Nggak pernah terpikir dalam benakku kalau aku bakal kembali ke tempat ini lagi.
Kembali ke tempat yang sama dengan cerita yang berbeda.
Ada baiknya, kita mengabadikan setiap momen yang terjadi dalam diri kita. Supaya kita bisa mengukir sejarah untuk anak-cucu di masa depan.
Aku bukan orang yang tidak punya privasi. Tapi aku juga senang berbagi cerita dan mengabadikannya. Bagiku, setiap momen yang aku jalani sangatlah berharga.
Meski aku rajin membagikan kegiatan-kegiatanku di sosial media, aku juga punya privasi yang tidak untuk konsumsi publik.
Selama aku membagikannya, artinya sudah menjadi info publik. Tidak ada yang perlu dirahasiakan karena aku tidak sedang melakukan kesalahan atau keburukan.
Mari kita abadikan cerita hari ini...
Hari ini difasilitasi Forum TBM Pusat (Kang Opik, dkk.) untuk bisa menjadi bagian dari kegiatan Diseminasi Nasional Bidang Penerjemahan Tahap II yang diselenggarakan oleh Pustanda Kemendikdasmen (Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah) di The Sultan Hotel & Residence Jakarta.
Terima kasih sudah diberi kesempatan untuk mengenal para pejuang literasi di seluruh Indonesia yang semangat dan effort-nya luar biasa untuk mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat melalui literasi.
Perjuangan dan rasa lelah yang aku lakukan selama ini (yang sering bikin aku pengen nyerah dan udahan aja), ternyata nggak ada apa-apanya dibanding mereka. Terutama untuk teman-teman yang bergerak di wilayah Timur Indonesia. Mereka rela menempuh perjalanan berjam-jam hanya untuk mengambil sumbangan buku. Harus keluar tenaga, waktu, dan uang. Tapi ngasih akses bacaan ke masyarakat secara gratis. Kira-kira, dari mana para penggerak komunitas ini bisa makan kalau semua harus ditanggung sendiri?
0 komentar:
Post a Comment