Cerita Kehidupan yang Menginspirasi dan Menghibur by Rin Muna a.k.a Vella Nine

Wednesday, February 19, 2025

Perfect Hero Bab 156 : Dilabrak Mama Rully || a Romance Novel by Vella Nine

 


“Yun, kamu dengerin tuh kata Bunda Yuna!” tutur Rullyta. “Kalau ada waktu luang, kamu ajak Yeriko main-main ke rumah Pak Walikota!” pinta Rullyta. “Kalian harus belajar banyak dari mereka!”

 

Yuna menganggukkan kepala sambil tersenyum.

 

“Rul, aku rasa Yeriko dan Bapak sudah sering ketemu. Bukannya, banyak proyek yang lagi dikerjain sama Yeri untuk pemerintahan?”

 

“Mmh ..  bener juga. Kalo gitu, dia bisa lebih mudah bikin janji buat ketemu sama kalian. Biar mereka belajar banyak dari rumah tangga kalian. Yeriko itu payah. Nikah aja dia nggak ngerti ngasih cincin atau lamaran. Dia pikir, dengan punya surat nikah, semuanya udah kelar gitu aja. Di mana harga diri kita sebagai wanita?” cerocos Rullyta.

 

“Dia juga nggak mikirin aku sama sekali. Harusnya, aku nemuin keluarga besar Yuna dulu. Dia itu ... bener-bener keterlaluan!”

 

“Ma, selama ini Yeriko memperlakukan aku dengan baik. Dia baik banget. Selalu perhatian dan sayang sama aku. Buat aku, yang paling penting adalah bagaimana kami menjalani rumah tangga dengan baik.”

 

Yana menatap wajah Yuna sambil tersenyum. “Kamu sangat dewasa. Berapa umur kamu sekarang?”

 

“Dua puluh empat.”

 

“Hmm ... masih muda banget? Tapi, pemikiran kamu udah sedewasa ini?”

 

Yuna mengernyitkan dahinya. Ia masih begitu kekanak-kanakkan. Tidak menyangka kalau akan mendapatkan pengakuan berbeda dari istri orang nomor satu di kota Surabaya.

 

“Yuna memang seperti ini. Walau sering terlihat kekanak-kanakkan, tapi pemikirannya sangat dewasa.”

 

“Hmm ... kamu beruntung banget dapet menantu kayak gini,” tutur Yana.

 

“Bunda, aku yang beruntung karena punya mama mertua sebaik Mama Rully.”

 

“Mmh ... sudahlah. Kita makan dulu!” pinta Rullyta. Ia khawatir, Yuna akan sedih karena mengingat mendiang ibunya.

 

Yuna tersenyum sambil mengangguk kecil. Ia melanjutkan makan sambil bercengkrama dengan dua wanita yang bersamanya. Ia merasa sangat bahagia karena sahabat Rullyta begitu baik. Tak seperti yang ia khawatirkan sebelumnya.

 

“Mmh ... kita pulang sekarang!” Rullyta bangkit dari tempat duduknya. “Lain kali, kita ngumpul lagi.”

 

Yana menganggukkan kepala. “Oke.” Ia segera mengikuti langkah Rullyta dan Yana keluar dari ruangan.

 

“Udah denger gosip hot soal keluarga Hadikusuma?”

 

“Oh, soal si pengusaha ganteng pemilik Galaxy Group itu ya?”

 

“Iya. Si Yeriko yang sombong itu.”

 

“Aku udah lihat beritanya. Yang diselingkuhi sama istrinya itu ya? Kasihan banget, udah ganteng dan kaya aja masih diselingkuhi, kurang apa coba?”

 

“Kurang ajar, hahaha.”

 

“Mungkin, dia balas dendam. Soalnya, aku denger-denger si pengusaha muda itu yang duluan selingkuh sama mantan pacarnya.”

 

“Berita yang bener yang mana sih? Yang aku baca, si Yuna yang jadi selingkuhan. Katanya, dia yang ngerebut pacarnya si Refi. Sampe nyuruh Refi lompat dari gedung.”

 

“Hmm ... dia pasti ngelakuin itu karena mau dapetin harta dari pemilik GG itu.”

 

“Oh ya? Keluarga mereka berantakan banget. Aku denger, Mamanya Yeriko punya masa lalu yang nggak bagus. Sampai sekarang, nggak ada yang tahu latar belakang ayahnya Yeriko. Bahkan, dia ikut marga kakeknya, bukan marga ayahnya.”

 

“ Jangan-jangan ... Yeriko itu hasil dari hubungan gelap dia sama pria lain?”

 

Yuna dan Rullyta menghentikan langkahnya saat mereka mendengar desas-desus dari private room yang ada di sebelah private room mereka.

 

Rullyta menarik napas dalam-dalam sambil menatap pintu ruangan yang sedikit terbuka. “Berani-beraninya mereka ngomongin keluarga kita,” gumamnya.

 

Yuna terdiam. Ia merasa, suara yang ada di dalam sana tak asing lagi di telinganya.

 

Rullyta langsung mendorong pintu dan menerobos masuk ke dalam ruangan.

 

“Ma!” Yuna membelalakkan matanya saat melihat Mama mertuanya tiba-tiba menerobos masuk ke dalam private room orang lain. Ia langsung ikut masuk ke dalamnya.

 

“Tante Rully? Yuna?” Salah seorang wanita muda langsung bangkit begitu melihat Yuna dan Rullyta masuk.

 

“Amara?” Yuna mengernyitkan dahinya menatap Amara.

 

“Oh ... kamu mantan tunangannya Chandra kan?” Rullyta langsung menghampiri Amara.

 

“Heh!? Kalian siapa? Tiba-tiba nerobos masuk?” tanya salah seorang di dalam ruangan yang tidak dikenal oleh Yuna dan Rullyta.

 

“Salah masuk ruangan?” sahut yang lainnya.

 

“Eh, eh, eh ... ini ... cewek yang lagi heboh di internet itu kan? Wajahnya sama,” sahut salah satu wanita sambil membandingkan wajah Yuna dengan foto yang ada di layar ponselnya. “Kamu yang nyuruh si Refina lompat dari atas gedung? Jahat banget!?”

 

Yuna mengernyitkan dahi. Ia memejamkan mata, menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya kembali. “Nggak ada gunanya aku jelasin ke mereka, mereka udah termakan gosip,” batin Yuna.

 

“Iya, bener. Ini cewek yang ada di majalah itu. Yang deketin CEO Amora Internasional setelah deketin pemilik Galaxy. Matre banget jadi cewek.”

 

“Wajahnya biasa aja, tapi matrenya luar biasa.”

 

“Hahaha.”

 

“Jangan-jangan, dia dateng ke tempat ini cari mangsa baru. Untungnya, di sini perempuan semua.”

 

“Hahaha. Mungkin, dia kira di sini ada banyak pria tajir.”

 

Rullyta melipat kedua tangan di dada sambil menatap semua orang yang ada di ruangan tersebut.

 

Amara menyadari tatapan berbahaya dari Rullyta. Di dalam ruangan ini, hanya dia yang mengenal Rullyta dengan baik karena hubungannya dengan Chandra.

 

“Kalian nggak tahu aku siapa!?” Rullyta menatap dingin ke seluruh ruangan.

 

Amara melebarkan kelopak matanya. “Ma, Tante ... kalian duduk dulu!” pintanya. Biar aku yang bicara sama ...”

 

“Kenapa? Kamu takut sama perempuan ini?” sahut wanita yang bertubuh gempal.

 

“Ma, ini Bu Rullyta, Mamanya Yeriko,” bisik Amara.

 

“Hah!?”

 

Rullyta tersenyum sinis. “Kalau kalian ini wanita kelas atas, kenapa nggak mengenal kami? Nggak kenal sama orang nomor satu di kota ini?”

 

Yana tak banyak bicara, ia hanya menatap beberapa orang yang ada di ruangan tersebut. “Kenapa diam aja?” tanyanya sambil tersenyum. “Tadi, aku lihat kalian rame banget ngomongin kehidupan orang lain?”

 

“Mmh ... Bu Walikota, sepertinya warga Anda sekarang masih kekurangan kerjaan. Jadi, kerjaannya ngomongin kehidupan orang lain. Gimana kalau kita tambah lagi lapangan kerja untuk mereka?” tutur Rullyta sambil menatap sahabatnya itu.

 

Yana tersenyum kecil sambil mengangguk-anggukkan kepala.

 

“Walikota?” semua wanita yang ada di ruangan tersebut saling berbisik dan tidak berani berkata-kata lagi.

 

“Asal kalian tahu, Yuna adalah menantu yang sudah diakui oleh keluarga Hadikusuma. Siapa pun yang berani macem-macem sama dia, bakal berhadapan langsung sama kamu. Kami nggak akan ngelepasin, siapa pun itu!” tegas Rullyta.

 

“Kamu ngancam kami?”

 

“Ini bukan ancaman, tapi peringatan buat kalian!” tegas Rullyta.

 

Amara terdiam, ia hanya menundukkan kepala. Ia tak menyangka kalau Rullyta memiliki hubungan baik dengan istri walikota. Menghadapi mereka, seperti sedang mempertaruhkan nyawa.

 

Yuna menahan tawa saat melihat ekspresi ketakutan yang keluar dari wajah wanita-wanita yang ada di dalam ruangan tersebut. Ia terus menatap Amara yang masih menundukkan kepala. Ia tak menyangka kalau akan bertemu dengan perempuan tersebut, ia berniat membalas sakit hati yang dialami oleh Chandra.

 

(( Bersambung ... ))

 

Makasih udah baca sampai sini. Tunggu part-part manis di cerita selanjutnya ya ...

 Jangan lupa kasih Star Vote juga biar aku makin semangat nulis dan bikin ceritanya lebih seru lagi. Makasih buat yang udah kirimin hadiah juga. Jangan sungkan buat sapa aku di kolom komentar ya! Kasih kripik ... eh, kritik dan saran juga ya!

 

 

Much Love

@vellanine.tjahjadi

 

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas