Sisi lain dari perang Israel-Palestina sangat menarik untuk dilihat. Termasuk salah satu foto yang dibagikan di Telegram Hamas. Aku melihat foto ini sebagai momen yang indah. Tapi ketika aku unggah ke Facebook, ternyata melanggar komunitas Facebook.
Kenapa melanggar?
Foto ini dianggap sebagai foto dukungan untuk organisasi teroris. Asli, sedih banget baca ketentuan Facebook yang hanya berpihak sama satu sisi. Alhasil, aku bisa menganalisa kalau komunitas Facebook adalah orang-orang yang sangat pro-Israel.
Padahal, tidak ada yang salah dengan foto ini. Foto ini adalah foto Pejuang Allah, pejuang kemerdekaan rakyat Palestina, bukan foto organisasi teroris.
Aku melihat ada banyak keindahan di foto ini. Foto di mana seorang prajurit dengan mata berbinar mengangkat anak kecil yang mengenakan seragam sama dengannya. Di sana, ada sebuah harapan besar tentang masa depan negara Palestina yang saat ini sedang terjajah.
Sayangnya, para pejuang kemerdekaan itu justru mendapat gelar sebagai teroris oleh negara yang sedang menjajah mereka. Lebih parahnya lagi, platform-platform media sosial ikut mengecap mereka sebagai teroris dan tunduk kepada Israel. Apa pun tentang Palestina, berusaha untuk diblokir, dihapus, bahkan tidak dimunculkan di beranda.
Israel semakin kuat dengan propagandanya. Platform-platform dunia juga tidak bisa menjaga netralitas dan ikut terlibat dalam mengendalikan isu propaganda.
Ketika orang sudah diselimuti kebencian, yang dilihat hanyalah tentang keburukan. Itulah yang sedang dilakukan Facebook. Facebook tidak melihatnya sebagai sesuatu yang indah dan penuh makna. Sehingga menghapusnya begitu saja.
Aku harap, postingan ini juga tidak dihapus oleh Google karena setiap orang memiliki hak dan kebebasan bersuara.
0 komentar:
Post a Comment