Halo, guys! Gimana kabarnya, nih?
Kali ini aku mau sharing tentang kegiatan-kegiatan yang sering banget aku ikuti. Salah satunya ialah kegiatan Workshop Menulis yang dilaksanakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara pada tanggal 03 Oktober 2024. Sebelumnya, Diarpus (sebutan untuk Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Kukar) telah menggelar Kompetisi Menulis Esai dengan tema “Merekam Jejak Literasi Kutai Kartanegara” yang mulai tanggal 28 Agustus 2024. Sebanyak 90 peserta telah mengirimkan naskah kepada panitia. Dari 90 naskah yang masuk, terdapat 15 naskah yang lolos seleksi dan diwajibkan untuk mengikuti Workshop Menulis yang dilaksanakan di Pendopo Langit Timur, Desa Loa Ulung Kecamatan Tenggarong Seberang.
Sebenarnya, jarak dari Samboja itu jauh banget. Rasanya, kayak malas banget harus lewati perjalanan jauh di Bukit Soeharto, apalagi harus bawa kendaraan sendiri. Khawatir hujan, dan lain-lain.
Awalnya, aku mau berangkat pakai sepeda motor sendiri. Tapi, Allah kasih rezeki bertemu dengan Pak Sekdes satu hari sebelumnya dan kebetulan beliau juga mau pergi antar laporan desa ke kota Tenggarong. Bersyukur, aku dapet tebengan dari Pak Sekdes. Beliau juga mau antar-jemput aku ke Langit Timur, yang ternyata tempatnya jauh banget dari pusat kota Tenggarong.
Setelah aku sampai di Langit Timur, aku baru mengetahui jika tempat wisata yang satu ini adalah milik Pak Syafruddin Pernyata, Sastrawan Kaltim yang telah memberikan banyak materi kepenulisan kepada penulis-penulis di Kalimantan Timur. Tempatnya tenang, cantik dan mengagumkan. Memang cocok untuk seorang introvert dalam mencari inspirasi.
Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara (Hj. Aji Lina Rodiah, S.E).
Diarpus (Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara) memberikan pembekalan khusus kepada peserta terpilih dengan menghadirkan beberapa narasumber, yakni: Syafrudin Pernyata (Sastrawan Kaltim), Amien Wangsitalaja (Sastrawan Kaltim), dan Akhmad Badwi (Pemerhati Literasi). Pembekalan ini mengulik detail naskah dan memberikan materi tentang penulisan naskah esai yang menarik.
Kegiatan Workshop Menulis ini bertujuan untuk memberikan pembekalan pada penulis terpilih agar merevisi naskah sesuai dengan kaidah penulisan esai yang berlaku. Para peserta diberi kesempatan untuk memperbaiki naskahnya hingga tanggal 10 Oktober 2024. Aku adalah salah satu peserta yang mendapat jatah untuk merevisi naskah. Jujurly, aku udah lama banget nggak nulis esai sejak asyik nulis novel. Jadinya, aku agak canggung dalam menulis karya esai dan banyak banget yang harus diperbaiki, terutama dalam hal referensi. Kalau nulis novel, aku murni berimajinasi tanpa harus mencantumkan banyak referensi. Jadinya, aku harus revisi naskahku beberapa kali.
Bersyukurnya, Bapak Akhmad Badwi memberikan banyak catatan supaya aku bisa merevisi naskah aku. Karena, jarang banget penulis senior yang mau meluangkan waktunya untuk memberikan catatan-catatan kecil tentang kekurangan naskah. Ini bisa menjadi salah satu patokan utuk lebih banyak belajar tentang dunia kepenulisan ke depannya. Meski aku sudah sering menulis, bukan berarti tulisanku bisa sempurna. Aku juga masih perlu banyak belajar, terutama
Semua naskah terpilih ini akan dibukukan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara. Oleh karenanya, proses penjurian dan akurasi naskah dilakukan dengan ketat guna menghasilkan naskah yang berkualitas. Sesuai dengan linimasa yang telah ditentukan, pengumuman juara esai ini akan diumumkan pada tanggal 17 Oktober 2024.
Peluncuran buku bertajuk Merekam Jejak Literasi di Kutai Kartanegara ini akan dilakukan pada bulan November 2024. (/rm)