Dok. Pribadi |
Happy weekend ...!
Kemarin weekend pada ke mana aja nih?
Aku sih, sebenarnya lumayan punya banyak kegiatan kalau weekend. Terutama kalau hari minggu. Biasanya, anak-anak latihan kaligrafi dari pagi sampe sore di Rumah Literasi Kreatif. Sorenya, masih lanjut kelas bahasa Inggris.
Tapi, karena si kecil udah ngerengek terus ngajak liburan. Alhasil, aku nurutin kemauannya kali ini.
Awalnya sih bingung mau ke mana. Dia bilang mau berenang ke pantai. Jadi, aku ajak deh ke Pantai Tanjung Harapan. Suasana di sana malah sepi, nggak seperti dulu yang kalau mau masuk ke tempat wisata itu selalu antre. Mungkin, karena sudah ada beberapa tempat wisata lain di Samboja yang sekarang jadi destinasi wisata para pelancong.
Yah, bener aja. Aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke Kaltim Park (Wisata Pantai & Kolam Renang). Kalau mau berenang, emang harga masuknya lebih mahal daripada berenang di pantai. Tapi, kondisinya tentu lebih bersih daripada berenang di pantai.
Aku yang nggak punya banyak waktu buat keluar rumah ini. Baru pertama kalinya masuk ke Kaltim Park. Padahal, tempat ini sudah nge-hits sejak beberapa bulan yang lalu. Jadi tempat favorite buat liburan keluarga. Pasalnya, nggak cuma bisa berenang aja. Tapi juga bisa menikmati suasana pantai di Samboja.
Untuk masuk ke area wisata, kami hanya membayar Rp 15.000 di Hari Weekend ( untuk 1 unit motor dan 2 orang dewasa).
Begitu masuk, Livia langsung aja tuh lari ke pintu masuk kolam renang. Karena memang itu yang dia tuju. Mukanya yang awalnya sedih karena nggak bisa berenang di pantai (aku nggak berani ajak dia berenang di pantai karena airnya lumayan pasang) tiba-tiba langsung berubah ceria.
Kebetulan, waktu aku masuk ke kolam renang, aku langsung ketemu sama Nayla. Salah satu teman sekolahnya Livia. Aku seneng banget karena Livia punya teman buat berenang. Mereka kelihatan ceria dan seneng banget. Sampe minta foto selfie bak model profesional. Asli, Livia udah pede banget depan kamera tanpa harus dikasih intruksi buat gaya.
Foto Livia & Nayla |
Ternyata, ada Party Foam yang bikin anak-anak makin ceria. Mereka berebut mandi busa. Si Livia malah nggak tertarik sama sekali. Dia tetep aja asyik belajar berenang sendiri.
Kedalaman kolam juga pas banget buat anak-anak usia di bawah lima tahun. Nah, di dekatnya lagi ada kolam yang lebih dalam. Itu kolam yang bentuknya gitar waktu di foto dari Drone. Kok tahu? Walau aku baru punya kesempatan sekali datang ke sini, aku udah lihat hasil foto drone tempat ini dari salah satu akun instagram warga kota Balikpapan.
Nah, bisa lihat sendiri kan kalau di sini juga banyak tempat seluncuran untuk anak-anak. Di sisi kolam renang juga ada gazebo-gazebo untuk beristirahat. Jadi, nggak perlu panas-panasan sambil nunggu si kecil berenang.
Usai berenang, aku berkeliling sebentar untuk melihat suasana pantai yang berada di sisi kiri kolam renang. Suasana pantai juga asyik banget buat nongkrong. Aku nggak tahu apakah tempat ini buka sampai malam atau enggak. Aku harap, ada kafe di sini yang bisa dipake buat nongkrong sambil nulis. Karena suasana asyik banget. Aku bisa ngabisin waktu dari pagi sampe sore nongkrong di kafe buat ngelarin naskah. Kalau tempatnya asyik dan tenang, ide-ide bisa mengalir dengan lancar. Hihihi ...
Selain pantai yang rindang, di tengah-tengah tempat wisata ini juga ada dua kolam yang aku masih nggak tahu sebagai tempat apa. Apakah sebagai tempat wisata air atau kolam pemancingan. Sebab, aku tidak melihat aktivitas orang memancing, juga nggak ada bebek-bebekan air yang biasa ada di kolam itu. Next time, mudahan bisa dapet info soal ini kalo balik ke sini lagi.
Selain lihat pemandangan yang asik dan asri. Ternyata ... aku juga bisa lihat kapal-kapal nelayan yang lagi bersandar. Aku ngerasa, kapal-kapal di sini bagus-bagus banget dan aku suka lihatnya. Mereka terlihat megah, bersih dan rapi. Aku jadi inget suasana kapal di drama-drama gitu. Ternyata, nggak jauh dari tempat tinggalku, ada juga tempat yang bagus kayak gini. Biasanya, aku cuma lihat kapal-kapal ini lewat jembatan Kuala dan sudut pandangnya nggak terlalu luas, jadinya kelihatan biasa aja.
Usai melihat kapal-kapal nelayan ini, aku langsung pulang karena kepikiran sama kegiatan anak-anak di Rulika ( Rumah Literasi Kreatif ).
Sebenarnya, masih banyak hal yang ingin aku tulis tentang keseruan tempat ini. Tapi, aku takut kalo kamu bosen baca tulisanku yang terlalu panjang. So, aku akhiri tulisannya cukup sampai di sini.
Sampai ketemu di tempat liburan selanjutnya ...
Salam manis,
@rin.muna
Note :
Subscribe dan dukung juga Channel Youtube aku di bawah ini ya!
Rin Muna Channel