Pandemi Merenggut Kebebasan Bersosialisasi dan Rasa Empati
Assalamualaikum,
Wr.Wb.
Hadirin
yang terhormat, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita atas
kehadirat Allah SWT. Atas izin dan karunianya kita bisa hadir dalam acara
sosialisasi “New Normal Melawan Pandemi Covid-19) yang dilaksanakan secara
daring di daerah kita ini.
Hampir
dua tahun, pandemi Covid-19 melanda negara kita. Wabah Corona Virus Disease -19
pertama kali ditemukan pada akhir tahun 2019 di kota Wuhan, China. Yang
kemudian merebak dan menyebarluas secara
masif dan cepat hingga tersebar ke berbagai negara di dunia. Wabah ini
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).
Virus ini memberikan dampak yang sangat luas secara ekonomi dan sosial.
Demi
memutus mata rantai penyebaran virus, beberapa negara telah melakukan
lock-down, membatasi aktivitas sosial dan menerapkan perilaku protokol kesehatan
5M (menggunakan masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) dan 3T (testing,
Tracing dan treatment) sebagai upaya penanganan dan pengendalian penyebaran
COVID-19.
Semua
pembatasan sosial ini berdampak pada kondisi ekonomi yang juga ikut merosot. Banyak
orang yang kehilangan pekerjaan karena beberapa sektor ekonomi mengalami dampak
yang signifikan. Sektor ekonomi hiburan dan pariwisata yang paling merasakan
dampaknya hingga membuat para pengusaha mengurangi jumlah pekerja demi bertahan
hidup. Membuat tingkat pengangguran dan kesenjangan semakin tinggi.
Selain
dampak ekonomi yang begitu terasa, dampak sosialnya juga sangat terasa selama
dua tahun terakhir ini. Pembatasan aktivitas sosial dan semua kegiatan yang
berubah menjadi dunia online, membuat beberapa orang akhirnya kehilangan jati
diri, kehilangan kesempatan untuk melihat dunia luar dan merasakan indahnya
berteman.
Sistem
sekolah online, membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai
di dalam rumah dan kurang bersosialisasi. Sehingga, anak-anak menjadi introvert.
Tidak suka bergaul dengan dunia luar dan tidak memiliki keberanian untuk unjuk
diri. Membuat kita sulit untuk bersosialisasi karena merasa takut, minder dan
sebagainya. Sehingga, rasa kasih sayang dan rasa empati terhadap sesama juga
mulai memudar karena tidak ada hubungan sosial yang membangun rasa kepedulian
terhadap sesama manusia.
Kondisi
seperti ini, tentunya tidak diinginkan oleh kita semua sebagai makhluk sosial.
Oleh karenanya, pemerintah gencar melakukan vaksinasi agar semua orang bisa
hidup normal dan penyebaran covid-19 di negara ini bisa dihentikan. Sebab,
semua orang sudah rindu dengan kehidupan normal dan bebas bersosialisasi dengan
orang-orang yang kita sayangi.
Demikian
yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kita semua dan menjadikan
kita makhluk sosial yang saling membutuhkan dan memiliki rasa empati terhadap
sesama dan lingkungan di sekitar kita. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
gagasan dari saya masih memiliki banyak kekurangan.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Sumber :
-
Gagasan mengacu pada
garis besar kerangka topik halaman 4.33 s.d 4.35. dengan
topik Covid-19
-
https://www.kemkes.go.id/
0 komentar:
Post a Comment