Yuk, Kita Kenali
3 Gaya Belajar Anak!
Pena Kata |
Beberapa orang
tua sering kali mengeluhkan tentang proses belajar anak di sekolah yang kurang
memperhatikan guru ketika di sekolah.
Terlebih ketika anak kita hyperaktif dan kurang merespon terhadap materi
yang diberikan guru.
Setiap anak
memiliki kemampuan dan gaya yang berbeda-beda. Satu guru mengajari lebih dari
20 orang murid di dalam satu kelas, menjadi tidak efektif melakukan pendekatan
pengajaran sesuai dengan gaya belajar anak itu sendiri.
Ada 3 gaya belajar
yang perlu kita ketahui agar kita tidak serta-merta menyalahkan anak kita.
- 1. Gaya Belajar Auditori (Pendengaran)
Gaya belajar
auditori adalah gaya belajar anak yang suka mendengarkan, kaitannya dengan
proses belajar menghafal, matematika, mengerjakan soal cerita, membaca dan
memahami isi bacaan. Ciri-ciri anak yang memiliki gaya belajar auditori adalah
mudah mengingat dari apa yang ia dengar
atau yang sesuatu yang didiskusikan. Anak dengan gaya seperti ini tidak
bisa belajar dalam keadaan berisik atau ribut, karena mudah tergoda dengan
hal-hal yang didengarnya dan sulit untuk fokus belajar. Anak lebih senang dengan musik, senang
membaca cerita dengan suara keras, lebih suka dibacakan cerita ketimbang
membaca, bisa mengulangi apa yang didengarnya, baik nada, irama dan lainnya.
Kendala yang
dialami anak ialah sering lupa dengan apa yang dijelaskan oleh guru, kerap
keliru mengerjakan tugas yang diperintahkan guru, dan kesulitan mengekspresikan
yang dipikirkan.
- 2. Gaya Belajar Visual (Penglihatan)
Gaya belajar visual
adalah gaya belajar anak yang lebih melihat daripada mendengarkan. Berkaitan
dengan proses belajar seperti matematika (geometri), bahasa Mandarin atau Arab
atau yang berkaitan erat dengan simbol dan letak-letak simbol. Perbedaan letak simbol bisa berpengaruh
karena ada perbedaan bunyi.
Anak dengan gaya
belajar seperti ini mudah mengingat dengan cara melihat, tidak terganggu dengan
suasana belajar yang ribut, lebih suka membaca, lebih suka mendemonstrasikan
daripada menjelaskan, tertarik pada seni lukis , pahat, daripada seni musik.
Sering lupa jika menyampaikan pesan secara verbal kepada orang lain.
- 3. Gaya Belajar Kinestetik (Gerak)
Gaya belajar
kinestetik adalah gaya belajar anak yang suka bergerak, biasanya ini terjadi
pada anak-anak yang hyper aktif. Gaya belajar seperti ini berkaitan dengan
proses belajar yang membutuhkan banyak gerak seperti olahraga dan
percobaan-percobaan sains.
Anak dengan gaya
belajar seperti ini lebih banyak menggunakan bahasa tubuh, menyukai permainan
yang menyibukkan secara fisik. Ketika membaca, menunjuk kata-kata dengan
jarinya. Kalau menghafal sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung.
Belajar melalui praktik langsung, banyak melakukan pergerakan dan punya
perkembangan otot yang baik. Ia juga senang menanggapi perhatian fisik.
Anak kinestetik
cenderung tidak bisa diam. Ia biasanya akan memainkan alat belajarnya atau
memukul-mukul meja ketika guru sedang memberikan materi. Anak dengan gaya
belajar seperti ini tidak bisa belajar di sekolah-sekolah yang bergaya konvensional
di mana guru menjelaskan dan anak duduk diam.
Anak akan lebih cocok dan berkembang bila di sekolah dengan sistem active learning, di mana anak banyak
terlibat dalam proses belajar.
Tiga gaya belajar
anak ini wajib diketahui oleh kita, para orang tua dan guru. Agar anak dapat
belajar sesuai dengan gayanya dan kemampuannya. Sebab kita tidak bisa
memperlakukan sama antara anak yang memiliki gaya belajar auditori dengan
visual.
Sumber Referensi: kompas.com
Badar kayaknya dominan auditori😀
ReplyDelete