Pertama kali buka taman baca, tentu ada yang nyinyir. Di zaman modern gini, masih aja nekat bikin taman baca. Nggak menghasilkan apa-apa. Malah keluar uang banyak buat beli buku, alat tulis dll.
Yah, pernah sih mau nyerah di awal2 karena aku ngerasa dapet bantuan buku sulit banget. Sampai akhirnya program kirim buku gratis dihentikan, aku nggak bisa dpet sumbangan buku dari temen2 di luar jawa krna ongkir mahal. Aku pikir, tutup aja gin taman bacaku. Apalagi aku ini pengangguran dan nggak punya penghasilan tetap.
Tapi, setiap kali ada anak yang datang ke taman baca mau pinjem buku. Aku selalu nggak tega kalau harus nutup taman baca. Mereka yang selalu bikin aku bangkit dan bangkit lagi.
Sampai akhirnya ... Hari ini taman baca bisa menjadi tempat bertemu dan berkumpulnya orang-orang hebat. I feel blue ...
Yang dulu dipandang sebelah mata, sekarang sudah bisa bikin gebrakan baru di lingkungan sekitarku. Aku bisa kayak gini juga bukan karena diriku, tapi karena orang2 yang ada di sekelilingku.
Sejak mendirikan taman baca 2018 lalu. Aku sendiri nggak nyangka kalau bakal dapet beban baru setiap tahunnya.
Jadi Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018.
Jadi Juara Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten 2019
Tahun ini, aku juga sedang ikut berkompetisi lagi. Semoga bisa menang lagi dan membawa nama baik Desa Beringin Agung.
Tahun ini, tugasku juga makin berat. Kenapa?
Karena aku harus bisa menjadikan Rumah Literasi Kreatif sebagai tempat yang nyama untuk siapa saja dan berkegiatan apa saja seperti di rumah sendiri.
Aku selalu ingat kata mutiara bijak.
"Tak perlu membalas cacian dengan caci maki pula, balaslah dengan prestasi. Itu sudah cukup membuktikan kalau kamu lebih baik dari orang yang mencacimu."
0 komentar:
Post a Comment