Sunday, January 13, 2019

Puisi | Mampukah?

Pixabay.com


MAMPUKAH....?

 

Mampukah kau hapus air mtaku saat aku menangis...

Mampukah kau hapus peluhku saat aku Lelah...

Mampukah kau menopangku saat aku Lemah...

Mampukah kau kuatkanku saat aku rapuh...

Mampukah kau bangkitkanku saat aku jatuh...

Mampukah kau obatiku saat aku luka...

Mampukah kau tegarkanku saat aku terkoyak...

Mampukah kau bersihkanku saat aku kotor...

Mampukah kau angkatku saat aku terpuruk...

Mampukah kau rindukanku saat aku pergi...

Mampukah kau cintaiku saat aku jauh...

 

Balikpapan, 08 April 2010


Puisi Akrostik | Kisah Kita

pixabay.com


Waktu terasa begitu cepat berlalu
Aku yang kini tak berdaya lagi tanpamu
Lihatlah betapa indahnya saat kita masih bersama
Riang gembira seperti mentari yang tak henti bernyanyi dan menari
Itulah saat-saat yang selalu kuinginkan ada untuk selamanya
Namun kau begitu cepat tinggalkan aku
Aku kini hanya bisa mengenang segalanya



Catatan masa SMA Rin Muna
Balikpapan, 28 Desember 2007

Puisi | Nenek Kakek

Dok.Pri


Kupandangi wajahmu yang telah mengerut
Kulirik rambutmu yang telah memutih
Kulihat gigimu yang telah kandas
Kusaksikan kakimu yang tak lagi kuat berjalan

Aku rasakan semua itu
Kasih sayang yang telah engkau beri untukku
Nasihat-nasihat yang kau suguhkan
Kepedulian yang kau berikan

Nenek ... Terima Kasih
Kau telah membesarkan aku
Membuatku jadi seorang gadis
Membuatku berpikir tentang hidup

Kakek ... kau yang kini tua dan renta
Masih mampu berjuang untukku
Masih mau merawat aku
Masih memberikan tempat untukku berteduh

Maafkan jika kini aku jauh
Maafkan jika aku tak mendampingimu
Di usia tuamu yang tak berdaya ...

Aku menyayangimu
Aku merindukan lembut kasihmu
Aku harap kau bahagia
Jika esok aku tiada
Jangan siksa aku dengan air mata.



Catatan masa SMA Rin Muna
Balikpapan, 04 November 2007

Saturday, January 12, 2019

Puisi | Salahkah Aku?

pixabay.com
Salahkah aku yang mencintaimu?
Salahkah aku yang menyayangimu?
Salahkah aku yang mengagumimu?
Salahkah aku yang memujamu?
Salahkah aku yang mengagungkanmu?
Salahkah aku yang menyukaimu?

Salahkah aku yang tak mampu mengungkapkannya?
Salahkah aku yang tak mampu mengatakannya?
Salahkah aku yang tak mampu mencurahkannya?

Salahkah aku yang hanya terpaku memandangmu?
Salahkah aku yang hanya bisu di hadapanmu?
Salahkah aku yang hanya bicara dalam hatiku?

Salahkah aku yang tak berdaya di depanmu?
Salahkah aku yang tak mampu berkata dengan bahasaku sendiri?
Aku yang tak mampu membuka bibirku untuk memanggil namamu ...



Catatan masa SMA Rin Muna
Balikpapan, 23 Agustus 2007
Inspirasi : Bintang Salju

Puisi | Kau

Source: Pixabay.com/Susan-lu4esm


Kau begitu indah untuk dipandang
Kau begitu lembut untuk kurasakan
Kau begitu tinggi untuk kuagungkan
Kau begitu berarti untuk semua orang

Kau bagai awan putih yang memberi keteduhan
Kau bagai bintang yang bersinar terang

Kau banyak dipuja dan dipuji
Tak salah jika aku menyukaimu
Tak salah jika aku yang kau pilih
Di antara pemuja-pemuja jelitamu

Karena aku memang pantas untukmu
Karena aku mampu mengerti
Setiap kata yang keluar dari bibirmu

Walau parasku tak seelok puteri salju
Karena kau memahami diriku bukan dari parasku

Kau yang kini ada di hati
Menjadi raja yang berkuasa atas cintaku
Kau yang kini mengisi setiap waktuku

Jadilah pelita hati yang tak kan  pernah redup
Kau yang telah kupercaya
Sebagai raja di hati ini
Jangan pernah rapuhkan tiang kepercayaan
Yang kita bangun bersama...



Catatan masa SMA Rin Muna
Balikpapan, 23 Agustus 2007

Puisi | Seandainya

Pixabay.com

Seandainya kau tahu
Betapa besar cintaku
Akan kuukir semuanya

Seandainya kau mengerti
Bahagianya aku di dekatmu

Seandainya kau sadar
Tatap mataku tertuju untukmu

Seandainya kau bisa
Jadi pangeran dalam hidupku

Seandainya kau adalah milikku
Akan kugenggam erat dan tak kulepaskan
Akan kubuat kau bahagia
Sebahagia aku mampu memetik bintang di angkasa


Catatan masa SMA Rin Muna
Balikpapan, 20 Juli 2007
Inspirasi : Bintang Salju

Puisi | Harapku

pixabay.com

Cinta ...
Entah ke mana dirimu pergi
Hingga kini tiada kembali
Mengisi ruang di hati ini

Cinta...
Sampai kapan ku harus menanti
Dirimu yang kini telah pergi
Dan mungkin tak kan kembali

Kau menyisakan pedih di hati ini
Hingga cinta tiada lagi
Berharap suatu hari nanti
Dirimu akan segera kembali
Menemani diriku di sini
Yang kini telah sendiri
Meratapi nasib diri
Merasakan pilu hati
Yang kini ditinggal pergi


Catatan masa SMA RinMuna


Puisi | Love and Me

pixabay.com

Cintaku ada di setiap hembus napasku
Cintaku ada di jarum jam yang berdetik
Pada angin yang berhembus
Pada pohon yang menari bersama angin
Pada air yang bergemericik mengundang sejuk

Cintaku telah menyatu bersama daging dalam tubuhku
Dan terus mengalir tiada henti bersama darah dalam nadiku

Cinta ini akan terus ada
Selama napas masih berhembus
Selama waktu masih bergulir
Selama kehidupan masih tetap ada



Catatan Masa SMA Rin Muna

Puisi | 9 November

Pixabay.com

Hari ini hari bahagiaku
Ku harap kau dapat temui aku

Aku menunggumu di tempat ini
Tempat terindah yang pernah kau beri
Ku ingin di hari bahagiaku ada kamu
Agar jadi pelengkap senyum bahagiaku

9 November
Hari bahagiaku...
Bahagiaku bila ada kamu
Bahagiaku bila selalu denganmu

Bingkisan kecil yang kau beri untukku
Begitu indah dan berarti
Karena kau beri di hari yang penuh arti

9 November
Hari di mana kita menyatu
Hari di mana bertambah usiaku
Hari yang akan ku kenang untuk selamanya...



Catatan SMA Rin MunaTeruntuk sahabatku tercinta
Balikpapan, 09 November 2007

Puisi Cinta | Rin Muna

pixabay.com
Puisi ini bukanlah satu-satunya untukmu
Puisi ini ungkapan tulus dari dalam hati
Bahwa aku mencintaimu
Bahwa aku menyayangimu

Aku kini berada dalam kegelapan
Dan mungkin tak kan kudapatkan hatimu

Tapi aku yakin masih ada cahaya
Yang membawaku menemuimu
Hingga aku dapat miliki dirimu
Hingga aku mampu ungkapkan isi hatiku

Karena aku percaya pada cinta
Walau kadang cinta tak mesti memiliki
Tapi, kuharap kau dapat kumiliki
agar cintaku sempurna dan abadi



Catatan Masa SMA Rin Muna
Balikpapan, 16 September 2007
Inspirasi : Bintang Salju

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas