Thursday, March 26, 2020

Social Distancing Ngapain? Bikin Kreasi Dompet Dari Kain Flanel untuk Si Kecil


Hai temen-temen ...!

Hari ini masih Social Distancing. Beberapa hari lalu, aku nemenin si Kecil bikin kreasi masker.

Nah, kali ini aku mau ajak si kecil bikin Kreasi dompet yang mudah dan cocok buat kegiatan si kecil di rumah.

Alat dan Bahan yang diperlukan : 
1. Kain Flanel
2. Gunting
3. Benang
4. Jarum
5. Kancing baju


Langkah-langkah membuat kreasi dompet :
1. Potong kain flanel ukuran 23x12 cm

2. Lipat bagian bawah ke atas sepanjang 8 cm.

3. Jahit lipatan kain agar menyatu
4. Pasang Kancing di bagian tengah dompet
5. Buat Lubang kancing di bagian penutup dompet.
6. Dompet sudah jadi dan bisa digunakan untuk menyimpan uang atau kartu mainan si kecil.


Nah ... demikianlah dompet kreasi dari kain flanel untuk si kecil.
Kalian bisa mencobanya juga di rumah.


Selamat mencoba ...
Semoga bermanfaat dan bisa mengisi kegiatan Social Distancing karena wabah virus Covid-19 yang sedang merajalela di seluruh dunia.

Stay at Home ...

Tetap berkreasi dan selalu jaga kesehatan...


Salam manis,

@rin.muna

Saturday, March 21, 2020

Pecel Gorengan Legendaris di Beringin Agung




Hai ... hai ...!

Buat temen-temen yang tinggal di wilayah Desa Beringin Agung,   pastinya udah nggak asing dengan sosok yang satu ini. Siapa sih? Ya inilah sosok Mbah Mudin yang sudah terkenal sebagai penjual gorengan sejak aku masih kecil. Oh, No! Mungkin sejak aku belum dilahirkan.

Dari dulu sampe sekarang, rasa pecel dan gorengannya yang khas itu nggak pernah berubah. Dulu, setiap hari selalu langganan beli sama Mbah ini waktu masih sekolah. Dulu sih, belum banyak yang jualan di sekolah. Cuma Mbah ini aja. Nggak kayak sekarang yang makin banyak jajanan beragam di sekolah.

Sering kali, kita kangen sama pecel dan gorengan yang legendaris ini. Kenapa? Karena rasanya bener-bener mengingatkan pada masa-masa indah di bangku sekolah dasar.

Sampai sekarang, beliau masih berjualan di sekolahan. 
Hayo ngaku ... siapa yang makan gorengan lima biji, tapi bilangnya cuma tiga biji? wkwkwk ...
Alhamdulillah ... aku sih belum pernah ngisengin mbah ini. Mending aku bilang ngutang dulu daripada harus bohongin beliau. ( Asli, aku mah tukang ngutang gorengan sama Mbah ini )


 Beberapa waktu lalu, aku juga berbincang sama salah satu guru SMP. Yah, beliau juga bilang kalau Mbah Mudin sudah jualan pecel dan gorengan sejak dia masih kecil. 

Hmm ... kalau dihitung-hitung, beliau udah jualan pecel gorengan lebih dari 30 tahunan kali ya? Pasalnya, usiaku sekarang aja udah dua puluh delapan tahun.

Katanya, bagus tuh kalau kisah hidupnya dijadikan inspirasi dan masuk ke HITAM PUTIH-nya Trans7. Tapi, gimana caranya ya? Kayaknya harus ada pengajuan dulu buat ngajukan kisah hidup beliau yang masih konsisten jual pecel dan gorengan selama puluhan tahun. Pastinya, perlu dukungan dari orang-orang di sekitar juga.

Ah, itu cuma intermezzo dan khayalan nakal semata. Tak perlu ditanggapi serius!

Yang serius itu, pecel dan gorengannya selalu enak. Kalau jualannya di sekolah nggak habis. Biasanya, beliau akan berkeliling kampung supaya pecel dan gorengannya bisa habis.

Aku sering bertanya kalau lagi makan pecel buatan beliau.

"Mbah, sudah tua kok masih kuat jualan gorengan kayak gini? Masaknya jam berapa, Mbah?" tanyaku.
"Jam tiga subuh, Mbah sudah bangun bikin adonannya. Nanti, gorengnya di sekolahan," jawab Beliau.

"Oh ... sehat terus ya, Mbah!"

Aku tersenyum dan berharap beliau selalu diberikan kesehatan biar aku bisa sering-sering makan pecelnya. Bahkan, puteri kecilku juga pasti beli gorengannya mbah ini setiap kali Mbah Mudin lewat depan rumah. Dia nggak mau ketinggalan dan melewatkan gorengannya Mbah.

So, yang udah ngerasain pecel dan gorengan legendaris ini pastinya generasi turun-temurun. Mulai dari Mbahku, Mamaku sampe ke anak-anakku.

Kalian juga suka sama pecel dan gorengan mbah ini?

Bagi ceritanya di kolom komentar juga bisa, kok.



Salam manis,


@rin.muna



Friday, March 20, 2020

Kosa-Kata Bahasa Inggris Tempat Umum (English Vocabulary Public Place )









Jawablah Soal Dibawah ini Dengan Nama tempat Umum (Public Places) Yang tepat :

  1. We can see many animals in the_______
  2. My family will eat in a new_______
  3. I will go to______with my friends to meet my teacher
  4. My mom asks me to buy sugar in the________
  5. My father goes to______today to work
  6. I will borrow a book in_________
  7. Will you watch football in the_________
  8. I Like to saw butterfly and flowers. Let’s play in the______
  9. I will swim in the_______
  10. My grandfather is sicks, so he goes to_______
  11. Jogjakarta has many______ like a Borobudur.
  12. I will wait train in the________
  13. Moslem pray in the ______
  14. My mom always buys vegetables in the ______
  15. You can do exercise in the ______
  16. You can buy book and pencils in _______
  17. You can watch movie in____________
  18. I go to bali and sleep in_____
  19. The christians pray in the___________
  20. You can report a thief in_______



Answer Key

Wednesday, March 18, 2020

Wisata Edukasi - Mengajak Si Kecil ke Pameran Seni



Aku lagi iseng, tiba-tiba bukain folder di komputer karena mau ngehapusin file-file yang udah nggak dipake alias bersih-bersih. Saking nggak pernah dihirauin, memori komputer udah mau full dan bikin aku kesel karena ngelag terus.

Akhirnya, aku dapetin beberapa foto kenang-kenangan yang belum pernah aku ceritain ke siapa pun alias cuma disimpan doang, nggak pernah mengungkapkan cerita-cerita di baliknya.

Buat aku, asal bisa menginspirasi dan menjadi kenang-kenangan untuk generasi penerus. Nggak ada salahnya kita bercerita tentang keseharian kita sendiri. Supaya masa depan, tetap mengingat kita dalam tulisan-tulisan kita.

Hari itu, weekend ... kebetulan, Livia masih berumur 3 tahun dan belum sekolah. Mamanya juga kerjanya dari rumah, jadi bisa ngatur jadwal buat berlibur.

Seperti biasa, kalau liburan kami selalu pergi ke Kota Balikpapan untuk mengunjungi keluarga yang ada di sana. Selain mengunjungi keluarga, kami juga pengen refreshing karena kelamaan di kampung. Yang dilihat cuma pohon-pohon aja.


Setiap kali ke Balikpapan, sering banget bingung mau ke mana.
Pengen nge-mall tapi duit terbatas. Alhasil, aku ajak aja si kecil ke tempat-tempat yang nggak perlu merogoh kocek banyak. Biasanya, aku ajak main ke taman kota. Dia juga senang menikmati pemandangan tanpa minta macem-macem. Paling cuma minta jajan yang masih bisa aku penuhi keinginannya.

Di foto kenangan kali ini, aku mengajak Livia ke sebuah Pameran Seni karya teman-teman seniman di Balikpapan.
Entah, sejak dulu aku suka sekali datang ke tempat-tempat seperti ini. Sangat menginspirasi sekali.
Dulu, aku mengenal para pelukis Balikpapan ini saat aku masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Waktu itu, guru kesenian memberikan tugas untuk datang ke pameran dan mengumpulkan data sebanyak-banyak tentang dunia seni rupa.

Aku seneng banget, sampe 7 hari berturut-turut aku datang ke sana dan berkenalan dengan para pelukisnya. Alhamdulillah ... sampai saat ini, mereka tetap mengenal aku. Walau kami lebih sering berkomunikasi via media sosial saja. Tapi setiap kali ada pameran lukisan, aku selalu hadir untuk melihat karya-karya mereka yang amazing banget.

Saat itu, lagi peresmian Balikpapan Art Center. Aku langsung ngajak si kecil untuk berkunjung ke sana. Aku lebih suka mengajak dia mengunjungi pameran atau toko buku. Selama dia menikmatinya, artinya aku berhasil membawa dia masuk ke dalam dunia yang positif dan menginspirasi.

Pertama kali masuk ke Balikpapan Art Center ini, aku langsung disambut sama koleksi Balikpapan Tempo Doeloe. Kebetulan aku mengenal salah satu relawan dari Balikpapan Tempo Doeloe, yakni mba Ocha (Rosalinda Tumbelaka). Dia seorang penulis, photografer dan juga karyawan swasta yang aktif sebagai pengelola Dahor Heritage, salah satu situs sejarah di Kota Balikpapan.

Setelah melewati koleksi-koleksi sejarah kota Balikpapan, aku langsung menuju ke bagian kiri ruangan. Yakni koleksi hasil seni rupa karya perupa Kota Balikpapan. Kebetulan di sana ada Ifrian Chaha beserta istri, juga Cadio Tarompo berserta istri dan anak-anaknya.

Alhasil, kami saling menyapa dan bercerita banyak.

Terkadang, aku merasa malu setiap kali bertemu dengan mereka. Mereka tetap konsisten dengan dunia seni lukis dan lukisannya semakin lama semakin amazing. Apalagi Abi Cadio Tarompo, hasil lukisan-lukisannya sudah ke tingkat nasional dan dikenal sebagai pelukis super realis.
Kamu bisa lihat hasil lukisan beliau lewat video di bawah ini :

Exhibition Balikpapan Creative Center

Aku juga merasa sangat senang karena si kecil juga Happy diajak ke pameran lukisan.
Nggak banyak orang tua yang ngajak anaknya ke tempat-tempat seperti ini. Aku hanya ingin membiasakan si kecil pergi ke tempat di mana ia bisa menjadi sesuatu suatu hari nanti.


Aku jadi seneng ngajak dia berwisata edukasi, selain refreshing, dia juga belajar banyak hal dari tempat ini. Tinggal gimana kita mengajak si kecil berkomunikasi dan membuat dia nyaman berada di tempat-tempat yang edukatif. Jangan sampai, kita cuma diem aja dan si kecil cuma plonga-plongo karena nggak tahu tempat yang ia datangi sebenarnya seperti apa dan bagaimana.

Menjadi orang tua, memang harus lebih aktif. Apalagi anak-anak Generasi Z sudah jauh lebih pintar dari generasi sebelumnya. Tantangan bagi orang tua, tentunya jauh lebih besar lagi.


Cukup sampai di sini aja ya tulisan dari aku.


See You di tulisan-tulisan selanjutnya...


Buat Little Livia, mungkin sepuluh tahun lagi kamu bakal baca tulisan ini.
Semoga saja kamu selalu menjadi kebanggaan Mama dan selalu berada di tempat-tempat yang baik.



Salam manis,

@rin.muna

Tuesday, March 17, 2020

Lock Down Karena Covid-19. Libur 14 Hari dan 14 Kegiatan Belajar yang Bisa Dilakukan Di Rumah


Sejak semalam, sudah ada surat edaran dari Bupati Kutai Kartanegara No : B-1035/Disdikbud/DPK.1/065.11/3/2020 Tentang INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERKAIT WABAH CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19).

Dalam surat edaran tersebut dinyatakan kalau proses belajar-mengajar untuk jenjang pendidikan PAUD/RA, SD/MI, SMP/MTs dilakukan di rumah mulai tanggal 17 Maret 2020 sampai dengan 30 Maret 2020 dengan memanfaatkan sistem pembelajaran secara online.

Nah, karena surat edaran ini ... si Livia juga harus libur selama 14 hari. Akunya jadi bingung mau ngasih kegiatan apa buat Livia yang masih PAUD (Kelompok Bermain). Karena pastinya, aku harus membuat dia nyaman bermain di dalam rumah tanpa mencari teman main. Karena Livia termasuk anak yang sangat aktif dan tidak bisa bermain sendirian. Dia bakal keluar nyari temen buat main.

Sejak semalam, aku sudah memikirkan banyak hal yang bisa aku lakukan untuk si kecil supaya bisa menemaninya bermain sambil belajar.

Aku banyak berselancar di internet untuk bisa memberikan edukasi pada si kecil agar mudah menerima pembelajaran dari ibunya. Soalnya, Livia termasuk anak yang nggak mau belajar sama ibunya, dia maunya belajar sama ibu guru aja. Yah, aku juga nggak bisa terlalu memaksakan. Takutnya, dia malah nggak happy sama ibunya.



Salah seorang teman menyarankan untuk mengajak si kecil belajar membantu pekerjaan rumah. Seperti mencuci pakaian, menyapu dan sebagainya. Yah, mungkin tak banyak membantu, hanya bermain dan membuatnya happy. Akan aku coba salah satu saran dari temanku.

Karena anakku perempuan, aku punya ide buat main masak-masakan. Masakan yang bisa dimakan beneran tentunya.

Selama 14 hari ini, aku harus lebih kreatif memberikan kegiatan untuk anakku supaya dia tetap aktif bermain sambil belajar.

Ada banyak kegiatan di rumah yang bisa aku coba sebagai kegiatan untuk si kecil, seperti :

1. Membuat Cokelat
2. Menjemur Pakaian
3. Mencuci piring
4. Menyapu
5. Mengepel Lantai
6. Menanam Bunga
7. Membuat Origami
8. Membuat Hiasan Pensil
9. Membuat Tempat Pensil dari Botol Bekas
10. Membuat Tabungan dari Kaleng Bekas
11. Membuat Dompet dari Kain Flanel
12. Membuat Gelang
13. Membuat Kalung
14. Membuat Baju Boneka


Nah, aku udah punya 14 list kegiatan yang bisa aku kasih ke si kecil selama 14 hari libur ke sekolah alias belajar di rumah.

Nah, kalian juga bisa bikin list kegiatan yang beragam biar nggak jenuh saat mengisi waktu luang di rumah.


Yuk, share juga kegiatan yang bakal kamu lakuin selama 14 hari ke depan. Siapa tahu salah satu kegiatan kamu juga bisa jadi inspirasi baru buat aku. Bisa share lewat kolom komentar ya!



Salam manis,

@rin.muna

Monday, March 16, 2020

Dari Sampah Plastik Jadi Lampu Cantik

Dok. Pribadi




Di artikel sebelumnya, aku menulis kegiatan Ibu-Ibu Mamuja di Rumah Literasi Kreatif. Silakan klik link di bawah ini:



Dok. Pribadi



Dari sampah-sampah gelas air mineral yang kerap kali dibuang begitu aja bahkan berserakan. Sekarang sudah bisa dipakai untuk lampu hias atau lampion loh. Lihat aja di Rulika ada dua lampion karya ibu-ibu Mamuja. 

Selain mengurangi volume sampah, lampion gelas bekas ternyata juga bisa terlihat cantik juga.

Buat yang suka berkreasi, bisa mencoba bikin lampion ini juga di rumah. Apalagi saat ada hajatan atau konser, biasanya sampah-sampah air mineral bertebaran ke mana-mana dan bisa jadi bunga di lapangan. Bisa tuh coba dipungutin dan kita jadikan barang yang berguna. 

Terutama buat kita yang tinggal di daerah pesisir pantai. Sebisa mungkin, sampah plastik tidak terbawa arus air ketika hujan dan bermuara di lautan. Karena, kehidupan di laut akan terancam. Kita nggak pernah tahu, sudah berapa volume sampah plastik yang masuk ke lautan. Dari hal kecil ini, kita bisa menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi?

Aku yang dulunya gengsi mungutin barang bekas, sekarang dengan pede-nya jadi pemulung setiap kali ada acara. Sampe-sampe, Mamuja dikatain sebagai pemulung.

Aku sih nggak masalah. Asal itu positif dan bermanfaat. Walau jadi pemulung, aku merasa Mamuja menjadi orang yang lebih mulia. Karena saat orang lain buang sampah sembarangan, tanpa sadar merusak alam dan lingkungan. Mamuja masih peduli terhadap lingkungan dengan memungut barang-barang bekas. Walau dipandang rendah oleh orang lain, aku tetap bangga pada mereka yang memiliki jiwa sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.

Saat ini, kreasi Mamuja dari barang bekas ini bisa dinikmati di Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas. Sebagai salah satu ikon dan wujud kepedulian Mamuja terhadap lingkunga. Sebab, tak banyak orang yang mau peduli.

Aku sering menitikan air mata jika melihat tempat ini sekarang. Dalam dua tahun, tempat ini sudah bisa berkembang dengan baik. Bahkan, di luar yang aku bayangkan. Kalau bukan karena dukungan dari masyarakat sekitar, aku tidak akan bisa membuat Rumah Literasi Kreatif menjadi rumah bagi mereka yang memiliki minat, bakat dan kreatifitas.

Dua lampu cantik ini mengingatkan diriku sendiri bahwa :

Tidak perlu menjadi lampu kristal untuk terlihat indah dan bercahaya. Tetaplah sederhana untuk bercahaya dan menerangi siapa pun yang ada di sekitarnya.

Weekend Seru di Kaltim Park Samboja - Ibu Kota Negara Baru

Dok. Pribadi

Happy weekend ...!
Kemarin weekend pada ke mana aja nih?

Aku sih, sebenarnya lumayan punya banyak kegiatan kalau weekend. Terutama kalau hari minggu. Biasanya, anak-anak latihan kaligrafi dari pagi sampe sore di Rumah Literasi Kreatif. Sorenya, masih lanjut kelas bahasa Inggris.

Tapi, karena si kecil udah ngerengek terus ngajak liburan. Alhasil, aku nurutin kemauannya kali ini.
Awalnya sih bingung mau ke mana. Dia bilang mau berenang ke pantai. Jadi, aku ajak deh ke Pantai Tanjung Harapan. Suasana di sana malah sepi, nggak seperti dulu yang kalau mau masuk ke tempat wisata itu selalu antre. Mungkin, karena sudah ada beberapa tempat wisata lain di Samboja yang sekarang jadi destinasi wisata para pelancong.

Yah, bener aja. Aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke Kaltim Park (Wisata Pantai & Kolam Renang). Kalau mau berenang, emang harga masuknya lebih mahal daripada berenang di pantai. Tapi, kondisinya tentu lebih bersih daripada berenang di pantai.

Aku yang nggak punya banyak waktu buat keluar rumah ini. Baru pertama kalinya masuk ke Kaltim Park. Padahal, tempat ini sudah nge-hits sejak beberapa bulan yang lalu. Jadi tempat favorite buat liburan keluarga. Pasalnya, nggak cuma bisa berenang aja. Tapi juga bisa menikmati suasana pantai di Samboja.

Untuk masuk ke area wisata, kami hanya membayar Rp 15.000 di Hari Weekend ( untuk 1 unit motor dan 2 orang dewasa).

Begitu masuk, Livia langsung aja tuh lari ke pintu masuk kolam renang. Karena memang itu yang dia tuju. Mukanya yang awalnya sedih karena nggak bisa berenang di pantai (aku nggak berani ajak dia berenang di pantai karena airnya lumayan pasang) tiba-tiba langsung berubah ceria.


Kebetulan, waktu aku masuk ke kolam renang, aku langsung ketemu sama Nayla. Salah satu teman sekolahnya Livia. Aku seneng banget karena Livia punya teman buat berenang. Mereka kelihatan ceria dan seneng banget. Sampe minta foto selfie bak model profesional. Asli, Livia udah pede banget depan kamera tanpa harus dikasih intruksi buat gaya.

Foto Livia & Nayla
 Di tengah-tengah suasana berenang, di kolam anak ternyata ada kejutannya. Apa ya? Apa ya?
Ternyata, ada Party Foam yang bikin anak-anak makin ceria. Mereka berebut mandi busa. Si Livia malah nggak tertarik sama sekali. Dia tetep aja asyik belajar berenang sendiri.


Kedalaman kolam juga pas banget buat anak-anak usia di bawah lima tahun. Nah, di dekatnya lagi ada kolam yang lebih dalam. Itu kolam yang bentuknya gitar waktu di foto dari Drone. Kok tahu? Walau aku baru punya kesempatan sekali datang ke sini, aku udah lihat hasil foto drone tempat ini dari salah satu akun instagram warga kota Balikpapan.

Nah, bisa lihat sendiri kan kalau di sini juga banyak tempat seluncuran untuk anak-anak. Di sisi kolam renang juga ada gazebo-gazebo untuk beristirahat. Jadi, nggak perlu panas-panasan sambil nunggu si kecil berenang.

Usai berenang, aku berkeliling sebentar untuk melihat suasana pantai yang berada di sisi kiri kolam renang. Suasana pantai juga asyik banget buat nongkrong. Aku nggak tahu apakah tempat ini buka sampai malam atau enggak. Aku harap, ada kafe di sini yang bisa dipake buat nongkrong sambil nulis. Karena suasana asyik banget. Aku bisa ngabisin waktu dari pagi sampe sore nongkrong di kafe buat ngelarin naskah. Kalau tempatnya asyik dan tenang, ide-ide bisa mengalir dengan lancar. Hihihi ...

Selain pantai yang rindang, di tengah-tengah tempat wisata ini juga ada dua kolam yang aku masih nggak tahu sebagai tempat apa. Apakah sebagai tempat wisata air atau kolam pemancingan. Sebab, aku tidak melihat aktivitas orang memancing, juga nggak ada bebek-bebekan air yang biasa ada di kolam itu. Next time, mudahan bisa dapet info soal ini kalo balik ke sini lagi.





Selain lihat pemandangan yang asik dan asri. Ternyata ... aku juga bisa lihat kapal-kapal nelayan yang lagi bersandar. Aku ngerasa, kapal-kapal di sini bagus-bagus banget dan aku suka lihatnya. Mereka terlihat megah, bersih dan rapi. Aku jadi inget suasana kapal di drama-drama gitu. Ternyata, nggak jauh dari tempat tinggalku, ada juga tempat yang bagus kayak gini. Biasanya, aku cuma lihat kapal-kapal ini lewat jembatan Kuala dan sudut pandangnya nggak terlalu luas, jadinya kelihatan biasa aja.





Usai melihat kapal-kapal nelayan ini, aku langsung pulang karena kepikiran sama kegiatan anak-anak di Rulika ( Rumah Literasi Kreatif ).



Sebenarnya, masih banyak hal yang ingin aku tulis tentang keseruan tempat ini. Tapi, aku takut kalo kamu bosen baca tulisanku yang terlalu panjang. So, aku akhiri tulisannya cukup sampai di sini.

Sampai ketemu di tempat liburan selanjutnya ...


Salam manis,


@rin.muna



Note :
Subscribe dan dukung juga Channel Youtube aku di bawah ini ya!

Rin Muna Channel







Sunday, March 15, 2020

Kumis Kucing - Selain Cantik Juga Memiliki Banyak Manfaat


Ilustrasi : Dokumentasi Pribadi


Aku yang tinggal di kampung dan anak kampung ini, seringkali menjumpai beberapa tanaman liar di sekeliling.

Hari itu, aku berjalan-jalan bersama salah seorang teman untuk mendata warga.
Kebetulan, aku ketemu sama tanaman kumis kucing. Alhasil, langsung aku jepret aja dengan kameraku. Ternyata, kumis kucing punya penampilan yang indah juga. Selain indah, kumis kucing juga punya banyak khasiat untuk kesehatan.

Kumis kucing yang memiliki nama latin (Orthosiphon Aristatus) termasuk tanaman dari famili Lamiaceae.

Kumis kucing memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, di antaranya :

1. Menyembuhkan Infeksi Saluran Kemih

 Air rebusan daun kumis kucing bermanfaat menyembuhkan Infeksi Saluran Kemih (ISK) karena efektif dalam melawan infeksi.

2. Mengobati Gangguan Ginjal

Kumis kucing dipercaya dapat mengobati batu ginjal hingga berukuran 5 cm.

3. Atasi Rematik

Air rebusan daun kumis kucing ( 5 lembar + 3 gelas air ) dipercaya dapat meredakan rasa sakit saat mengalami rematik. Dosis yang dianjurkan adalah meminumnya setengah gelas, sebanyak 3 kali dalam sehari.


4. Meredakan Batuk

Air rebusan daun kumis kucing dapat meredakan batuk. Bisa diminum sebanyak 3 kali dalam sehari secara rutin.

5. Mengobati Gusi Bengkak

 
Air rebusan daun kumis kucing bisa digunakan untuk berkumur ketika gusi mengalami pembengkakan. Karena kumis kucing sangat bermanfaat sekali dalam melawan infeksi pada tubuh manusia.



6. Mengontrol Kadar Gula Darah

Kandungan kumis kucing bisa bermanfaat mengontrol gula darah di dalam tubuh.

7. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
 
Antioksidan yang ada dan zat anti peradangan dalam kumis kucing sangat baik untuk penderita darah tinggi.

8. Mengurangi Gatal Karena Alergi


Air rebusan daun kumis kucing bersama meniran dan sambiloto (4 gelas air + 2 jari temulawak mampu mengobati gatal akibat alergi jika diminum secara rutin sebanyak dua kali dalam sehari.

9. Membantu Proses Detoksifikasi 

Kumis kucing dapat membantu membersihkan racun dari dalam tubuh. Minuman ini akan lebih nikmat lagi jika dipadukan dengan bahan rempah lain seperti jahe, temulawak, dll.

10. Anti Jamur

Karena kumis kucing mampu melawan infeksi dengan baik. Maka penderita infeksi jamur yang sudah mengalami peradangan dapat menggunakan daun kumis kucing untuk mencegah parasit dan zat asin lainnya di dalam tubuh.

Meskipun manfaat kumis kucing untuk kesehatan sangat banyak. Akan tetapi jangan mengonsumsinya dalam jangka waktu panjang. Mengonsumsi kumis kucing dalam jangka waktu panjang dapat mengurangi kadar natrium dalam tubuh. Wanita hamil sebaiknya hindari mengonsumsi ramuan kumis kucing.



Walau punya banyak manfaat, jangan sampai mengonsumsi dalam jangka panjang ya, teman-teman!
Sebab, apapun yang berlebihan justru akan menimbulkan penyakit. Mengonsumsi daun kumis kucing dalam jangka waktu panjang dapat mengurangi natrium dalam tubuh. Karena natrium sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh kita.

Wanita yang sedang hamil, sebaiknya menghindari mengonsumsi ramuan kumis kucing ini.





Sumber referensi :
- health.detik.com
- sehatq.com


Makan Puas Selera Pas di Bakso Popeye Balikpapan Baru





Beberapa waktu lalu, aku diajak salah satu tetanggaku untuk mampir di salah satu warung bakso favorite-nya. Sebagai pecinta kuliner, dia selalu merekomendasikan tempat makan yang enak menurut seleranya.
Yah, bukan hanya menurut seleranya saja. Tapi juga selera kebanyakan orang.

Setelah berkeliling belanja. Kami mampir di Bakso Popeye yang berada di kawasan Mall Fantasy Balikpapan Baru.
Di sini, aku lihat tempatnya sangat ramai dan padat. 

Yang selalu terpikirkan dalam benakku ketika masuk ke warung makan atau restoran adalah intensitas pengunjungnya. Kalau pengunjungnya ramai, artinya makanan yang disajikan sangat cocok dengan selera kebanyakan orang. Pastinya, bakal cocok juga dengan selera lidahku juga.


Hmm ... waktu disodorin menunya, aku bener-bener bingung deh. Mau pilih variant bakso yang mana. Soalnya ada banyak. Pengennya sih dicobain semua, biar tahu perbedaan rasanya tiap varian.

Tapi karena keterbatasan waktu dan dana (duh, kok jujur banget ya?) akhirnya aku memilih untuk mencoba bakso jumbo isi daging.

Awalnya, aku pikir bakalan eneg kalo pesen bakso jumbo. Soalnya, pernah nyobain bakso jumbo di tempat lain dan aku eneg dengan bau daging sapi yang begitu menyengat. Lama-lama jadi nggak selera makan. Akhirnya, nggak bida habisin.

Tapi, waktu udah nyobain bakso jumbo ala Popeye, aku nggak berhenti makan sampe tetes terakhir. Kenapa?
Jelas karena rasanya enak, nggak eneg. Isinya bener-bener full daging cincang yang masih seger dan nggak mengandung lemak yang suka nempel di langit-langit lidah.
Aku sampe nanya. "Gimana caranya masak daging bisa kayak gini ya?"
Aku yang nggak demen masak tapi demen makan ini, pasti bisa bedain makanan mana yang enak di lidah dan mana yang kurang bersahabat di lidah.

Aku seneg banget sih makan di sini. Selain pengunjungnya yang rame, penjual dan pelayannya juga sangat manis dan ramah.







Sampai suatu waktu, aku kembali lagi ke tempat ini sambil ngajak salah satu anak di taman bacaku. Aku memilih memesan bakso jontor. Yah, pengen nyobain variant yang lain lah ceritanya.
Hasilnya, aku yang pecinta makanan pedas, ternyata nggak sanggup ngabisin bakso jontor yang super pedas. Bukan karena nggak enak, tapi karena cabainya yang pedes banget. Baksonya sih habis ... bis ... bis ... sampe bersih. Tapi, kuahnya nggak sanggup aku habisin.

Itu bakso ukurannya gede, terus isinya bener-bener cabe semua. Nggak ada campurannya sama sekali. Yah, namanya juga bakso jontor. Kalo nggak bener-bener bikin bibir jontor, bukan bakso jontor namanya.

Akhirnya, tempat ini jadi salah satu tujuan kulinerku setiap kali jalan ke Balikpapan. Sesuai dengan slogan Bakso Popeye "Makan Puas, Selera Pas". Bener-bener enak, nyaman, nagih dan harganya juga terjangkau.

Kamu ... udah pernah singgah ke sini juga atau belum?
Kalo udah, bisa share pengalamannya di kolom komentar. Buat yang belum, bisa memulai pengalaman baru dengan nyobain Bakso Popeye yang satu ini.


Salam manis,

@rin.muna





Saturday, March 14, 2020

Bersama Penari dari Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas


Jum'at lalu, lima gadis cantik ini menarikan tarian tradisional Kalimantan di hadapan Dirjen Kementerian PKP2Trans beserta jajarannya dalam acara "Monitoring Program Pengembangan Masyarakat PT. PHSS di Areal HPL Transmigrasi Samboja" yang diadakan di Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas.

Lima gadis cantik ini adalah penari di Rumah Literasi Kreatif Bunga Kertas. Joice Patricia Angelica Hasibuan, siswa kelas XI SMK Duta Bangsa ini menjadi koordinator penari di taman baca bersama Margaretha Apriliana. Mereka berdua adalah anak muda yang punya semangat berkarya dan menginspirasi. Mereka juga mengajak adik-adiknya ikut serta berpartisipasi dalam melestarikan tarian daerah Kalimantan Timur. Sekalipun berdarah Batak, ia sangat bersemangat melestarikan budaya daerah Kalimantan Timur. Joice dan Margaretha mengajak serta adik kelasnya Lisda dan Selly dari SMP 5 Samboja juga Cinta dari SMA Negeri 1 Samboja.

Harapannya, anak-anak remaja yang punya kegemaran menari bisa terus menyalurkan bakatnya dan berlatih bersama di taman baca. Mereka juga punya kesempatan untuk tampil di luar, sehingga bisa terus aktif dan menginspirasi anak-anak muda lain untuk terus berkarya dan melestarikan budaya daerah.

Terus semangat berkarya dan menginspirasi buat anak-anak remaja ya!

Salam budaya,
@rin.muna

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas