Labels
Monday, April 26, 2021
Wednesday, April 14, 2021
8 Manfaat Karamunting
8 Manfaat Karamunting
Hai ... hai
...!
Apa kabar
semuanya?
Hari ini ...
aku abis pulang dari kebun buat ngambil buah kelapa sawit. Langsung deh duduk
di depan laptop untuk melepas penat dan mencari hiburan.
Eits ...! Apa
sih yang bikin aku tiba-tiba langsung open laptop? Padahal, aku baru aja dari
kebun.
Hmm ... ini,
nih. Ada ilmu baru yang mau aku share ke kalian.
Di kebun
tadi, aku melihat keindahan bunga karamunting. Tahu ‘kan? Yang bunganya cantik
warna ungu dan buahnya bisa dimakan itu?
Kalau
anak-anak zaman dulu, suka banget makan buah karamunting ini karena rasanya
enak dan bikin lidah kita jadi biru keungu-unguan gitu. Ada nggak sih yang
masih mengalami gimana serunya nunjukkin lidah yang udah berubah warna setelah
makan buah karamunting ini?
Aku tuh
termasuk anak yang jahil di zamannya. Seneng banget ngumpulin buah karamunting
cuma buat nunjukkin kalau lidah aku sudah berubah jadi biru. Hahaha.
Setelah aku
cari tahu ... Eh, ternyata tanaman yang tumbuh liar di desaku ini ... termasuk
tanaman yang kaya manfaat, loh. Aku juga baru tahu setelah aku penasaran
mencari nama ilmiah karamunting di internet.
Karamunting
ini memiliki nama ilmiah Rhodomyrtus tomentosa
dan termasuk dalam famili Myrtaceae
(jambu-jambuan).
Karamunting
memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah. Kalau di daerah kamu, namanya
apa ya? Sharing, dong!
Tanaman liar
berkayu ini merupakan tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Sampai akhirnya menyebar ke daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian
mencapai 2400 m.
Di beberapa
tempat, karamunting dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik dan
sangat menarik. Di tempat lain juga ada yang menganggap karamunting adalah
gulma pengganggu karena pertumbuhannya yang sangat cepat hingga mengalahkan
vegetasi aslinya.
Karamunting
yang dianggap sebagai gulma oleh sebagian orang ini ... ternyata memiliki
banyak manfaat, loh. Mau tahu, apa aja sih manfaat dari karamunting ini?
Yuk, simak artikel di bawah ini:
- Buah Sebagai antioksidan
Ekstrak
antosianin dari buah karamunting memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
Antioksidan diperlukan untuk mencegah dan mengurangi penyakit akibat radikal
bebas. Penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas antara lain
penuaan dini, kanker dan serangan jantung.
Wah,
pantes aja orang zaman dulu itu banyak yang sehat-sehat. Mereka nggak mengenal
rumah sakit. Ternyata, ini adalah salah satu rahasianya. Karena zaman dulu,
orang yang tinggalnya masih di hutan selalu makan makanan yang mengandung
banyak sekali manfaat untuk tubuh.
- 2. Akar; Meningkatkan
jumlah trombosit
Tidak
hanya buahnya. Ternyata, akar karamunting juga sangat berfungsi untuk
meningkatkan jumlah trombosit dalam darah. Hal ini sangat penting untuk
penyembuhan beberapa penyakit seperti penyakit Demam Berdarah yang kerap kali
menyerang trombosit dalam tubuh kita.
- 3. Akar; meningkatkan
tingkat fibrinogen dan otot kontrak pembuluh darah halus.
Selain
untuk meningkatkan trombosit, ternyata akar karamunting juga berperan dalam
meningkatkan kinerja fibrinogen, loh. Ada yang tahu, Fibrinogen itu apa? Yuk,
kita belajar lagi untuk cari tahu ... apa itu fibrinogen?
- 4. Ekstrak akar mampu
menghambat bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab nanah.
Nah,
buat kalian yang pernah terluka atau gatal-gatal hingga timbul nanah. Kalian
bisa coba ekstrak akar karamunting ini untuk menyembuhkannya. Selamat mencoba!
- 5. Akar dapat digunakan
sebagai pewarna hitam alami untuk menghitamkan gigi dan alis.
Wah,
orang zaman dulu aja sudah menghitamkan alis dengan cara alami ya? Buat
teman-teman yang mau coba ... boleh juga nih menggunakan akar karamunting
sebagai bahan untuk pembuatan alis.
- 6. Daun untuk bahan
pengobatan herbal penyakit diabetes.
Nah,
diabetes ini menjadi salah satu penyakit yang sangat ditakuti di masa sekarang
ini. Kenapa? Karena zaman sekarang, kita lebih banyak rebahan daripada
bergerak. Jadi, kadar gula dalam tubuh kita kerap kali tidak terbakar secara
sempurna. Beda dengan orang zaman dulu yang rajin jalan kaki dan beraktivitas
di luar rumah. Mereka semua sehat-sehat, loh.
- 7. Daun sebagai obat
luka dengan cara mengunyah daun dan menempelkan pada luka.
Hmm
... ini yang paling mudah untuk digunakan. Kalau suatu saat kamu kebetulan
terluka dan tidak ada obat, kamu bisa coba menggunakan daun karamunting ini
untuk dijadikan obat luka. Eits, hati-hati ya! Jangan sampai tertelan saat
mengunyah daunnya, nanti nggak jadi buat obat, hihihi.
- 8. Daun Dapat
dimanfaatkan untuk menetralkan racun.
Wah,
selain bisa digunakan sebagai obat luka. Bisa juga untuk menetralkan racun,
loh. Kamu bisa coba daun karamunting yang kaya manfaat ini untuk mengobati
lukamu. Tapi ... kalau luka dalam hati ... mmh ... nggak tahu ya, bisa diobati
atau nggak pakai daun karamunting ini. Hehehe ....
Nah, itu dia manfaat daun karamunting
yang jarang banget kita ketahui. Jujur, aku juga nggak tahu kalau karamunting
ini punya banyak manfaat kayak gini. Soalnya, kalau di kampungku ...
karamunting ini hanya dianggap sebagai tanaman liar atau gulma pengganggu. Sama
sekali nggak ada harganya. Dibiarkan tumbuh liar begitu aja. Kalau aku
ngambilin pohon karamunting, mungkin semua orang akan menganggapku gila.
Eh, ngomong-ngomong ... aku sering
gunakan daun karamunting ini untuk merebus daun pepaya, loh. Katanya sih, untuk
mengurangi rasa pahitnya sebelum kita makan. Bener, nggak? Cobain sendiri, deh!
Sampai di sini dulu artikel dari aku
...
Kita ketemu lagi di artikel
selanjutnya!
Silakan komentar di bawah untuk
sharing atau sekedar minta tips dari aku. Siapa tahu, aku bisa hadirkan tulisan
yang menarik untuk kalian baca dan mudah untuk dimengerti.
Much Love,
@vellanine.tjahjadi
Sumber
: tbu.litbang. pertanian.go.id
Wednesday, April 7, 2021
Penulis Itu Berproses, Bukan Berprotes!
Hai ... hai ...!
Apa kabra!
Eh!?
Apa kabar?
Kali ini, aku mau cerita sedikit tentang beberapa hal yang aku temui beberapa hari ini. Eh, aku nulisnya udah pakai kalimat efektif atau belum, ya? Ah, sudahlah. Yang penting, kalian ngerti bahasaku walau tata bahasanya sedikit berantakan.
Akhir-akhir ini ... karena aku sebagai salah satu ambassador dan penulis best seller di Novelme, banyak penulis yang sering mengeluh. Mmh ... ngeluhnya nggak sama aku, sih. Tapi sama yang lain. Maybe, lebih sering mengeluh sama Tuhan dalam sujudnya.
Kalau denger keluhan itu, rasanya ikut pusing. Karena kita juga ngerasain gimana lelahnya berjuang, gimana sakitnya tidak dihargai, tapi kita sendiri nggak tahu mau ngeluh ke mana. Karena malu kalau mau ngeluh terus, tapi tidak meningkatkan diri.
Daripada sibuk mengeluh, kita akan merasa beban kita semakin berat. Lebih baik, perbanyak karya saja. Makin banyak karya, akan semakin bagus. Karena,suatu hari nanti ... satu dari puluhan tulisanmu itu akan menemukan pembacanya sendiri. Kalau ditanya, sudah berapa karyaku? Sudah ratusan sebenarnya. Tapi ... aku tidak serta merta mempublikasikan karyaku begitu saja. Aku terus belajar menulis tanpa menunggu orang lain menghargai karyaku lebih dulu. Aku lebih fokus berlatih menulis untuk meningkatkan kualitas tulisanku lebih dahulu agar bisa dikatakan layak untuk pembaca.
Positif thinking aja, sih. Kalau mau dihargai lebih, kita harus berpikir apakah tulisan kita itu sudah pantas dihargai oleh orang lain atau belum. Kalau kira-kira belum , ya tingkatkan lagi kualitas tulisannya. Nggak usah mengeluh! Mengeluh hanya akan menghambat dirimu untuk terus menghasilkan karya.
Ada lagi, nih ... beberapa waktu lalu, sempat ribut di Novelme karena ada penulis senior yang baru berkecimpung di platform baca karena dia sudah lebih dahulu menulis buku cetak dan memang peminat buku cetaknya lumayan banyak. Saat masuk di platform, ia merasa kalau karyanya tidak dihargai pembaca dan menyalahkan platform. Platform dianggap salah karena lebih banyak tulisan yang dibilang "HOT" daripada tulisan yang menginspirasi.
Eits, bukan hanya menyalahkan platform. Tapi juga menyalahkan selera pembaca yang bisa dibilang lebih suka cerita "esek-esek" ketimbang cerita yang menginspirasi. Padahal, tidak semua penulis menulis cerita dewasa. Akhirnya, paltform dianggap sebagai ajang untuk merusak moral pembaca dan penulis-penulis yang bermoral itu jadi anti platform.
Menurutku, penulis-penulis itu harusnya justru semangat masuk ke platform agar koleksi literature di platform bisa semakin baik. Alangkah baiknya jika mereka justru berbondong-bondong mengisi platform dengan cerita yang inspiratif agar menenggelamkan cerita yang katanya "esek-esek" itu. Sayangnya, mereka tidak pernah mau melakukannya karena dianggap tulisan mereka tidak diminati oleh pembaca.
Sebenarnya, diminati atau tidak, itu semua tergantung bagaimana penulisnya dalam berkarya dan menemukan pembaca-pembaca mereka.
Banyak penulis yang bilang kalau "Karya aku mah apa, sepi banget pembacanya."
Eits, jangan salah!
Penulis profesional dan terkenal juga berawal dari pemula, loh. So, kamu jangan pesimis kalau pembacamu baru 1 orang. Harus bisa kamu evaluasi dengan jumlah karya yang sudah kamu hasilkan. Tetap semangat karena kamu hanya butuh waktu untuk bertemu dengan pembacamu.
Aku yang saat ini sudah menjadi penulis best seller webnovel di Novelme, juga pernah ada di area "The Dip", area yang menukik tajam di bawah dan tenggelam dengan karya-karya yang sudah lebih dahulu terbit. Aku berada di area "DIP" itu sejak tahun 2012 hingga tahun 2018. Artinya, selama 6 tahun aku menulis, karyaku tidak terlihat oleh siapa-siapa. Tapi tidak membuatku berhenti untuk berkarya.
Aku justru semakin tertantang untuk memperbaiki diri. Menjadi idealis yang bisa mengikuti pasar. Aku belajar banyak hal. Mulai dari menulis puisi, cerpen, esai, novela hingga ke webnovel. Kalau ditanya, sudah berapa banyak tulisanku. Aku nggak pernah menghitungnya. Sengaja, sih. Supaya aku bisa fokus terus menghasilkan karya tanpa tahu berapa banyak karya yang aku hasilkan. Kadang kalau dihitung, sudah banyak juga, hihihi.
Aku sudah menerbitkan 23 Antologi buku bersama dengan penulis-penulis yang lainnya. Tapi, aku masih merasa belum menjadi apa-apa. Masih banyak penulis lain yang membanggakan karyanya karena memiliki banyak penggemar dan pembaca. Sedangkan aku ... bahkan sampai tulisanku menjadi best seller, aku masih sering merasa belum pantas untuk mendapatkan begitu banyak penghargaan.
Semuanya butuh proses, sampai saat ini juga aku masih berproses. Apa pun yang terjadi di depan, aku jadikan tantangan tanpa banyak berprotes. Banyak yang sering mengeluh karena aturan platform yang berubah-ubah dan memberatkan penulis. Tapi menurutku, selama feedback-nya sesuai, nggak masalah. Apalagi, aku juga sudah menjalani kehidupan penulis yang bukan amatiran lagi.
Tulisan yang sudah ada nilainya, adalah tulisan profesional (agak berat nulisnya karena sesungguhnya aku belum siap). Berapa pun nilainya, asal itu karya kita sendiri, belajarlah untuk menghargainya. Bukan protes ke sana ke mari karena kita merasa karya kita belum dihargai.
Ada banyak literature di dunia ini selama ratusan tahun. Ada banyak penulis dan ide yang bertebaran. Supaya tulisanmu dikenal orang, bagaimana caranya? Kalau kamu cuma simpan tulisanmu di dalam laci. Jangan pernah berharap akan ada banyak orang yang membacanya. Tapi kalau kamu bisa menunjukkan karyamu ke orang lain, dari 100 orang, akan ada 1 orang yang menghargai tulisanmu. So, tetap semangat menulis tanpa mengeluh atau protes sana-sini.
Temukan tempat yang tepat untuk berproses! Karena setiap orang memiliki kenyamanan yang berbeda-beda. Aku suka pantai, kamu belum tentu menyukainya. Kamu suka gunung, aku belum tentu menyukainya.
Jika jalan yang kamu tempuh itu terjal dan berliku, jalani saja! Karena itu akan membuat kakimu terlatih untuk lebih kuat mendaki tempat yang lebih tinggi lagi. Jangan pernah bermimpi berdiri di tempat yang tinggi, jika kamu tidak punya kaki yang kuat untuk melangkah! Jika kamu hanya bisa mengeluh dan berhenti saat mendapati kesulitan dalam perjalananmu!
Tak ada manusia hebat yang tidak berproses. Mereka menjadi hebat karena tidak banyak protes! Sukses atau tidaknya kamu di masa yang akan datang, itu ditentukan oleh langkah yang sedang kamu tempuh hari ini. Mungkin terjal, berliku, berduri dan melelahkan. Tapi itu akan membuatmu kuat mendaki tempat yang lebih tinggi dari orang lain yang memilih untuk berhenti berjuang atau memilih untuk tidak mencoba berjuang sama sekali.
Terima kasih sudah membaca tulisan ini!
Semoga membuat kalian semakin semangat berkarya tanpa mengeluhkan apa pun.
Much Love,
Vella Nine
3 Cara Mudah Membuat Deskripsi Novel yang Menarik
Hai ... hai ...!
Apa kabar nih?
Pernah ke toko buku?
Kalau cari buku, apa sih yang pertama kali kalian lihat?
Yang pertama, pasti lihat judul dan covernya. Selanjutnya, kita akan melihat sinopsis, blurb atau deskripsi tentang novel tersebut. Ini adalah salah satu persoalan besar yang terlihat sepele. Karena deskripsi novel akan menentukan pembaca akan memilih membeli novelmu atau tidak.
Jujur, kalau pergi ke toko buku, aku juga selalu membaca deskripsinya terlebih dahulu. Setelahnya, barulah akan memutuskan untuk membacanya atau tidak. So, dari ribuan atau jutaan buku yang ada ... kita harus bisa bikin deskripsi novel yang menarik.
Kali ini, aku mau ngasih tips tentang deskripsi novel supaya menarik perhatian pembaca.
Gimana sih caranya biar deskripsi novel kita itu bisa menarik?
Simak tips yang ada di bawah ini ya!
1. To the Point
Buatlah deskripsi kamu itu langsung ke intinya. Nggak usah bertele-tele. Buat kalimat semenarik mungkin untuk membuat pembaca penasaran dan ingin membaca karya kamu. Kamu bisa lihat contoh deskripsi novel "Perfect Hero" karya Vella Nine.
2. Bangun Citra Novelmu
Dengan membangun citra novelmu di deskripsi novel, akan menarik minat pembaca untuk membaca cerita dalam novel tersebut. Kamu bisa memberikan gambaran secara keseluruhan dalam novel kamu dan tetap membuat penasaran pembaca. Kamu bisa lihat contoh deskripsi novel "Travelling ke Hatimu" karya Jun Akhena.
3. Tambahkan Kutipan dari Novelmu
Kutipan novel yang diletakkan di deskripsi novel akan membuat pembaca tertarik saat membacanya dan ingin membuka bab-bab novel yang kamu tulis. Kamu bisa lihat contoh novel "My Mysterious Husband" karya Nawila ini:
Nah, itu dia 3 tips bikin deskripsi novel yang menarik!
Semoga bermanfaat!
Much Love,
@vellanine.tjahjadi