peluruh haid, dan menambah nafsu makan, serta sebagai herbal terstandar (fitofarmaka).  Meniran juga digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh(immunostimulator). Meniran terbukti bisa memperbaiki fungsi hati, memperbaiki fungsi ginjal,  Dapat dipakai untuk penyakit Hepatitis B. Kandungan urised efektif melawan virus penyebab AIDS atau HIV.

10.  Daun Dewa    

Memiliki manfaat sebagai antipiretik dan antiinflamasi, menurunkan tekanan darah,  antikanker,  dan meluruhkan air kencing.

11.  Pegagan

Biasanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional, baik dalam bentuk segar, kering, maupun ramuan (jamu). Di Cina pegagan dimanfaatkan sebagai memperlancar sirkulasi darah dan dipandang lebih bermanfaat dari Ginko Biloba atau ginseng yang berasal dari korea.

12.  Mengkudu

Merupakan tanaman obat multikhasiat dan dimanfaatkan sudah sejak dulu. Mempunyai  banyak manfaat  untuk penyembuhan berbagai penyakit degeneratif seprti rumor, kanker, darah tinggi karena kandungan kimia yang khas.

13.  Jati Belanda

Digunakan sebagai  pelangsing,  kulit batang antidisentri, wasir, pneumonia, batuk dan bronkhitis. Berpeluang menjadi komoditas untuk industri fitofarmaka karena kandungan kimia nya yang diisolasi dari  daun Jati Belanda sebagai obat kolera, bahan baku obat pelangsing, serta peluruh lemak.

14.  Mahkota Dewa (Phaleria Papuana)

Manfaat tumbuhan ini sangat banyak diantara nya adalah untuk mengobati penyakit kanker, jantung, lever, diabetes, darah tinggi, rheumatik, asam urat, ginjal, kulit, alergi, menurunkan kolestrol, ketergantungan narkoba, dan untuk meningkatkan stamina tubuh. Serta mencegah berbagai penyakit alergi seperti biduren, gatal, selesma, dan sesak napas. Selain itu juga dapat memacu kerja otot rahim sehingga memudahkan persalinan.

15.  Gaharu (Eaglewood, Aloewood)

Karena  memiliki kandungan kimia , gaharu di Cina digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit seperti penyakit lambung,  ginjal, dada, perut, untuk aphrodisiak, asma, kanker, tonik, dan tumor paru-paru. Dalam kehidupan sehari-hari Gaharu digunakan untuk parfum, sabun, minuman sehat, dan shampoo. Bahkan pada zaman purba di Mesir dan Jerman gaharu digunakan untuk mengawetkan mayat, serta di India dan Kamboja digunakan dalam upacara-upacara keagamaan. Karna memiliki bau yang wangi  itu Gaharu disebut  sejenis wewangian yang paling mahal didunia.

 

 

 

 

Nah, itu dia 15 tanaman obat yang bermanfaat dan ada di sekitar kita. Kita bisa menanamnya sendiri di rumah supaya bisa menjaga kesehatan keluarga saat dibutuhkan sewaktu-waktu. Meski nggak pergi ke mana-mana, kita harus usahakan tetap ada obat untuk keluarga kita. Terlebih, obat alami seperti ini sangat cocok untuk daya tahan tubuh di masa pandemi.

Cukup sampai di sini tulisan kecil dari aku.

 

MuchLove,

 

 

 

 

 

Sumber:  Buku "Sukses Budi Daya Tanaman Obat" oleh Junus Kartasubrata

Saturday, August 7, 2021

Tolak Angin Care, Jadi Andalan di Masa Pandemi

 

Design by Canva Pro


Huft ...!

Kalian ngerasa atau nggak sih kalau pandemi Covid-19 ini sudah berlalu sangat lama di negeri ini. Alih-alih vaksinasi bisa menekan penyebaran virus, eh ... malah makin merajalela. Semakin hari, terasa semakin mencekam.

Dunia tidak sedang baik-baik saja. Itu bisa kita rasakan di sekeliling kita. Hampir setiap hari, selalu ada berita kematian. Rasanya, penyakit begitu mudah menyerang tubuh kita. Saat satu orang keluarga sakit, semuanya ikut sakit. 

Kekebalan tubuh setiap orang berbeda-beda. Setahun setengah dipaksa untuk bekerja di dalam rumah alias Work From Home. Membuat aku hampir tidak pernah tahu bagaimana dunia luar. Apa yang sedang terjadi di sana. Setiap mau bepergian, selalu khawatir. Khawatirnya bukan karena takut terserang virus. Tapi khawatir jika aku bisa membawa virus untuk orang-orang di sekitarku yang imun tubuhnya nggak kuat.


Yah, selama setahun setengah ini berada di rumah. Aku sendiri ngerasa imun tubuhku juga menurun. Bayangin aja, harus terkurung di dalam rumah. Tingkat kebosanan dan stress juga makin tinggi. Aktivitas makin berkurang. Tiap hari cuma main di kamar, baring-baring nggak jelas. Nggak tahu apa yang harus dilakukan. Yah, gitu-gitu aja selama setahun. Nggak pernah beraktivitas di luar, bikin aku ngerasa kalau tubuh ini butuh untuk bergerak supaya tetap sehat.


Mau bergerak gimana kalau setiap hari dianjurkan untuk di rumah. Selama PSBB sampai PPKM, aku bener-bener nggak pernah keluar. Sampai sekarang juga belum dapet jatah vaksinasi karena aku selalu ngerasa tubuh ini nggak fit. Daripada makin sakit, mending aku ngurung diri di rumah. 


Akhir-akhir ini ... aku ngerasa badanku sering meriang. Meski kita memilih untuk ada di dalam rumah, tapi tetap aja nggak bisa menghindar ketika tetangga atau teman dekat bikin acara. Yah, mau nggak mau ... ketemu sama kerumunan banyak orang yang mungkin aja bawa covid-19. Kalau udah meriang-meriang atau nggak enak badan, aku pilih untuk di dalam rumah aja. Nggak ketemu sama siapa-siapa dulu. Kalau pun ada perlu keluar, aku harus prokes ketat.


Meski sudah berusaha ikuti aturan prokes, tetep aja nggak bisa menghindar dari sakit. Rasanya bukan cuma aku ... hampir semua keluarga berganti-gantian meriang dan flu. Harapannya, semoga bukan virus yang sudah berhasil mengacaukan seisi dunia ini.


Di saat kayak gini, andalan terbaikku cuma Tolak Angin Care. Yah, aku selalu bawa Tolak Angin Care ini ke mana-mana. Selain untuk meredakan perut kembung dan masuk angin. Tolak Angin Care bener-bener cocok di badan. Setelah pakai, badan rasanya enteng dan enak banget. Bisa mengatasi pegal-pegal dan masuk angin. Terlebih, aku yang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, kurang bergerak dan kurang sinar matahari. Bentar-bentar selalu aja sakit, lemes dan suntuk.


Tolak Angin Care Roll On - Produk Sidomuncul


Yah, terpaksa banget deh ... Tolak Angin Care jadi salah satu andalanku di saat pandemi kayak gini. Kenapa? Karena sakit dikit aja udah worry banget! Khawatir kalau terpapar covid-19 dan nggak imun tubuh aku nggak mampu buat nahan. So, aku selalu sedia Tolak Angin Care di mana pun. Di rumah atau di perjalanan, Tolak Angin Care cocok banget jadi temen setia. Simple dibawa ke mana-mana dan nggak ribet. 

Aku suka banget sama Tolak Angin Care ini...


Kalau kamu, sudah coba produk yang satu ini atau belum?


Bagi juga pengalaman kamu di kolom komentar, ya!


Kalian bisa beli produk ori lewat situs resmi PT. Sidomuncul, loh.

Silakan klik https://www.sidomunculstore.com/shop/detail/55/tolak-angin-care-10-ml-minyak-angin-aromaterapi-hilangkan-gatal dan nikmati aromatherapy yang menenangkan ini!



MuchLove,

@rin.muna


Monday, August 2, 2021

RULIKA Ikuti Ajang Indonesian Sustainability Development Award 2021


Hai ... hai ...!

Hari ini aku lagi nggak punya materi untuk aku share. Lagi males mikir.
Jadi, aku mau berbagi pengalaman aja, boleh nggak?

Yah, itung-itung buat kenang-kenangan kalo aku udah tua nanti. Sebagai reminder bahwa aku pernah punya sedikit pengalaman berharga saat aku terserang alzheimer, hehehe.


Tanggal 29 Juli 2021 menjadi salah satu momen bersejarah buat aku karena Rumah Literasi Kreatif kembali ikut ajang ISDA 2021. Aku sebagai penerima manfaat dari program Pertamina Hulu Sanga-Sanga, tentunya diminta untuk hadir di ajang penilaian tersebut.
Setelah berhasil membawa Gold Kategory pada di ajang CSR Award 2021, kini Rulika kembali mengikuti ajang serupa.
Juri kali ini jelas lebih menegangkan. Meski sudah sering ikut ajang seperti ini, aku tetap saja nervous tingkat tinggi. Apalagi pertanyaan juri yang kerap bikin keder. Yang ada di kepalaku saat itu adalah ... "gue salah jawab, nih."

Argh, rasanya dicecar sama banyak pertanyaan itu nggak mudah. Nano-nano banget. Kudu kuat mental, kudu kuatin hati untuk menyanggah setiap pendapat orang-orang di atas sana yang level pengalaman dan pendidikannya jauh di atasku.

Ya, untuk seorang lulusan SMA sepertiku ... mereka sedikit heran dengan gebrakan yang aku buat. Dengan prestasi yang aku raih beberapa tahun terakhir. Hingga tahun ini, ternyata masih ada kesempatan untuk berprestasi dan membawa nama baik Desa. Menjadikan Desa Beringin Agung sebagai desa yang maju, berbudaya dan bertoleransi.

Dari masyarakat desa yang awalnya acuh terhadap dunia pendidikan (anggapan mereka, tak perlu sekolah tinggi karen ujung-ujungnya akan pegang cangkul atau masuk dapur) kini sudah mulai bertransisi dengan pola pikir yang lebih maju.
Sering diadakan pelatihan, diskusi bersama dan lain-lain, membuat anak-anak muda dan orang tua bisa lebih berwawasan, mampu bersaing dengan dunia luar dan membawa nama baik desa sendiri. Karena kalau bukan kita, mau siapa lagi?

Ada beberapa program literasi yang menjadi program unggulan. Karena literasi saat ini maknanya sangat luas. Bukan sekedar baca tulis dan berhitung. Ada jenjang usia yang membuat literasi terus berkembang. Mulai dari literasi baca tulis, literasi digital, literasi budaya dan kewargaan hingga literasi finansial.

Ada banyak harapan yang diinginkan oleh masyarakat dan saya secara pribadi. Saya harap, rumah literasi ini bisa bermanfaat untuk banyak orang. Menjadi sumber pengetahuan dan kreatifitas.

Setiap berhadapan dengan juri, ada pertanyaan yang sama sejak dulu dan saya sendiri tidak tahu pasti jawabannya.

Pertanyaan apa?
Pertanyaannya gini ...
Kenapa Mba Rina mau merelakan sebagian tanahnya untuk orang banyak? Merelakan waktu, uang dan tenaga untuk hal yang tidak menghasilkan apa-apa?

Yah, itu adalah salah satu pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Karena semuanya adalah kegiatan sosial. Aku tidak mendapatkan gaji atau menerima uang untuk kegiatan yang dilakukan di Rulika. Dana sosial yang diberikan pertamina bukanlah uang bulanan untuk bayar wifi, listrik, beli buku, ATK, biaya kebersihan dan lain-lain. Dana itu hanya keluar untuk program-program yang telah ditentukan. Sementara, untuk hal lain ... aku masih harus menutupinya dengan uang pribadi.

Why? Kenapa pakai uang pribadi? Karena Rumah Literasi Kreatif ini memang aku dirikan secara pribadi. Meski diperuntukkan untuk umum, orang masih beranggapan bahwa aku mendapatkan banyak uang dari kegiatan sosial yang aku lakukan.

No! Kamu jangan pernah berpikir untuk mendapatkan uang dari kegiatan sosial. Justru, kamu akan keluar banyak uang untuk itu. So, jangan berharap banyak jika Rulika akan menjadi tempat menghasilkan uang. Karena di sini semuanya adalah kegiatan sosial.

Tapi, Rulika bisa menjadi ajang untuk pembuktian diri, mengukir prestasi dan menjadikan dirimu sebagai orang yang memiliki kepedulian oleh masyarakat luas. Menjadi tempat untuk belajar dan mengembangkan diri. Membuatmu belajar menghadapi kehidupan yang sesungguhnya.

Terus, berapa biaya yang harus aku keluarkan untuk Rulika setiap bulannya?

Nggak pernah kuhitung, karena aku takut tidak ikhlas menjalaninya. Tidak juga kucatat dalam pembukuan jika tidak berpengaruh pada operasional Rulika. 

Meski tertatih, aku tetap mencoba melangkah menjalankan kegiatan di Rulika. Sebagai ibu rumah tangga biasa, tentunya aku kesulitan untuk membiayainya. Tapi aku selalu berdoa agar Tuhan memberikan jalan.

Ya, Tuhan memberikan jalan untukku agar terus berkembang. Pada akhirnya, aku menjadi bagian dari penulis platform yang bisa dikatakan Best Seller. Aku bisa membagi hasil penjualan novelku untuk kebutuhan sehari-hari dan kegiatan di Rumah Literasi Kreatif. 

Sebagai orang bodoh yang tidak berpendidikan, aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri. Tidak bisa berharap pada orang lain. Karena beberapa orang juga menilai kegiatanku menghasilkan banyak uang. Padahal tidak. Lebih sering nombok pake uang pribadi. Hahaha. Kalau kamu ingin seperti aku, harus kuat iman juga kuat modal. Karena kamu akan berhenti melangkah saat kamu tahu bahwa kegiatan sosial seperti ini tidak menghasilkan apa-apa. Padahal, pintu rezeki di depan kita sedang dibuka lebih lebar oleh Allah saat kita bisa memberikan sedikit rezeki kita untuk orang lain.

Jika tidak bisa memberi materi, kita bisa memberi tenga, waktu dan gagasan kita untuk kepentingan orang banyak.

Harapan paling besar saat ini adalah ... aku bisa meregenerasi. Menurunkan semua ilmu dan kemampuan yang aku miliki pada anak-anak muda penerus di daerah ini. Semua orang memandangnya pesimis. Mereka bilang, tidak akan ada yang bisa menggantikan aku yang telah mengorbankan semuanya. 

Tapi aku tidak ingin terus pesimis. Allah sudah menyentuh hatiku untuk membantu banyak orang. Untuk peduli pada pendidikan di desa terpencil ini. Untuk membuktikan bahwa anak-anak desa juga bisa berkarya seperti anak-anak kota. Tidak mungkin Allah membiarkan aku terus berjalan seorang diri. Cepat atau lambat, Allah akan mengirimkan orang-orang yang memiliki kepedulian. Menyentuh hati orang-orang untuk membantuku tanpa mengharapkan imbalan.

Aku ingin, nama Rumah Literasi Kreatif tidak akan mati ketika aku mati. Karena Rulika adalah milik semua orang. Bukan milikku sendiri. Akan ada saat aku pergi. Kuwariskan Rulika ini untuk semua orang dan generasi penerus. Akan seperti apa jadinya di masa depan, itu adalah bentuk kepedulian masyarakatnya. Jika mereka peduli, mereka tidak akan membiarkan Rulika hanya tinggal nama saja ketika aku tiada.

Terima kasih untuk semua masyarakat yang telah berperan mendukung semua kegiatan-kegiatan yang aku lakukan.

Mohon doanya, semoga Rulika berhasil membawa nama baik desa tahun ini dalam ajang ISDA 2021.

Thanks to,
- Pertamina Hulu Sanga-Sanga
- Seluruh Dewan Juri ISDA 2021

Terima kasih untuk pengalaman berharga yang tidak akan terlupakan begitu saja. Aku tuliskan agar kamu bisa membantu mengingatkan pada masa depan.



MuchLove
@rin.muna

Saturday, July 31, 2021

5 Pekerjaan Yang Cocok Untuk Ibu Rumah Tangga

 


 


Hai ...! Hai ...!

Gimana kabarnya?

Duh, aku jarang banget nyapa di blog ini karena kesibukan nulis novel dan kesibukan lainnya. 

Kali ini, aku mau bagi informasi tentang beberapa pekerjaan yang cocok untuk ibu rumah tangga.


Mmh ... sebagai ibu rumah tangga, tentunya kita menginginkan pekerjaan yang tidak banyak keluar rumah. Sehingga, kita bisa tetap mengurus rumah dan keluarga dengan baik. Juga bisa membantu menopang perekonomian keluarga.


Aku punya beberapa tips buat para ibu-ibu yang pengen banget punya penghasilan sampingan tanpa harus keluar dari rumah.


Ini nih, pekerjaan yang cocok untuk ibu rumah tangga ;


1. Jualan Online

Kalau kamu suka jualan, kamu bisa mencoba untuk jualan online. Ini adalah pekerjaan yang cocok dilakukan oleh ibu rumah tangga. Hanya bermodalkan gadget, kamu sudah bisa memulai bisnis dari rumah. Nggak ribet 'kan? Sampai saat ini, jualan online masih jadi trend di semua kalangan. Terutama untuk ibu-ibu yang ingin bekerja tanpa mengabaikan tugas-tugasnya di rumah.

2. Crafting / Kerajinan Tangan


Crafting juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk ibu-ibu rumah tangga. Kita bisa melakukannya sebagai hobi untuk mengisi waktu luang. Daripada gibah, mending digunakan untuk berkarya. Hasilnya bisa dijual atau dijadikan sebagai hiasan rumah sendiri. Kalau kamu bisa crafting, kamu bisa menghemat pengeluaran dan menghasilkan uang juga, loh.


3. Menjahit


Salah satu pekerjaan lain yang aku lakoni sebagai ibu rumah tangga adalah menjahit. Ya, karena nggak ribet. Kita nggak perlu keluyuran di luar setiap hari. Bekerja dari rumah, menunggu pelanggan datang sendiri. Kamu bisa mencoba pekerjaan ini. Butuh ketelatenan dan ketelitian. So, lihat dulu passion kamu. Kamu bisa menjalaninya atau tidak. Jika tidak, bisa pilih pekerjaan lain yang lebih cocok.


4. Menulis Buku


Menulis buku adalah pekerjaan yang paling enak bagi ibu rumah tangga. Bisa dilakukan di waktu luang. Tapi ketika sudah masuk industri profesional, maka harus bisa mengatur waktu tersendiri untuk menulis. Menghasilkan tulisan-tulisan dan karya yang memiliki nilai jual juga tidak mudah. Tapi kamu bisa belajar memulainya dari sekarang. Tidak ada orang sukses yang tidak berproses. Semuanya butuh proses. Tidak ada yang instan.


5. Berkebun / Menanam Tanaman Hias


Berkebun di halaman rumah juga bisa dijadikan sebagai pekerjaan yang cocok untuk ibu rumah tangga. Bisa menggunakan pekarangan untuk menanam sayuran, cabai atau tanaman hias. Bahkan saat ini, harga tanaman hias bisa dibilang lumayan baik. Kalau aku sih, masih lebih baik tanam sayuran. Selain bisa dijual, kita juga bisa melakukan penghematan dengan menanam tanaman sendiri di rumah. Nggak perlu beli sayur lagi 'kan? Apalagi, cara bercocok tanam saat ini sudah modern dan minimalis. Tidak perlu menggunakan pekarangan luas untuk menanam cabai dan sebagainya.



Nah, ini dia 5 pekerjaan yang cocok untuk ibu rumah tangga.

Kalau kamu ada saran lain, tinggalkan di kolom komentar, ya!


Yuk, kita saling berbagi informasi dan saling dukung!



Follow akun instagram aku:

@rin.muna dan @vellanine.tjahjadi

Thursday, July 22, 2021

Jangan Kembalikan Suamiku!


“Mas, tagihan air bulan ini seratus enam puluh lima ribu. Ini hari terakhir pembayaran. Aku nggak punya uang sama sekali karena sudah dua bulan nggak kerja,” tuturku pagi itu.

 

Ya, itulah kalimat terakhir yang aku ucapkan sebelum suamiku tiba-tiba pergi lagi dari rumah. Ini bukan pertama kalinya, sudah berkali-kali dia seperti itu.

Saat aku tidak punya uang dan pekerjaan untuk menghidupi dia dan anak-anak, dia akan pergi begitu saja. Dia bilang, mau pergi ngojek ke kota sebelah. Kota tempat tinggal orang tuanya. Berharap bisa pulang dengan membawa uang. Tapi ... tetap saja, yang terjadi adalah itu-itu saja. Dia tidak pernah pulang dengan membawa uang, apalagi memberi nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Bahkan, untuk membelikan satu buah es krim saja, dia lebih memilih membiarkan anak-anaknya menangis.

 

Kejadian hari ini, persis dengan yang terjadi dua tahun lalu. Saat itu, aku juga benar-benar tak punya uang. Hanya punya uang dua puluh ribu rupiah saja. Aku sendiri tidak tahu, selembar uang hijau itu akan bertahan berapa lama untuk jajan puteriku. Saat itu juga, suamiku minta uang untuk beli rokok dan bensin. Aku tidak bisa memberinya karena uang yang aku punya hanya cukup untuk jajan anak besok.

Sementara, aku tidak punya pekerjaan tetap. Suamiku juga tidak pernah bekerja. Setiap hari hanya berdiam diri di rumah, bermain game hingga larut malam, baru bangun tidur di siang hari.

Hari itu, dia marah besar karena aku tak bisa memberinya uang. Tanpa berkata apa-apa, dia tiba-tiba pergi dari rumah. Meninggalkan aku dan puteriku begitu saja selama setahun. Tanpa memberi nafkah bulanan. Dia hanya pulang jika ingat pada puterinya. Meninggalkan uang seratus ribu rupiah untuk waktu yang tidak bisa diperkirakan. Bisa untuk sebulan, dua bulan bahkan setahun.

Bagaimana aku bisa menghidupi puteriku hanya dengan uang seratus ribu itu? Sementara, aku tidak punya pekerjaan tetap. Aku terpaksa berhenti bekerja karena ingin mengurus anak. Berharap jika suamiku bisa menggantikan posisiku sebagai pencari nafkah untuk keluarga. Sayangnya, dia malah memilih untuk melepas tanggung jawabnya. Membuatku terpaksa masih harus memenuhi kebutuhan keluargaku seorang diri.

 

Hal yang lebih menyakitkan lagi, aku hamil saat suamiku tak pernah pulang ke rumah selama hampir satu tahun. Saat lima bulan kepergian suamiku, aku juga baru mengetahui kalau aku sudah hamil lima bulan juga. Rasanya seperti dicambuk ribuan kali. Sangat sakit karena aku harus dibebani oleh anak lagi, sementara satu anak dan empat orang tua yang aku hidupi, belum tahu bagaimana masa depannya.

Awalnya, aku ingin memilih bercerai. Menghidupi dua anakku sendiri saja tanpa harus terbebani oleh suami yang tidak mau memberi nafkah, tidak juga mau membantu mengurus rumah dan anak-anak. Aku ingin fokus bekerja dan menghidupi anak-anakku. Sayangnya, keinginanku untuk bercerai tidak bisa terpenuhi. Semua buku nikah dan surat-surat penting dibawa pergi suamiku. Membuatku kesulitan untuk melayangkan gugatan perceraian.

Saat itu juga, keluarga memintaku menyuruh suamiku pulang. Dengan berat hati, aku menghubungi suamiku. Memberitahu kehamilanku dan membuat keluarga kami utuh lagi. Meski harus mengorbankan seluruh perasaanku. Aku rela melakukannya demi anak dan keluarga. Demi menutupi bahwa keluarga kami dalam keadaan baik-baik saja.

Hingga anak keduaku terlahir. Suamiku masih tidak memberi uang sepeser pun. Biaya lahiran, semuanya harus kutanggung sendiri. Terpaksa meminjam uang pada teman atau tetangga yang bersedia membantu. Aku hanya menjadi penjahit kecil sejak berhenti bekerja dari perusahaan. Pendapatanku tak tentu. Tidak setiap hari ada yang datang untuk menjahitkan pakaiannya.

Meski aku kesulitan, aku tidak ingin terlihat sulit di depan keluarga dan orang-orang terdekatku. Aku ingin, tetap terlihat baik-baik saja sampai hari ini. Sampai aku benar-benar tak mampu lagi menahannya.

 

Ya, hari ini ... aku putuskan untuk bercerita. Sebab, aku tak mampu lagi menahan rasa sakit yang begitu dalam. Aku takut, aku justru mengakhiri hidupku sendiri karena tak punya tempat untuk bersandar dan berbagi.

Masih ada dua anakku, nenek-kakek yang harus aku hidupi dan kedua orang tuaku yang sudah tak bekerja lagi. Aku masih ingin membahagiakan mereka. Masih ingin hidup lebih lama dan mencurahkan semua rasa sakitku dengan bercerita.

 

Jika hari ini aku memutuskan untuk menuliskan kisah pelik ini. Itu semua karena aku ingin semua orang bisa mengambil pelajaran hidup dari apa yang aku alami.

Menikah dengan orang yang belum benar-benar kita kenal, memang sangat berisiko. Karena, kita tidak pernah tahu bagaimana dia akan memperlakukan kita.

Aku menikah tanpa pacaran dan menjadi bagian dari wanita yang tidak beruntung di dunia. Bukan karena aku tidak bersyukur, tapi karena memang hidup ini telah banyak menyesatkanku. Dia bukan hanya tidak memberi nafkah ekonomi, tapi juga tidak memberi nafkah pendidikan, moral dan spiritual untuk keluarga kami.

Kata orang, jodoh adalah cermin. Membuatku terus berpikir dan putus asa. Betapa buruknya aku hingga aku mendapatkan jodoh yang begitu tidak bertanggung jawab.

Hari ini ... kejadian itu terulang kembali. Dia kembali pergi saat aku sudah tidak punya uang, sudah tidak bekerja menghasilkan uang lagi dan sakit-sakitan.

Saat ini, aku sedang berada di titik “Hidup segan, mati tak mau”.

Aku tak punya semangat untuk hidup, apalagi menghidupi anak-anakku.

Setiap hari yang aku pikirkan adalah ... bagaimana aku bisa bercerai dengan suamiku sendiri. Aku ingin bisa tenang menghidupi anak-anak dan keluargaku tanpa terhalang status pernikahan. Sementara, semua tanggung jawabnya sebagai seorang ayah tak pernah terpenuhi.

Aku bahkan terus-menerus membayat tagihan bpjs atas nama suamiku dan mengorbankan satu anakku karena aku tahu, aku tidak akan mampu membayar lebih jika ditambah satu anggota keluarga lagi.

Rasanya sakit sekali ketika aku memohon agar dia mau mengeluarkan uang untuk membayar bpjs keluarga. Tapi dari mulutnya malah keluar kalimat “Nggak perlu bayarin punyaku! Bayar aja punya kamu dan anak-anak!”

Itu adalah kalimat menyakitkan ke sekian kali dari mulutnya. Membuatku sangat sakit. Bahkan, untuk membayar bpjs dirinya sendiri saja, dia tidak mau. Bagaimana dengan nasibku dan anak-anak saat aku sudah tidak bisa bekerja lagi?

Saat aku sudah sakit-sakitan. Dia terus mengabaikanku. Bahkan, aku dan anak-anakku dibiarkan kelaparan karena dia tidak bisa masak dan tidak bisa cari uang untuk kami. Jika tidak tinggal dengan orang tuaku, mungkin aku dan anak-anakku akan dibiarkan mati begitu saja agar tidak jadi beban hidup suami.

Sialnya lagi, orang tuaku membiarkan semua ini terjadi. Meski suami sampai mencekik aku di depan nenekku sendiri, mereka semua bertingkah seolah tidak pernah terjadi apa-apa denganku. Kata mereka, pria ini adalah pria pilihanku. Aku tidak boleh menyesalinya.

Sungguh, aku sudah menyesalinya sejak setahun pernikahan kami. Aku menyesal karena memaksakan diri menerima lamaran karena desakan dari nenekku yang sudah tua. Setiap hari, dia selalu bilang ... ingin melihatku menikah dan punya anak sebelum dia meninggal. Aku tidak memedulikan diriku sendiri. Terlalu gegabah menerima pinangan dari pria yang – aku sendiri sudah meragukannya sejak awal.

Menikah tanpa pacaran, mungkin memang baik. Tapi sebaiknya kita lebih mengenal lebih jauh orang yang akan menjadi masa depan kita. Sebab, akan berlaku selamanya. Menyesal pun, tidak akan mengubah jalan hidup kita.

Saat ini, aku sedang berada di titik putus asa. Aku selalu berserah diri pada Tuhan dan meminta semua baik-baik saja. Tapi rasa sakit ini tidak bisa dipungkiri. Di kepalaku, seolah ada seseorang yang memerintahkan aku untuk mengakhiri hidup. Aku benci keadaan ini. Aku benci melawan ketidakmampuanku sendiri.

 

Saat suamiku pergi begitu saja tanpa pesan untukku, hanya berpesan pada anak bahwa dia akan mencari uang. Meski aku tahu, seminggu, sebulan atau setahun lagi ... dia tidak akan pernah memberikan aku uang untuk hidup. Aku tetap harus bertahan hidup dan membuat anak-anakku tetap hidup.

 

“Ya Tuhan ... jangan kembalikan suamiku!”

 

Doa terburuk yang pernah aku panjatkan seumur hidup. Setelah selama tujuh tahun aku berdoa agar suamiku diberi hidayah dan menjadi suami yang bertanggung jawab. Aku tidak berniat untuk mencari pengganti dia dalam hidupku. Rasanya sudah sangat sakit. Jika Tuhan mengabulkan doa terakhirku, aku hanya ingin hidup tenang dan damai bersama dua anakku. Meski berjuang seorang diri, setidaknya beban terbesar dalam hidupku bisa lepas. Karena masih ada tangan-tangan kecil yang menggantungkan jemarinya di tanganku. Jika dia bijak dan ingin membahagiakan anak-anak, dia pasti akan dengan ikhlas melepasku menjalani kehidupanku sendiri.

Kuingin ... bahagiaku tanpa dia. Kuingin ... dia tidak pernah kembali dalam hidupku dan anak-anakku. Kuingin  bisa memberikan kehidupan untuk anak-anakku. Sedangkan dia, masih bisa mencari kehidupannya sendiri. Aku hanya ingin melepas ikatan yang sudah terlalu erat hingga menyakitiku tanpa jeda.

 

 

 

 ............

Ambillah pelajaran dari tulisan ini ...!

Karena banyak hal yang tidak bisa kita pilih di dunia ini. Banyak hal yang membuat kita menyesal, tapi hidup tetap harus berjalan...


......


Story by Rin Muna



Tuesday, June 22, 2021

Pembinaan Siaga Aktif Germas



Selasa, 22 Juni 2021

Pagi ini, aku mendapat undangan berkumpul di ruang rapat Desa Beringin Agung karena termasuk salah satu anggota KPM (Kader Pembangunan Manusia) yang khusus menangani masalah stunting.

Tak hanya kader KPM. Tapi di sini juga ada ibu-ibu PKK Desa Beringin Agung, kader Posyandu Balita, Posbindu, Posyandu Lansia, RDS (Rumah Desa Sehat). Kami semua berada di bawah naungan Desman (Desa Sehat Mandiri). Sehingga, kami semua dikumpulkan untuk mendapatkan pembinaan tentang Pola Hidup Bersih & Sehat di kala pandemi seperti ini.

Seluruh kader dan lapisan masyarakat dihimbau untuk peduli pada pencegahan penyebaran covid-19 yang sudah melanda negeri kita selama kurang lebih 1,5 tahun.

Saat ini, pemerintah sedang gencar melakukan vaksinasi pada seluruh warganya untuk memberikan daya tahan tubuh yang lebih kuat. Meski beberapa orang memilih untuk tidak melakukan vaksinasi dengan berbagai alasan.

Pembinaan ini dilakukan agar semua berita yang ada di Puskesmas bisa sampai ke semua lapisan masyarakat. Sebab, ada wacana yang mengatakan jika semua bantuan sosial dari pemerintah (termasuk BPJS Kesehatan) akan dinonaktifkan apabila peserta tidak melakukan vaksinasi.

Kepala Desa Beringin Agung (Bpk. Kusnadi) khawatir jika hal tersebut terjadi pada warganya. Jika bantuan sosial dihentikan secara otomatis karena peserta tidak terdaftar melakukan vaksinasi.

Wacana seperti ini seolah-olah memaksa semua masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Ini semua berangkat dari ketidaksiplinan warga yang menyepelekan protokol kesehatan yang diimbau oleh pemerintah, juga oleh tenaga medis yang ada di Indonesia, bahkan dunia.

Di negara lain, disiplin prokes berhasil memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 sehingga warganya bisa beraktifitas normal kembali.

Oleh sebab itu, Ibu Darni, Amd, Keb (selaku bidan desa) dan Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Samboja melakukan pembinaan ini agar semua warganya bisa melakukan vaksinasi. Sebab, vaksinasi tahap pertama, tidak banyak warga desa yang berperan serta mengikuti program vaksinasi.

Setelah ini, diharapkan vaksinasi covid-19 bisa merata dan semua warganya bisa mendapatkan pelayana  vaksinasi gratis dari Puskesmas Samboja.
Perlu diingat, sebelum melakukan vaksinasi, kita harus menyadari kesehatan diri kita terlebih dahulu. Sama seperti vaksin pada bayi dan anak-anak kita. Kondisi tubuh yang akan mendapatkan vaksinasi harus fit. Tidak dalam keadaan batuk, pilek, demam, dll.

Kalau kalian merasa kondisi kalian lagi fit buat dapet vaksin. Buruan langsung ikutan vaksin, ya! Biar sistem imun tubuh kita bisa meningkat dan mempertahankan diri dari bahaya virus covid-19.

Cukup di sini dulu catatan kecil dari aku.
Semoga, pandemi di negara kita cepat berakhir dan bisa menjalani hidup normal seperti biasanya. 
Udah capek 'kan di rumah terus?
So, bantu pemerintah dengan menjadi warga yang taat dan disiplin, ya!



Kita ketemu lagi di catatan-catatan selanjutnya!

MuchLove,
@vellanine.tjahjadi

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas