Bulan ini, putera kecilku
genap berusia enam bulan. Masih sangat kecil. Bahkan dia belum bisa memanggilku
“Mama”.
Tapi aku ingin menulis
banyak hal untuk dia. Sebab, bisa saja aku mati besok dan tak ada satu kata pun
yang bisa kuucapkan untuk dia.
Aku tulis ini agar ia baca
suatu hari nanti. Saat aku tak bernyawa lagi atau terserang alzheimer yang
membuatku melupakanmu.
Nak, hari ini Ibu
sangat takut!
Entah, ketakutan itu
datangnya dari mana. Padahal, aku sangat bahagia memilikimu dalam hidupku.
Kamu seorang
laki-laki, haruslah menjadi laki-laki yang sejati. Menjadi laki-laki yang
bertanggung jawab. Menjadi laki-laki yang melindungi dan menyayangi orang-orang
tercintamu.
Sebab itu, Ibu takut
tidak bisa menjadikanmu laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Ibu takut jika
kamu tidak bisa melindungi orang-orang yang kamu cintai.
Kamu seorang
laki-laki …
Harusnya ibu bisa
berjuang memberikan yang terbaik untuk masa depanmu. Agar kamu menjadi
laki-laki yang bisa membahagiakan orang-orang yang kamu cintai.
Kamu seorang
laki-laki …
Harusnya Ibu bisa
berjuang memberikanmu pendidikan yang layak. Agar kamu menjadi laki-laki yang
dihargai di masa depan.
Kamu seorang
laki-laki …
Harusnya Ibu bisa
memberimu senjata. Bukan untuk melukai orang lain, tapi untuk melindungi
orang-orang di sekelilingmu.
Nak, hari ini Ibu
takut …!
Ibu takut tidak bisa
memberikan apa yang seharusnya Ibu berikan untukmu.
Ibu takut, kamu tidak
bisa menjadi laki-laki yang baik dan dihargai.
Ibu takut, kamu tidak bisa menjadi laki-laki yang
bermanfaat untuk orang-orang di sekelilingmu.
Nak, hari ini Ibu takut.
Ibu takut kamu tidak bisa melindungi saudarimu.
Ibu takut kamu tidak bisa lagi menyayangi Ibu
sepenuh hati.
Nak, dua puluh tahun lagi ...
Mungkin kamu akan jatuh cinta dan meninggalkan
Ibu.
Jika kamu jatuh cinta pada seorang wanita ...
ingatlah, hanya Ibu cinta pertama dalam hidupmu!
Jika kamu menyayangi wanita lain selain Ibu.
Ingatlah, hanya Ibu yang cintanya tak bisa kau duakan.
Jika suatu hari kamu memilih wanita untuk menemani
seluruh sisa hidupmu, pilihlah wanita yang bisa mencintai Ibu seperti dia
mencintai ibunya. Cintailah ibu wanita itu seperti kamu mencintai Ibunya
sendiri.
Sebab, Ibunya sudah merawat dan menjaganya penuh
cinta sejak kecil ... lalu kamu ingin mengambilnya.
Sebab, Ibu juga sudah merawatmu sejak kecil untuk
bisa membahagiakan wanita yang kamu cintai sepenuh hati.
Ibu hanya takut saja ...
Ibu takut kamu tidak bisa melakukan hal yang
seharusnya kamu lakukan.
Ibu takut tak bisa memberimu kehidupan yang layak.
Ibu takut kamu menjadi pria yang tidak dihargai
karena tak punya apa-apa.
Nak, jadilah pria dewasa dan baca tulisan ini dua puluh
tahun yang akan datang.
Aku mencintaimu tanpa batas, Nak!
Aku mencintaimu tanpa batas ...
Maka jadilah pria yang istimewa. Pria yang memiliki
keteguhan hati. Pria yang bermartabat. Pria yang melindungi orang-orang
tercintanya. Pria yang berguna bagi banyak orang. Pria yang mampu membawa namanya
sendiri ke tempat yang lebih tinggi.
Catatan kecil ini ... hanyalah bentuk kekhawatiran seorang
ibu. Hiduplah dengan baik dan bacalah tulisan-tulisan Ibu saat sudah dewasa
nanti. Sebab hari ini, kamu tidak mungkin membaca tulisan ini.
Jika suatu hari kamu membaca ini ... Ibu ingin kamu sudah
menjadi seorang pria yang sukses. Ibu akan berjuang sekuat tenaga. Meski harus
melakukannya seorang diri, Ibu tidak akan pernah menyerah. Maka, janganlah kamu
menyerah untuk mewujudkan mimpi-mimpimu!
Salam manis dari Ibu ...
0 komentar:
Post a Comment