Hari ini aku langkahkan kakiku menuju area persawahan milik nenekku. Awalnya, aku dilarang pergi ke sawah dengan berbagai alasan. Nanti kotor, di sawah panas, banyak binatang, nanti gatal-gatal dan lain-lain. Tapi aku tetap keukeuh untuk berangkat ke sawah. Aku ingin membantu nenek, walau aku tahu kalau niatku membantu lebih banyak merepotkan orang tua.
Setiap hari, Mama, Bapak, Nenek dan Mbah Buyut bekerja keras untuk mencarikan uang jajan. Apa aku tidak boleh membantu? Setidaknya, aku bisa tahu bagaimana caranya mendapatkan uang. Kenapa nenek dan kakek rela kepanasan dan kehujanan setiap hari hanga untuk menanam padi, kemudian memotongnya.
Aku merasa geli saat jerami kering menyentuh kulitku, bahkan meninggalkan rasa gatal. Tapi, aku tetap semangat membantu walau cuaca sangat panas. Aku tidak takut menjadi hitam asalkan bisa membantu orang tua.
Aku merasa senang sekali bisa bermain di sawah sambil membantu orang tua. Aku juga bisa tahu bagaimana proses memanen padi di sawah. Banyak ilmu yang bisa aku dapatkan. Aku tahu bagaimana orang tua bekerja keras demi bisa memberikan yang terbaik untukku. Orang tua selalu mengajarkan kami kesederhanaan. Menjadi seorang petani memanglah tidak mulia di mata manusia, tapi petani selalu mulia di mata Allah SWT. Kenapa bisa dibilang mulia? Sebab petani tidak tahu bagaimana caranya korupsi hak orang lain. Yang mereka tahu hanyalah bagaimana caranya hasil panen satu musim bisa cukup untuk makan sampai musim panen berikutnya.
Hai, namaku Walrina Munangsir. Cukup panggil Rin Muna saja. Nama Pena : Vella Nine
Hobi: Menulis, membaca dan menggambar dan bercerita.
- Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018
- Pemuda Pelopor Kutai Kartanegara 2019
- Founder Taman Bacaan Bunga Kertas
- Founder Mamuja (Mama Muda Samboja)
Telah menerbitkan 20 buku antologi sejak tahun 2015-2019. Penulis buku Best Seller "Perfect Hero", "Perfect Hero 2", Shaum Me, Bad Planter, Then Love, I am Here Mr. Rich
Bermain di sawah memang menyenangkan, bisa belajar banyak bahwa bulir-bulir kehidupan bernama padi yang menjadi beras itu sangat berharga kala telah menjadi nasi. Suatu proses panjang untuk memahami pangan dan cara pengolahannya.
ReplyDeleteYups,,, bener banget Bunda....
Delete