Tuesday, January 22, 2019

Jadi Juri Lomba Menulis dalam Education Expo 2019

Dok. Pribadi
Hari Minggu, 20 Oktober 2018 aku kembali dipercaya oleh pihak Heart and Soul Publishing untuk menjadi juri lomba menulis kategori A (Usia 8-14 tahun). Sedikit keki sih sebenernya karena harus bersanding dengan Mbak Luluk Lee (Penulis Novel) dan Afiani Gobel. Terlebih aku ini bukan penulis profesional, hanya senang dengan dunia kepenulisan dan memang doyan nulis sih, hehehe...
Hari sebelumnya aku memang sudah datang ke kota Balikpapan tercinta ini. Kota kecil yang penuh dengan kenangan-kenangan masa remajaku. Aku datang ke Plaza Balikpapan pukul 13.00 WITA sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara acara.
Di sini, aku menjadi juri untuk lomba. Kalau tahun lalu, acara pertama Annual Fashion Book 1.0 yang diselenggarakan Januari 2018, aku ikut memamerkan salah satu karya buku antologiku. Sampai saat ini, aku masih bergelut dalam penulisan buku antologi. Karena ada banyak alasan untuk menerbitkan buku indie, salah satunya aku nggak punya duit.
Sampai saat ini juga aku masih ikutan nulis buku antologi, ada 19 buku antologi yang sudah terbit hingga hari ini. 1 buku terbitan Kantor Bahasa Kalimantan Timur, 3 buku terbitan Hazerain dan 15 buku terbitan FAM Publishing.
Aku bahagia bisa ada di sini, bangga dengan diriku sendiri. Jiiiaaah... kepedean amat yak!? Yah ... mau siapa lagi yang banggain kalau bukan diriku sendiri. Setidaknya, itu bisa menjadikan aku lebih semangat lagi untuk menulis. Karena terkadang kita kesulitan mencari semangat dan inspirasi, semua itu harus datang dari diri sendiri.
Sekitar pukul 17.00 WITA, aku pamit untuk pulang ke Samboja. Sedih sih karena nggak bisa ikutin acaranya sampai selesai. karena ketika aku pulang, sedang berlangsung Talkshow yang menghadirkan Ibu Norhayati Wahab (Ambis), Ibu Rulyta (Kampoeng Literasi), Mas Suyitna ( Ketua Mata Pena Enggang) dan Mbak Indah (Heart & Soul).
Acara Annual Fashion Book 2.0 kali ini berlangsung dari siang hingga malam hari. Dimeriahkan dengan berbagai acara literasi dalam Education Expo.
Aku pastinya agak sedih karena nggak bisa mengikuti acaranya sampai selesai. Aku lihat ada teman seniman yang ikut meramaikan acaranya, sayangnya tidak bisa bertemu karena sekitar jam 19:30 WITA aku sudah ada di rumah Samboja.
Malam ini, ketika aku membuka salah satu media sosial Facebook, aku mendapati Pak Herry Trunajaya mendapatkan penghargaan dari Heart & Soul Publishing dalam acara Annual Fashion Book 2.0. Semoga terus menginspirasi dan menjadikan generasi  muda lebih semangat lagi dalam berkarya.
Dok. Pribadi ( Annual Fashion Book 2.0 Balikpapan, 20 Januari 2019)

Meet & Greet Red Riding Book Part.3 | Pasar Buku Sehari

Dok. Pribadi 13 Oktober 2018
13 Oktober 2018 saya diminta oleh pihak Heart & Soul Publishing House Balikpapan untuk mengisi salah satu acara di Plaza Kebun Sayur. Saya diajak untuk Meet & Greet dengan kawan-kawan literasi. Duh, kok berasa punya fans ya pakai acara Meet & Greet segala? wkwkwk...
Kebetulan hari itu aku diberi kepercayaan untuk meramaikan acara tersebut, menjadi salah satu perwakilan Duta Baca Kaltim 2018 dan juga Founder Taman Bacaan Bunga Kertas.

Di sini saya bertemu dengan dua penulis hebat asal Balikpapan. Yakni, Mba Ayu Emil ( Penulis buku IN PLAZA) dan Mbak Kaka HY (Penulis Gagas Media). Dari mereka aku belajar banyak tentang bagaimana menjadi penulis yang baik. Bagaimana caranya mendapatkan ide cerita dan karya kita original dengan mengangkat tema di sekitar lingkungan kita. Inspirasi bisa datang kapan saja dan di mana saja. Bahkan memang sering muncul ketika kita sedang berada didalam kesibukan dan kesulitan untuk mengeksekusi ide tersebut, akhirnya nanti lupa.

Kalau Mbak Ayu Emil dan Mbak Kaka HY berbagi pengalaman tentang dunia kepenulisan. Hari itu saya berbagi pengalaman menjadi seorang Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018 sekaligus pengalaman saya dalam membuat sebuah Taman Bacaan. Taman Bacaan yang saya berdirikan secara mandiri dan harapan saya bisa membuka taman baca di daerah-daerah lain terutama daerah yang minim akses transportasi dan informasi.

Dari apa yang saya lakukan, saya mendapatkan kebahagiaan tersendiri. Dan saya tahu bahwa saya tidak sendiri. Ada banyak orang yang bisa mengisi hari-hari saya terutama anak-anak yang sering berkunjung ke taman baca. Mereka bukan hanya sekedar datang, duduk diam untuk membaca. Tapi, mereka juga bisa bermain bersama, saling berbagi cerita dan bersosialisasi. Mereka juga sering belajar bareng di taman baca. Atau mengerjakan tugas-tugas sekolahnya di sini. Aku menjadi salah satu pendengar dan sahabat mereka. Tak ingin ada jarak yang terlampau jauh, jangan heran kalau semua anak-anak taman baca memanggilku "Mbak", bukannya dipanggil "Ibu". Bagiku, anak-anak adalah sahabat, mereka akan tumbuh menjadi remaja dan dewasa.

Itulah sedikit cerita yang aku bagi di acara Red Ridding Book yang diselenggarakan oleh Heart & Soul Publishing House, NBC ( Nulis Buku Club) dan beberapa komunitas yang ikut berpartisipasi di dalamnya.
Di sini, aku juga sempatkan untuk membeli buku-buku yang dipamerkan dan dijual di acara tersebut.
Oh ya, kebetulan dalama acara ini juga ada penampilan dari Atap Jerami dan pelelangan karya lukisan untuk korban gempa dan tsunami di Palu.

Semoga acara seperti ini menjadi ajang untuk mencapai Indonesia menjadi bangsa yang literat.


Salam Literasi untuk Negeri ...!

Sunday, January 20, 2019

Minta Sumbangan Warga Untuk Taman Baca


Beberapa waktu lalu, salah seorang anak remaja yang sering ke taman baca mengeluhkan beberapa hal. Seperti, stok alat tulis dan alat lukis yang sudah menipis bahkan hanya sisa-sisa yang sudah tidak bisa digunakan lagi.
Ada inisiatif yang muncul dari benak mereka ketika mereka mau menggambar dan aku sudab tidak punya uang untuk membeli cat warna.
"Mbak, gimana kalau kita keliling minta sumbangan ke warga?" tanya Gugun beberapa waktu lalu.
Pertanyaannya tidak perlu membuatku berpikir panjang untuk menjawab. Aku langsung bilang "Jangan!"
Aku tahu, sebuah taman baca yang aku buka secara mandiri, dengan biaya sendiri tentunya akan terasa sangat berat terlebih aku memang tidak punya penghasilan yang tetap. Tapi, setiap bulannya aku harus berusaha mendapatkan donasi buku, atau membeli buku baru dengan uang pribadi.
Sebuah tantangan yang berat ketika ingin memfasilitasi anak-anak namun kemampuan yang aku miliki terbatas.
Kenapa aku tidak mau meminta sumbangan ke rumah-rumah warga sekitar seperti yang dilakukan panitia HUT RI atau HUT Desa ketika akan menyelenggarakan sebuah acara? Bukannya sah-sah saja?
Warga juga tidak akan keberatan jika dimintai sumbangan untuk membelikan alat tulis maupun alat lukis. Tapi, aku hanya tidak ingin jika ada warga yang memang sebenarnya keberatan. Maka, aku ingin masyarakat sekitar bisa sadar dan membantu aktivitas di taman baca. Sebab, aku belum mampu memberikan yang terbaik untuk warga. Aku mau mereka yang datang ke taman baca dengan hati ikhlad jika memang ingin menyumbang atau berdonasi untuk taman baca.
Aku lebih memilih donasi berupa barang daripada dalam bentuk uang. Misalnya, berdonasi buku, rak, meja, kursi dan lain-lain.
Aku tidak mau meminta sumbangan karena banyak alasan yang sudah aku pertimbangkan sejak awal aku mendirikan taman baca. Walau anak-anak bisa belajar secara gratis, berkreatifitas sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Menggunakan alat tulis maupun alat lukis tanpa membayar. Alat-alat itu aku dapatkan dari donasi teman-teman seniman di Balikpapan yang telah menggalang dana untuk taman bacaku.
Alhamdulillah, walau belum ada warga yang ikut peduli dengan taman bacaan yang aku buat. Ada beberapa teman penulis yang peduli dan mengirimkan donasi buku ke taman baca. Rata-rata semua donasi buku aku terima dari pulau Jawa. Selebihnya aku beli sendiri.
Hingga saat ini baru ada sekitar 800 buku di taman baca. Masih sangat jauh dari jumlah yang seharusnya yakni 5000 buku. Semoga saja taman bacaku bisa semakin berkembang dan koleksi bukunya semakin banyak.
Dan sampai hari ini, hampir setahun taman baca yang aku dirikan sudah mendapat bantuan dari beberapa rekan penulis, teman-teman pelaku seni dan perusahaan terdekat.
Silahkan follow instagram @tbm.bungakertas lihat di video ini untuk melihat aktivitas di taman baca:


Saya berharap, taman baca ini bisa menjadi pusat belajar dan berkreasi untuk anak-anak, remaja dan pemuda-pemudi desa Beringin Agung. Saya juga sedang mencoba membuat tempat untuk berjualan di sebelahnya, supaya saya bisa menghasilkan uang sendiri untuk taman baca dan menambah koleksi buku tanpa harus mengandalkan donasi yang tidak bisa dipastikan ada setiap minggu atau setiap bulannya.
Ukuran bangunannya memang masih sangat kecil dan kadang sampai harus masuk ke ruangan pribadi rumah saya. Tapi, itu tidak menjadi masalah bagi saya, yang penting mereka mau berkumpul di sini dan saya bisa melihat apa yang mereka lakukan tidak melanggar norma dan etika di masyarakat.
Mereka wajib membaca buku terlebih dahulu sebelum bermain bersama.
Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung adanya taman baca ini. Semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat desa Beringin Agung pada khususnya dan seluruh warga Indonesia di mana pun anda berada.

Salam literasi...!

Saturday, January 19, 2019

Puisi | Indahnya Luka Darimu

Picture by Rin Muna

Pagi ini ...
Ketika embun menyapa sanubari
Kubuka pintu dan kulangkahkan kaki
Keluar menuju halaman rumah
Tuk saksikan sang mentari hadir
Gelap yang kian sirna
Dan cahaya yang datang dalam nyata
Menyapaku bersama rintik embun yang bergelayut pada bunga-bunga
Ada rasa yang tak bisa aku ungkapkan
Tentang cinta, tentang perjuangan, tentang pengorbanan
Andai masa bisa kembali
Mungkin hari ini aku tak di sini
Jika luka di setiap gelap malamku adalah sakit
Maka kuciumi bunga-bunga di setiap pagiku agar aku bahagia
Jika tangis di setiap hariku adalah luka
Maka kupandangi bunga-bunga bermekaran agar aku tersenyum
Pernah kutanam bunga lalu kau binasakan
Supaya senyum pagiku sirna bersama derai air mata
Dan kamu tertawa bahagia menyaksikan
Air mataku yang buatmu bisa bertahan terus menyakiti...
Aku wanita biasa ... terluka itu terbiasa
Namun, aku juga ingin tahu bagaimana rasa bahagia
Maka biarkanlah bunga-bunga yang kutanam merekah indah
Agar aku tidak perlu mencari sandaran untuk berkeluh kesah




Samboja, 19 Januari 2018


Friday, January 18, 2019

Indahnya Gunung S di Kutai Barat

instagram.com/davidakashi
Hai ... Sobat!!
Kalau kemarin aku mengulas 14 air terjun yang ada di Kutai Barat, kali ini aku tertarik dengan salah satu tempat wisata lain yang ngehits banget di Kutai Barat. Yakni, Gunung S atau Bukit Telaus yang ada di Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Kecamatan Nyuatan berbatasan dengan Kecamatan Linggang Bigung di sebelah utara, Kecamatan Barong Tongkik di sebelah timur, Kecamatan Damai di sebelah selatan dan Provinsi Kalimantan Tengah di sebelah barat. [Sumber: wikipedia.org]

Bukit Telaus diberi nama Gunung S karena jalan menuju tempat ini berbentuk huruf S jika dilihat dari atas. Seringkali keponakanku mengirimkan foto dan video saat ia sedang berada di Gunung S ini.
Jika beruntung, kita akan mendapatkan pemandangan indah pada pagi hari. Yakni, embun pagi dan kita akan berada di dalam awan-awan yang indah.
Biasanya, pengunjung akan camping dan menginap di Bukit Telaus untuk mendapatkan spot foto yang menarik dari Gunung S ini.
Bisa dilihat dari foto instagram yang diunggah oleh @info_kubar berikut ini:

instagram.com/info_kukar
Gunung S bisa jadi tempat yang asyik dan menarik untuk camping sembari menikmati pemandangan pagi yang indah.Tidak perlu khawatir, karena di sini sudaha ada yang menyewakan mobil untuk 2 orang penumpang dan tenda yang sudah dilengkapi dengan fasilitas untuk memasak. [sumber: @info_kubar]

Pastinya, tempat ini akan jadi tempat yang menarik untuk mengabadikan moment bersama sahabat dan orang-orang tercinta di sekeliling kamu.
Jangan lupa untuk tetap menjaga sikap, perilaku dan kebersihan tempat wisata ini ya!




Thursday, January 17, 2019

Menikmati Sore di Bibir Pantai Tanjung

Dok. Pribadi Rin Muna

Sudah lama aku tak mengunjungi tempat ini. Ingin sesekali aku bisa datang menjenguk. Menjenguk siapa? Bukankah pantai ini selalu kosong? Tak bertuan. Hanya lembayung senja yang menyambut setiap sore kupijakkan kakiku ke sini.

Terkadang aku rindu ... pada kisah masa lalu. Yang hampir hilang dari memoriku. Terus memudar di makan waktu dan usia.

Sesekali ingin kujenguk kisah yang pernah mengisi hatiku.
Aku menarik napas dalam-dalam. Membentangkan tangan seluas-luasnya. Seluas lautan yang kini berhadapan denganku.
Kupejamkan mata dan kunikmati semilir angin membelai rambutku.
Ada cerita yang tiba-tiba melintas dalam gelap pejaman mata.
Dalam gelap, aku lihat tawaku tujuh tahun silam.
Dalam gelap, aku lihat tawamu tujuh tahun silam.
Dalam gelap, aku lihat tawa mereka tujuh tahun silam.
Dalam gelap, dapat kusaksikan hari bahagia penuh canda tawa bersamamu, dia dan mereka.
Lalu laut menyapunya tanpa sisa.
Meninggalkan kenangan penuh duka.
Sampai kini aku masih setia menanti. Walau kini lebih banyak air mata yang kunikmati.
Tidakkah kamu tahu? Hal sederhana dalam hidup ini adalah ketika menikmati semua suka dan duka.
Jika waktu bisa kembali, mungkin aku tidak akan berjalan ke masa depan.
Namun, Tuhan ciptakan waktu memang tidak akan pernah kembali. Supaya kita tahu, bahwa hidup tidak sekedar tentang hari ini. Tapi juga tentang hari kemarin yang akan menjadi hari esok.
Selamat malam ... semoga mimpi-mimpimu indah dan menyenangkan.
Dan aku akan terus berjalan dalam mimpi.
Terus bermimpi sambil berjalan mewujudkannya menjadi nyata...

WOW! Inilah 14 Air Terjun di Kutai Barat Yang Wajib Kamu Kunjungi

instagram.com/davidakashi

Kabupaten Kutai Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan TimurIndonesia yang merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU. Nomor 47 Tahun 1999. Secara Geografis Kabupaten Kutai Barat terletak antara 113'048'49" sampai dengan 116'032'43" BT serta di antara 103'1'05" LU dan 100'9'33" LS. Kutai Barat memiliki luas sekitar 35.696,59 Km2 dan berpenduduk sebanyak 179.404 jiwa.[Wikipedia.org]
Kabupaten Kutai Barat berbatasan dengan Kabupaten Mahakam Ulu di sebelah utara, Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelah timur, Kabupaten Penajam Paser Utara di sebelah selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Barito UtaraKalimantan Tengah. Kabupaten Kutai Barat terbagi menjadi 21 kecamatan dan 238 kampung. [Wikipedia.org]
Kutai Barat ternyata punya banyak destinasi wisata yang menarik, loh. Salah satunya adalah jantur atau air terjun. Aku pernah ke Kubar dan singgah di salah satu jantur yang ada di sana. Dan ternyata, Kutai Barat punya 14 jantur yang sudah tereksplore. Kemungkinan masih ada banyak lagi yang belum tereksplore dan belum dikunjungi manusia.
Buat kamu yang demen travelling di wisata alam terbuka. Kubar bisa jadi salah satu tempat wisata yang wajib buat kamu kunjungi. Selain surganya jantur, Kubar juga punya banyak tempat wisata. Nanti, akan aku ulas ditulisanku selanjutnya.
Kali ini, aku mau kasih tahu tentang 14 jantur yang ada di Kutai Barat. Yuk, kita lihat keempat belas jantur Kutai Barat yang aku tulis di bawah ini:

1. Jantur Mapan




instagram.com/davidakashi

Jantur Mapan terletak di Kampung Linggang Mapan, Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Arus air terjun di sini sangat deras sehingga pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang dan harus berhati-hati.
Video di atas adalah cuplikan kenangan aku saat berkunjung ke Jantur Mapan.

2. Jantur Inar




instagram.com/davidakashi/

Jantur Inar merupakan air terjun yang memiliki ketinggian 30 meter dan merupakan destinasi wisata yang kerap kali dikunjungi wisatawan. Jantur Inar terletak di Kampung Temula, Kec. Nyuatan, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur.

3. Jantur Dora




instagram.com/davidakashi

Jantur Dora terletak di Kampung Baloq Asa, Kec. Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Pemandangannya luas, teduh serta memiliki dasar yang landai sehingga nyaman untuk berenang atau bermain air.

4. Jantur Sewet




instagram.com/davidakashi

Jantur Sewet terletak di Kampung Baloq Asa, Kec. Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Berdekatan dengan Jantur Dora. Jantur ini lumayan tinggi dan dipenuhi dengan bebatuan.

5. Jantur Tabalas




https://www.instagram.com/davidakashi/

Jantur Tabalas terletak di Kampung Linggang Melapeh, Kec. Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur

6. Jantur Mencangkaw




https://www.instagram.com/davidakashi/

Jantur Mencangkaw terletak di Kampung Melapeh Baru, Kec. Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Akses menuju jantur ini lumayan mudah, hanya 100 meter dari jalan poros dan dekat dengan area kampung.

7. Jantur Mukuq




instagram.com/davidakashi

Jantur Mukuq terletak di Kampung Temula, Kec. Nyuatan, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Masih satu kampung dengan Jantur Inar. Jantur ini tersembunyi dan masih jarang dikunjungi.

8. Jantur Asam




https://www.instagram.com/davidakashi/

Jantur Asam terletak di Kampung Temula, Kec. Nyuatan, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

9. Jantur Mentihai




https://www.instagram.com/davidakashi/

Jantur Mentihai terletak di Kampung Purwodadi, Kec. Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

10. Jantur Emperuq




https://www.instagram.com/davidakashi/

Jantur Emperuq terletak di Kampung Muut, Kec. Nyuatan, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Jantur Emperuq memiliki 3 (tiga) tingkat yakni Jantur Emperuq Hulu, Emperuq Tengah dan Emperuq Hilir.



https://www.instagram.com/davidakashi/ (Emperuq Tengah)




https://www.instagram.com/davidakashi/ (Emperuq Hilir)

10. Jantur Tebati




https://www.instagram.com/davidakashi/

Jantur Tebati, Kampung Linggang Melapeh Lama, Kec. Linggang Bigung, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur. Jantur Tebati lebih dikenal dengan Jantur Gelokng yang dialiri air sungai Gohaq.

11. Jantur Tebatang




https://www.instagram.com/davidakashi/

Jantur Tebatang terletak di Kampung Linggang Melapeh, Kec. Linggang Bigung, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur.

12. Jantur Atai




https://www.instagram.com/davidakashi/

Jantur Atai terletak di Melapeh Lama, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

13. Jantur Gemuruh




https://www.instagram.com/davidakashi/

Jantur Gemuruh terletak di Kampung Sekolaq Darat, Kec. Sekolaq Darat, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur. Keistimewaan dari Jantur Gemuruh ini terdapat  bangunan candi peninggalan Hindu yang dikenal dengan nama Batu Begulur. Terdapat juga lorong-lorong yang dibuat di bawah tanah dengan lapisan batu yang panjangnya 50 meter.
14. Jantur Geronggong



instagram.com/davidakashi

Jantur Geronggong terletak di Kampung Engkuni Pasek, Kec. Barong Tongkok, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Nah, itulah 14 jantur atau air terjun yang ada di Kabupaten Kutai Barat. 
Yuk, kunjungi Kutai Barat dan nikmati pemandangan alam yang indah dan masih natural. Surganya air terjun di Kalimantan Timur. Kalau ke Kalimantan, jangan lupa mampir ke Kutai Barat ya!

Jangan lupa … tetap berperilaku baik, sopan, dan jangan buang sampah sembarangan.

Sumber referensi:
- Wikipedia.org
- Instagram.com/davidakashi
Baca juga tulisanku di Penakata.com

Wednesday, January 16, 2019

Ingin Kutahu Hatimu

Ilustrasi Gambar by Rin Muna


Aku memarkirkan motorku tepat di depan halaman salah satu bengkel yang ada di kota Balikpapan.
"Kak!" Aku menghampiri seorang cowok yang sedang sibuk memperbaiki sepeda motor pelanggannya.
"Hei, tumben main ke sini." Cowok itu langsung berdiri menatapku, mengelap tangannya sambil tersenyum.
"Nggak bawain kakak makanan?" 
Aku menggelengkan kepala. Biasanya aku main ke rumah Kak Ari membawakan cemilan kesukaannya. Tapi, kali ini aku ke bengkel dengan tangan kosong. Sepertinya ia sudah membaca kalau aku sedang ada keperluan penting.
"Ada apa emangnya? Nggak biasanya kamu ke sini. Mukamu serius banget gitu." Kak Ari mendengus ke arahku.
"Aku mau nanya sesuatu sama Kakak."
"Oh ya ... mau tanya apa?"
"Erick ngelamar aku." Aku menatap wajah Kak Ari. Tak ada ekspresi apa pun. Tatapannya datar, aku tidak bisa mengerti apakah dia bahagia atau justru merasa aneh mendengar pernyataanku.
"Bagus, dong." Kak Ari kembali berjongkok dan sibuk memperbaiki motor pelanggannya.
"Kak ..."
"Hmm ...."
"Menurut Kakak, dia gimana?"
Tak ada jawaban, masih sibuk memutar baut dengan kunci Y miliknya.
"Kak."
"Apa?"
"Menurut Kakak, dia gimana?"
"Gimana apanya?"
"Cocok nggak sama aku?"
"Cocok," jawabnya masih sibuk mengutak-atik motor pelanggannya.
"Apanya yang cocok?"
Kak Ari mengangkat kedua pundaknya.
"Kakak kok gitu sih? Aku serius. Aku belum tahu gimana Erick secara dekat. Gimana pribadinya, kehidupannya dia. Kak Ari kan sahabat Erick dari SMA. Pasti Kak Ari bisa kasih aku saran, sebaiknya aku terima dia atau aku tolak?" Aku menyandarkan tubuhku di dinding sambil menatap wajah Kak Ari.
Aku tidak bisa mengerti, ekspresi wajahnya datar. Tidak ada rasa senang atau sedih ketika aku menyampaikan kalau aku dilamar oleh Erick. Mungkin, dia hanya sekedar kaget sejenak. Selama ini, hampir setiap hari aku menghabiskan waktu bersama Kak Ari. Tidak ada perasaan suka atau sayang. Dia menganggapku sebagai adik, begitu pula sebaliknya. 
Biasanya, dia selalu ceria. Hal yang selalu membuatku tersenyum mengingatnya adalah ketika ia mengusap atau mengacak-acak rambutku. 
Aku tidak punya kakak kandung, karena itu aku merasa perhatiannya istimewa. Mungkin, ada saatnya kita akan sama-sama kehilangan. Aku yang kehilangan dia sebagai kakak, dan dia yang kehilangan aku sebagai adik.
Ah, apa iya dia akan merasa kehilangan aku? Rasanya ... dia tidak akan seperti itu. Kalau dilihat dari wajahnya, dia akan baik-baik saja. Bahkan mungkin dengan mudahnya melupakan aku.
"Kak, aku masih ragu sama dia."
Kak Ari mendongakkan kepalanya menatapku. "Kenapa?"
"Entahlah ...." Aku mengangkat pundakku. Berharap, dia akan mengatakan "Jangan terima lamaran Erick!"
Ah, tapi tidak mungkin dia akan mengatakan itu. Aku bukan bagian penting di kehidupannya. 
"Kakak pernah bilang, akan jadi orang pertama yang ngelindungi aku kalau ada yang nyakitin. Seandainya aku terima dia dan aku tidak bahagia karena dia menyakiti aku. Apa kata-kata itu masih berlaku?" Aku menatap Kak Ari, menahan air mataku agar tidak jatuh.

Kak Ari menghampiriku dan menggenggam kedua pundakku. "Dek, Kakak sayang kamu seperti adiknya Kakak sendiri. Tapi, ketika kamu sudah memilih untuk berkeluarga. Kakak bukan siapa-siapa kamu lagi. Erick yang akan menjaga kamu. Percayalah!”
“Tapi, Kak—”
“Laki-laki yang berani melamar kamu, artinya dia serius sayang sama kamu.” Kak Ari tersenyum menatapku.
“Sebelum aku terima dia, aku mau kakak ceritakan sama aku, semua keburukan dia.”
“Maaf ... untuk itu Kakak nggak bisa.”
“Oke. Kalau emang Kakak nggak bisa ceritain ke aku. Kalau sampai aku nggak bahagia sama dia. Kakak adalah orang pertama yang harus bertanggung jawab!” ucapku ketus sambil berlalu pergi.
“Dek ...!” Aku dengar ia masih memanggilku. Aku hanya menoleh kesal, berjalan menuju motorku dan berlalu pergi.
Kak ... bukan itu yang mau aku dengar. Setelah sekian lama kita menghabiskan waktu bareng. Setelah sekian banyak hal yang kita lewati bareng. Kenapa sampai hari ini, bahkan di saat aku harus memilih dengan yang lain. Kamu masih tetap sama, menyayangiku sebagai adik. Sementara hatiku mulai berubah. Aku ingin kita ada hubungan lebih, bukan sekedar bersahabat. Setelah semua perhatian yang kamu berikan buat aku. Apa salah bila akhirnya aku benar-benar jatuh cinta. Kamulah yang selalu aku rindukan untuk mengisi hari dan hatiku.
Kak ... mungkin ini terakhir kali kita akan bertemu dan saling sapa. Jujur, aku kecewa. Kalau kamu menganggapku sebagai adik, kenapa tidak ada rona bahagia dari wajahmu? Kalau kamu merasakan hal yang sama denganku, kenapa kamu tidak pernah mengungkapkan itu?
Aku berhenti sejenak mengendarai motor, merogoh kertas-kertas sketsa wajah yang aku buat untuk Kak Ari. Aku sobek dan kubuang di tempat pembuangan sampah. Aku ingin melupakan semuanya. Semua yang pernah aku lewati bersamanya.
Aku tinggalkan kertas itu bersama hujan yang tiba-tiba tumpah dari langit. Aku menangis bersama hujan. Supaya tidak ada satupun yang melihat air mataku. Air mata ini adalah awal luka di hatiku. Mungkin, masih ada hal-hal lain yang lebih menyakitkan yang akan aku hadapi.
Rin, kamu akan baik-baik saja. Kamu wanita hebat dan kuat,” batinku menyemangati diriku sendiri.
Aku melajukan motorku pulang ke rumah dan mendapati Erick sedang menunggu kedatanganku.
“Kenapa hujan-hujanan?” tanyanya heran. Ia tahu kalau aku tidak suka hujan-hujanan.
“Aku nggak enak badan. Sebaiknya kamu pulang.” Aku bergegas masuk rumah, menutup pintu rapat-rapat. Meninggalkan Erick yang terpaku sendirian di depan rumah. Setelah aku pastikan ia pulang, aku menangis sejadi-jadinya di dalam rumah. Aku tidak tahu, apa yang harus aku lakukan besok. Aku harap Tuhan tunjukkan jalan menuju bahagia.



Ditulis oleh Rin Muna
Samboja, 16 Januari 2019


Apa Guna?


Apa guna sepasang kaki?
Bila berjalan berlawan arah
Apa guna sepasang mata?
Bila melihat mimpi berbeda.
Apa guna sepasang telinga?
Bila mendengar cerita berbeda.
Apa guna sepasang tangan?
Bila tak bersambut saling menguatkan.

Aku satu dan kamu satu
Kita bersama tapi tak bersatu
Aku satu dan kamu satu
Kita sepasang tapi tak sejalan

Apa guna mulut bicara?
Bila telinga tuli untuk mendengar.
Apa guna tunjukkan asa?
Bila mata buta untuk menyaksikannya.
Apa guna berikan jalan?
Bila kaki lumpuh untuk melangkah.

Aku satu dan kamu satu
Kita bersama dalam ruang berbeda
Aku satu dan kamu satu
Kita bagai burung tak bersayap - tak berkaki



Rin Muna
Samboja, 20 Mei 2016

Tuesday, January 15, 2019

With You Love



Hari yang pernah kita lewati tidak akan kembali lagi. Itulah sebabnya kenapa aku di 
sini. Melangkahkan kaki bersamamu ke suatu tempat yang akan membuat kita ingat bahwa kita pernah berjalan bersama, berbagi rasa suka dan duka.
Tak banyak waktu yang bisa habiskan bersama. Terkadang aku sibuk dengan duniaku, kamu pun sama. Kita punya dunia masing-masing. Namun, bukan berarti kita tidak akan pernah saling bertemu. Kita akan tetap bersama meski bola kehidupan kita berbeda warna.
Ada hal yang tak bisa kita sentuh bersama. Ada hal yang tidak bisa kita raih bersama. Ada mimpi-mimpi yang harus kita kejar. Namun, bukan berarti kita harus berhenti bicara hanya karena sibuk mengejar mimpi.
Kita pernah ada di masa di mana kita pernag menangis bersama hanya karena berebut permen.
Kita pernah ada di masa di mana kita pernah merasakan sakitnya perubahan menjadi remaja.
Kita pernah sama-sama merasakan apa itu cinta, dikhianati dan dikecewakan.
Hanya cara dan warnanya saja yang berbeda.
Kita pernah bersama-sama makan sepiring berdua, makan mie instan dengan piring kaleng. Yang ketika piring itu bersentuhan dengan sendok, gigi-gigiku ngilu mendengarnya.
Kita pernah tidur bersama di atas kasur yang hanya berukuran 50×200 cm. Sempit, sesak, tapi kita bahagia.
Kita pernah tinggal dalam satu atap yang menghijau. Yang menjamin kita makan dan minum setiap hari. Yang menjamin kita akan mendapatkan pendidikan yang layak. Yang menjamin kedudukan kita sama dengan manusia yang lainnya.
Kita pernah merasa jenuh.
Kita pernah merasa lelah.
Yang terkadang memicu perdebatan dan pertengkaran.
Terlalu banyak kisah yang kita lalui bersama. Hingga tak mampu kutumpahkan dalam kata-kata.
Hanya angin yang membawanya berkelana menyusuri dunia. Berhembus dari pantai ke tanjung, dari tanjung ke teluk, dari teluk ke gunung. Kemudian terbang tinggi ke langit. Bersama para malaikat yang jadi pembawa kebahagiaan dan kesedihan. Dia pula yang membawa cerita kita abadi di atas langit.
Jadikan cerita kita abadi...
Dan kita bangun istana-istana bahagia di langit luas...
Bersamamu...
Kita mencipta cerita cinta nan bahagia...
Teruntuk sahabatku...
ER.
Rin Muna
15 Januari 2019

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas