Thursday, April 11, 2019

Taman Baca Jadi Headline di Kompasiana


Kamu tahu, malam ini tiba-tiba bibirku menyunggingkan senyum ketika aku tahu salah satu tulisan yang bisa dibilang cuma tulisan curhatan bisa masuk ke dalam headline Kompasiana. Kayak mimpi gitu deh rasanya.
Karena aku memang sudah jarang nulis akhir-akhir ini. Selain memang ada kegiatan di taman baca. Aku juga kurang semangat untuk menulis karena beberapa hal. Entah kenapa... banyak tulisanku yang mandeg dan tidak aku lanjutkan. Padahal, hampir semua teman-teman penulis di grup WA adalah penulis yang aktif dan kreatif. Harusnya, aku bisa ketularan. Tapi ternyata tidak juga.

Ada beberapa hal yang membuat aku kesulitan untuk menulis. Yang pertama, aku tidak punya banyak waktu untuk berinteraksi dengan penulis lain karena waktuku memang tidak banyak aku gunakan untuk bermain gawai. Sehingga, untuk penulis yang sulit berinteraksi sepertiku tentunya akan sulit menarik minat para pembaca. Bisa dibilang, personal brandingnya kurang banget.
Yang kedua, aku tidak punya banyak waktu untuk membaca banyak buku karena sudah sibuk dengan kegiatan anak-anak di taman baca. Yah, walaupun aku memang bergerak sendiri dan tanpa digaji. Alhamdulillah ... aku bersyukur karena Allah memberiku hati yang ikhlas untuk menolong sesama.

Aku memang kesulitan untuk belajar menulis dengan baik dan benar. Terlebih kosa-kata yang ada di otakku tidak begitu banyak. Aku masih harus banyak membaca buku agar tulisanku bisa menjadi lebih baik. Kalau melihat tulisan teman-teman yang lain, jelas ada rasa minder. Lah, wong aku nulis cuma nulis doang, nggak paham ilmunya.

Walau aku nggek begitu paham tentang dunia sastra. Tapi, menulis adalah bagian dari hobiku. Aku suka curhat ke dalam tulisan sejak aku masih duduk di sekolah SD. Aku senang bercerita, entah itu secara tulisan ataupun bercerita langsung dengan orang-orang.

Ah, aku jadi ngelantur ke mana-mana deh.
Yang jelas, hari ini aku senang karena setelah satu bulan tidak menulis di Kompasiana. Tulisan yang baru aku posting menjadi Artikel Utama atau Headline. Masih tidak percaya ketika admin memberikan kepercayaan sebesar itu. Terlebih itu hanyalah sebuah tulisan yang merupakan curhatanku selama aku mendirikan taman baca.

Kalau mau baca tulisannya bisa klik link ini Menghidupkan Taman Bacaan Desa Beringin Agung Melalui Literasi Digital.
Terima kasih atas kepercayaannya...

Kenapa sih kalau tulisan jadi headline itu seneng banget?
Ya, karena tulisan itu besar kemungkinan akan dibaca oleh banyak orang. Dan semoga saja ada orang-orang yang terinspirasi dan mau membuka taman baca juga di wilayah sekitarnya.
Karena menjadi bermanfaat memang tidak membuat kita kaya raya, tapi membuat hati kita selalu bahagia.
Sama seperti saat aku merasakan lelah ingin menyerah karena begitu banyak tantangan yang aku hadapi. Mulai dari perekonomian keluarga yang buruk sampai faktor internal dan eksternal dengan masyarakat sekitar. Ada perasaan ingin mengakhiri semuanya ... tapi ketika teringat kembali wajah anak-anak, remaja dan anak-anak muda yang setiap harinya main ke taman baca. Aku akhirnya menepis jauh-jauh rasa ingin menyerah itu.
Allah call me ...!
Allah yang mengetuk hatiku untuk melakukan sebuah kebaikan, maka ia pasti akan menunjukkan jalan yang baik dan tidak akan membuatku menyerah begitu saja.



Samboja, 11 April 2019

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas