Cerita Kehidupan yang Menginspirasi dan Menghibur by Rin Muna a.k.a Vella Nine

Showing posts with label Belajar Menulis. Show all posts
Showing posts with label Belajar Menulis. Show all posts

Wednesday, March 12, 2025

Penulis Pengendali Moral Bangsa



Beberapa tahun terakhir ini, dunia kepenulisan diramaikan dengan banyaknya platform buku digital. Tidak hanya memudahkan akses bahan bacaan bagi pembaca, tapi juga memberikan kesempatan kepada penulisnya untuk mendapatkan uang.

Sebelum tahun 2020, platform buku digital seperti Wattpad, Storial, dan Cabaca menjadi tempat favorite bagi para penulis untuk menyalurkan ide-ide dan pemikirannya. Kemudian, sekitar tahun 2020 mulai bermunculan platform baca berbayar seperti Noveltoon, Goodnovel, Novelme, Joylada, dan sebagainya.

Wabah Covid-19 menjadi salah satu pemicu perubahan gaya hidup. Saat semua orang harus WFH, mereka tidak memiliki rutinitas yang padat, sehingga memiliki banyak waktu untuk membaca buku digital. Platform baca berbayar menjadi salah satu tempat favorite bagi banyak pembaca dan penulis, saya satunya adalah saya sendiri.

Kemudian, kehadiran platform baru bernama Fizzo mampu menggempur platform-platform buku digital. Fizzo menghadirkan cerita gratis bagi pembaca, tapi tetap mampu membayar penulisnya. Platform ini menjadi salah satu platform baca paling favorite bagi banyak orang.

Sayangnya, kehadiran platform baca yang memudahkan, juga menimbulkan masalah baru. Salah satunya adalah genre cerita yang bercampur aduk dan lebih banyak bernuansa adegan ranjang. Dari seluruh cerita yang ada di platform, 90% mengandung cerita dewasa yang tidak layak untuk dibaca oleh anak remaja, apalagi anak-anak di bawah umur.

Platform-platform ini sebenarnya sudah melakukan langkah yang baik untuk memisahkan genre remaja dan dewasa. Sayangnya, semua itu tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Sebab, akun digital tidak mampu mendeteksi usia pengguna yang sesungguhnya. Anak yang baru berusia 10 tahun, bisa mengatur akunnya sesuai tahun lahir sehingga bisa memilih berusia 40 tahun. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan bagi generasi penerus bangsa. Bagaimana jika anak usia 10 tahun bisa mengakses cerita-cerita dewasa?

Di satu waktu, saya berbincang dengan salah satu anak taman baca yang saat itu baru berusia 11 tahun. Dia mengatakan bahwa ia sangat suka membaca buku di Fizzo. Yang ia baca ialah cerita-cerita young adult. Cerita ini sebenarnya belum layak dikonsumsi oleh anak yang berusia 11 tahun. Tapi, mau bagaimana lagi kalau penulis dan platform menghadirkannya kepada pembaca dengan tujuan komersil.

Bicara tentang komersil, tentunya akan selalu berorientasi dengan uang. Platform akan selalu berusaha menghadirkan produk yang digemari pasar dan penulis akan selalu berusaha menciptakan produk yang dibutuhkan oleh platform. Sehingga, semuanya memiliki keterikatan dan ekosistem ini tidak dapat diubah begitu saja.

Ekosistem yang telah ada, melahirkan sebuah kebiasaan baru dan menjadi pengaruh besar bagi generasi masa depan. Generasi sekarang selalu mendapatkan hidangan yang mengenyangkan, tapi tidak berkualitas dan bermanfaat bagi kesehatan kehidupan mereka. Sama halnya dengan mengonsumsi makanan dan minuman. Hampir semua produk yang dihidangkan adalah untuk menghancurkan mental dan moral generasi muda masa depan.

Dari sekian banyak penulis platform, tak banyak yang bisa mendapatkan pembaca tanpa menulis adegan dewasa. Penulis-penulis yang memilih untuk menulis dengan baik, ceritanya tidak begitu digemari oleh pembaca. Oleh karenanya, kita tidak bisa mengubah ekosistem yang ada, tapi kita masih bisa berusaha mengendalikannya.

Lalu, siapa yang bisa mengendalikannya? Tentunya para penulis. Ya, penulis memiliki peran besar dalam mengendalikan moral bangsa. Karena karya tulis yang diciptakan akan memengaruhi pemikiran pembacanya. Pembaca yang terbiasa dihidangkan konten-konten “Blue”, hidupnya akan selalu berorientasi pada seksualitas saja. Tidak ada ilmu kehidupan yang didapat dari kisah-kisah seksual. Sebab, kegiatan seksualitas adalah sebuah rutinitas yang dilakukan oleh sepasang suami-istri. Hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi pembaca di bawah umur yang memalsukan umurnya pada akun google.

Sudah selayaknya, penulis bisa menghadirkan lebih banyak cerita-cerita yang berkualitas. Cerita kehidupan yang bisa memengaruhi dan mengendalikan moral generasi masa depan. Semakin banyak penulis yang bisa menciptakan bahan bacaan berkualitas, maka akan semakin besar pula peluang untuk menenggelamkan cerita-cerita yang lebih banyak pengaruh negatifnya bagi pembaca.

Pengaruh negatif bagi generasi muda dapat dilihat dari banyak kejadian-kejadian nyata yang terjadi di sekitar kita dan di media sosial. Seperti cerita skandal cinta antara murid SMA dan guru. Cerita tentang anak sekolah yang hamil di luar nikah dan lain sebagainya. Meski sebagian pembaca mampu melihatnya dari persektif berbeda, tapi sebagian besar dari mereka memiliki persektif yang sama. Terlebih dengan rendahnya kemampuan literasi di Indonesia.

Oleh karenanya, kita sebagai penulis memiliki tanggung jawab besar pada perubahan sosial yang akan terjadi di masa depan. Ciptakanlah sebuah karya yang berkualitas dan tidak memberikan inspirasi negatif bagi pembacanya.

Penulis adalah sumber dari semua karya yang akan tercipta. Bahkan, sebuah video iklan yang singkay pun memerlukan  skenario dari penulis sebelum diproduksi. Buah dari pemikiran berasal dari tulisan. Jika tulisan baik, maka baiklah pemikiran generasi masa depan. Jika tulisan buruk, maka buruklah pemikiran generasi masa depan.



©Copyright



Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas