Rin Muna : Burung Merak |
Hai teman-teman ...!
Aku mau sharing cerita soal Burung Merak penghuni Ladang Budaya, Tenggarong.
Eh, aku kepo banget loh. Secara ... aku belum pernah lihat burung merak secara langsung. Baru kali ini aku lihat burung merak di tempat wisata yang ada di Kaltim. Biasanya, aku lihat burung Enggang atau Rangkong. Tapi ... waktu aku datang ke sini malah nggak ketemu sama Rangkong atau Burung Enggang. Sepertinya mereka ada di spot lain yakni Mini Zoo-nya Ladaya. Aku nggak sempat buat masuk lagi ke sana, selain capek, waktunya juga udah mepet banget buat balik ke Samboja.
Alhasil ... aku ketemu sama binatang langka yang satu ini. Awalnya, aku ketemu sama merak yang betina. Ekornya tuh nggak panjang, nggak kayak yang ada di gambar-gambar buku pelajaran sekolah. Yah ... maklum lah ya, aku mengenal burung Merak di buku ilmu pengetahuan sekolah saja. Dan nggak tahu jenis kelaminnya. Aku pikir, semua burung Merak bentuknya sama. Ternyata berbeda dengan yang ada di gambar itu.
Jadi, cuma burung Merak jantan saja yang ekornya panjang dan indah itu. Kalau burung merak betina, ekornya nggak sepanjang burung merak yang jantan. Terlihat seperti ayam biasa. Malah ... aku pikir itu burung cendrawasih. Hahaha ... betapa bodohnya aku sampai nggak bisa bedain mana merak dan cendrawasih di dunia nyata. Padahal cendrawasih itu kan ekornya warna putih. Kadang suka nggak kepikiran gitu kalo udah ada di tempat kayak gini dan udah asyik. Udah males lagi mau mikir. Lewat aja gitu kayak angin.
Jadi, nggak usah heran kalau ada perdebatan dengan sepupu aku masalah burung merak dan cendrawasih di dalam video ini. Karena dua spesies burung ini bukan berasal dari Kalimantan dan pastinya sulit untuk kita temui di alam bebas.
Aku bersyukur dikasih kesempatan sama Allah untuk melihat ciptaannya yang indah banget. Kalau aku enggak main ke sini, mungkin seumur hidup aku nggak bakalan bisa lihat secara langsung gimana bentuknya burung merak asli di alam nyata. Paling mentok cuma bisa lihat di gambar doang.
Anakku termasuk juga anak yang beruntung karena di usianya yang baru 3,5 tahun udah bisa lihat gimana bentuknya burung merak, beruang madu dll. Itu juga karena orang tuanya yang nggak sengaja mampir ke tempat ini. Awalnya cuma mau main dan berkunjung ke rumah mbak aku yang ada di Tenggarong. Tapi, sepertinya anakku seneng banget main sama budenya sampe nggak mau diajak pulang ke Samboja.
Selain burung merak, di sini juga ada Beruang Madu. Sebenarnya aku ngambil video beruang madu. Tapi ... nggak bisa aku upload ke Youtube buat aku sharing ke teman-teman karena videonya rada aneh dan aku kesulitan buat ngeditnya, entah kenapa videonya posisinya terbalik gitu. Padahal video yang lainnya enggak. Jadi aku putuskan buat simpan aja untuk pribadi.
Ada satu jenis burung yang aku sendiri nggak tahu namanya. Burung itu mirip banget bentuknya sama burung merak tapi warnanya abu-abu. Mikir! Yakin nggak yakin kalo itu burung merak. Dan setelah aku pulang barulah aku coba buat searching di internet soal jenis burung yang itu. Dan benar saja, ternyata itu memang bukan burung Merak, melainkan burung Kuau Raja yang juga termasuk hewan langka. Di dalam video itu aku sempat ngambil objek burung Kuau Raja, tapi nggak sempat buat fotoin karena posisinya lagi nangkring di atas ranting pohon.
Ini nih penampakan burung Kuau Raja, buat kamu yang pengen lihat juga:
matasatwa.webnode.com |
Kamu bisa baca artikelnya tentang Kuau Raja . Burung Kuau Raja jantan hampir sama dengan burung Merak. Ia akan memamerkan bulu-bulunya yang indah dan membentuk seperti kipas untuk menarik perhatian betina. Burung Kuau Raja juga termasuk salah satu binatang langka yang hampir punah.
Aku rasa, tidak semua orang bisa beruntung melihat dua spesies burung yang hampir mirip ini. Nggak kebayang kalau Burung Merak dan Kuau Raja berduet untuk memamerkan bulu dan ekornya, pasti indah banget! Inilah salah satu ciptaan Allah yang harus kita syukuri. Allah menciptakan keindahan di dunia dan sebagai manusia kita harus menjaga dan merawatnya. Bukan terus menerus berbuat kerusakan di atas muka bumi. Alangkah indahnya jika manusia bisa hidup damai berdampingan dengan alam.
Yuk, kita cintai alam dan sekitar kita hingga anak cucu kita masih bisa melihat indahnya Burung Merak dan Kuau Raja yang ada di dunia ini!
Jangan lupa, sempatkan mampir ke tempat ini kalau kamu jalan-jalan ke Kutai Kartanegara. Rugi loh kalau belum datang ke tempat ini!
Cukup sampai di sini tulisan dari saya. Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semuanya.
Salam Lestari Budaya!
Salam Lestari Alam!
Hai rin
ReplyDeleteHai Bunda... ketemu lagi kita,,, hehehe... Apa kabar murid2 yang ganteng2 dan cantik2?
DeleteBaru ngerti dikit buka ini, hai juga, kabar baik
DeleteOwalah.. sama aja Bun.. aq juga gitu.. aq komen di blog bunda kok nggak bisa ya?
DeleteWohoooooo tapi aku ingin pelihara burung hantu hahaha
ReplyDeleteHahaha... waktu kecil aku pelihara burung hantu... Kakakku suka banget cari burung, maklum tinggalnya di hutan. Kalo Burung Hantu, di sini ada,,, wkwkwkwk
DeleteSenengnya melihat burung merak. Terimakasih
ReplyDeletewkwkwkwk.... keliatan udiknya ya aku, Pak?
Delete