Hai ... Hai ...!
Kamu lagi suka nulis dan lagi belajar nulis?
Sebelum kamu terjun ke dunia tulis-menulis yang lebih profesional, kamu harus tahu 5 hal penting di bawah ini sebagai penulis pemula.
Sebagai seorang penulis, kamu ingin namamu dikenal dan abadi 'kan?
[Kalau ghostwriter, nggak masuk daftar karena dia menulis untuk orang lain, bukan atas nama dirinya sendiri]
So, simak beberapa hal di bawah ini supaya kamu makin semangat menulisnya dan tetap menjadi author yang beretika.
1. Plagiat
Plagiat adalah hal paling mengerikan dalam dunia karya. Entah itu tulisan, gambar atau syair lagu. Sebagai seorang penulis, kita dilarang menyadur karya penulis lain dalam bentuk apa pun. Kalau kamu masih belajar, mungkin kamu akan mengikuti penulis lain terlebih dahulu. Itu sah-sah saja. But, jangan dibagikan kepada orang lain, cukup untuk dirimu sendiri sebagai pembelajaran. Apalagi sampai dikomersilkan. It's crazy! Aku kurang respect sama penulis-penulis yang tidak beretika seperti ini. Selain merugikan penulis aslinya, mereka juga merugikan pembaca, loh. Nggak sayang sama pembaca sampai ngasih bacaan berbayar hasil plagiat dari buku lain.
Di Novelme adalah salah satu tempat berkompetisi dan menjadi sarangnya para plagiator. Bahkan, plagiatornya bisa lebih terkenal dari penulis aslinya. Di Novelme juga, para plagiator ini masih diberi panggung untuk tetap berkompetisi. Padahal, kasusnya sudah diselidiki dan Novelme langsung take-down karya mereka. Kalau karya sudah di-takwdown, aku sudah tidak akan percaya dengan dalih atau pernyataan pembelaan dalam bentuk apa pun. Secara hukum, dia sudah salah dan tidak berani mempertahankan argumen dan karyanya. Kalau tidak plagiat, seorang penulis akan berani mempertahankan karyanya tetap muncul di publik.
So, kalian yang sedang belajar nulis. Hindari banget yang satu ini!
2. Meminta Penulis Lain Membaca Tulisanmu
Tidak ada salahnya kalau kamu meminta orang lain membaca tulisanmu. But, meminta penulis lain yang jam terbangnya sudah tinggi untuk membaca tulisanmu. Itu adalah sebuah ketidakmungkinan. Karena si penulis ini sudah pasti sibuk nulis, mana mungkin dia mau baca tulisanmu. Sama seperti aku ini. Aku suka baca-baca karya Boy Chandra, Tere Liye, Asma Nadia, Andrea Hirata, dsb. Meski aku ada dalam satu komunitas bersama mereka ... ya nggak mungkin juga penulis sekelas mereka mau baca tulisanku. Penulis yang masih satu level sama aku atau penulis pemula saja belum tentu mau baca tulisanku karena mereka sudah sibuk nulis dan selera baca mereka pasti tinggi. So, pikir-pikir dulu kalau kamu mau minta penulis lain baca ceritamu! Lebih baik, kamu minta temen, saudara, tetangga atau temen sekolah buat baca tulisanmu dan minta pendapat mereka. Okay? Itu lebih nyaman dan membuatmu tidak merasa insecure. Kamu juga nggak akan berpikir negatif karena author yang kamu minta buat baca tulisanmu, lagi nggak ada waktu untuk itu.
3. Malas
Kalau kamu masih malas, kubur dalam-dalam keinginanmu untuk menjadi penulis. Penulis itu nggak boleh malas. Terutama malas untuk membaca dan belajar. Kamu bisa baca karya author-author yang terkenal untuk bisa dapet inspirasi menulis. Karena kamu akan kesulitan menyusun kalimat ketika kamu tidak menguasai banyak kosakata. So, kalau bener-bener mau jadi penulis ... harus rajin baca dulu! Jangan malas, ya! Setelahnya, harus rajin menulis setiap hari. Oke?
4. Mengeluh
Hmm ... kalau yang satu ini ... kamu juga pasti mengalaminya saat menjadi penulis pemula. Iya 'kan? Karyanya pengen dikenal, tapi nggak ada yang mau baca. Udah coba minta orang lain untuk baca, mereka cuek aja. Jangankan mau kasih bab berbayar, dikasih gratis aja mereka nggak mau baca. Sedih 'kan? Rasanya pengen ngeluh terus.
But, kamu jangan sedih, jangan ngeluh! Harus bangkit dan terus belajar menggapai keinginanmu. Waktu yang kamu gunakan untuk mengeluh, bisa kamu gunakan untuk berkarya dan mengasah kemampuanmu secara perlahan. Banyakin aja karyamu, suatu saat ... kamu akan menemukan pembacamu sendiri!
So, berhentilah berkeluh kesah karena penulis famous yang lain itu sudah melewati banyak proses dan rasa sakit. Tetap semangat dan positif thinking!
5. Promosi di Lapak Author Lain Tanpa Izin
Hmm, kalau mau bahas yang ini tuh agak membingungkan, ya? Kalau nggak dikasih izin promo, ntar dikira sombong. Dikasih izin, tapi makin banyak yang promo. Hahaha. Maybe, kalau promo di postingan media sosial dan sebagainya, nggak masalah. Promosilah pada tempatnya supaya kalian terlihat sebagai penulis yang beretika. Bayangin aja ketika penulis lain promo di kolom review novel di aplikasi. Apa yang dilakukan pembaca? Mereka protes abis-abisan ke penulis karena review buku itu isinya promosi semua. Sementara, yang mereka mau, isi review itu ya tentang review buku itu. So, kalau mau promosi, gunakan cara yang elegan. Kalian itu nggak baca bukunya, tapi komen promo di kolom review buaaanyaak banget! Kalau kalian jadi authornya, kalian risih atau nggak? Apalagi dapet protes dari pembaca. Rasanya, gimana gitu. Iya 'kan?
So, kalian hindari promosi di aplikasi atau tempat review novel yang sudah disediakan oleh aplikasi. Kalian kalau mau numpang promo, bisa cari media sosial authornya, disapa baik-baik, diajak berteman dan kalian bisa izin tag promosi ke akunnya author itu. Ini bagian dari etika menulis.
Jadilah penulis yang baik, penulis yang beretika dan terus menginspirasi!
Much Love,
@rin.muna