95C |
Kadang kita lupa
berapa lama waktu yang telah kita habiskan selama kita hidup. Berapa sih usia
kita sekarang? 17 tahun? 20 tahun? 30 tahun? 40 tahun atau seterusnya? Dan
berapa tahun yang sudah kita jalani untuk menjadi manusia yang bermanfaat?
Bahkan kemungkinan di usia yang ke-17 kita belum menjadi apa-apa, masih
merengek minta uang jajan sama orang tua.
Sekarang,
bagaimana sih supaya hidup kita bermanfaat untuk banyak orang?
Ah... tak usahlah
berpikir jauh ingin hidup yang bermanfaat untuk banyak orang.
Cukup menjadi
bermanfaat untuk lingkungan di sekitar kita saja.
Dengan cara? Ya
kita peka terhadap kejadian sekitar kita. Bukan menjadi acuh terhadap tetangga.
Misal, hari
tiba-tiba hujan dan pakaian tetangga masih bertengger dijemuran. Kita bisa
membantu mengangkat pakaian agar tidak kehujanan. Itu adalah salah satu contoh
kecil yang ada di sekitar kita.
Tak perlu
bermanfaat untuk banyak orang, yang penting kita bisa bermanfaat untuk
segelintir orang-orang di sekitar kita.
Seperti beberapa
hari terakhir saat aku memilih berhenti bekerja di salah satu perusahaan
swasta. Hari-hariku selalu di rumah, diisi dengan banyak kegiatan supaya aku
tidak merasa jenuh di rumah. Beberapa orang hampir setiap hari ke rumah minta bantuan.
Ada yang minta bikinkan ini dan itu. Aku melakukannya dengan ikhlas tanpa
meminta imbalan. Bahkan kadang mereka memaksa menerima imbalan dari mereka yang
sering aku tolak. Bagiku, sesama tetangga harus saling tolong-menolong. Toh,
mereka juga tak pernah mengharap imbalan saat aku meminta pertolongan.
Aku bersyukur
bisa memberi sedikit manfaat untuk orang-orang di sekitarku. Tak perlu
bermanfaat untuk banyak orang, bermanfaat untuk beberapa orang di sekitar saja
sudah cukup.
Kalau pada
akhirnya saya memiliki taman bacaan yang aku buka untuk umum. Itu semua terjadi
karena panggilan hati begitu saja. Tak ada niat sedikitpun mendapat keuntungan
di dalamnya. Karena semua kegiatan di taman baca memang berjalan dengan biaya
sendiri. Aku hanya berharap, semoga taman baca yang aku dirikan bisa bermanfaat
untuk warga sekitar untuk menggali sumber ilmu seluas-luasnya. Memfasilitasi
warga dengan buku-buku bacaan dan buku pengetahuan. Dengan harapan bisa
menciptakan generasi muda yang mandiri.
Aku memang tidak
bisa bermanfaat untuk banyak orang. Cukup untuk segelintir orang yang setiap
hari datang ke rumah, bisa membantu mereka itu kebahagiaan tersendiri bagiku.
Lebih baik jadi
lilin di kegelapan walau pada akhirnya habis terbakar. Keikhlasan itu dari
hati, rela melakukan apa saja tanpa mengharap budi balasan.
Menjadi bintang
di tengah gelapnya malam tanpa mengharapkan siang datang memberikan pujian.
Tetap menjadi
matahari di siang hari walau sering mendapat cacian dan keluh kesah karena
kepanasan.
Tetap menjadi udara
walau tak pernah mendapat penghargaan pada kehidupan.
Sebab hidup ini
tentang keikhlasan. Menjadi bermanfaat adalah panggilan hati, sebab tak semua
hati tersentuh keikhlasan dari tangan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang. Bukan sekedar mencari pencitraan diri. Jika ada yang menganggap aku
hanya mencari popularitas, itu hak mereka. Aku tidak akan membantah karena
hanya akan membuang waktuku. Lebih baik aku terus mendaki jalan hidupku
ketimbang berhenti untuk melayani lolongan makhluk-makhluk yang mencoba
menghambat langkahku.
Selamat malam...
Semoga setiap
hari kita bisa bermanfaat untuk orang-orang di sekitar kita.
0 komentar:
Post a Comment