Labels
Monday, December 4, 2023
Saturday, December 2, 2023
Foto Ini Indah Banget! Sayang Facebook Menghapusnya
Friday, November 24, 2023
Contoh Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Petik yang Baik & Benar
Contoh Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Petik yang Baik & Benar
1)
Wati suka membeli bika
Ambon
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Wati suka membeli Bika
Ambon.
Karena Bika Ambon adalah nama menu atau judul makanan.
2)
Kita harus selalu
menghormati Ibu dan Bapak Dosen
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Kita harus selalu
menghormati ibu dan bapak dosen.
Karena kata ibu dan bapak di sini sebagai kata ganti orang atau kata sapaan
tidak langsung. Sehingga, tidak perlu menggunakan huruf kapital. Huruf kapital
digunakan pada nama orang atau kata sapaan langsung seperti “Ibu Maria” atau “Bapak
Sudarsono”.
3)
Saya telah membaca
novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA
Kalimat di atas yang benar sebaiknya adalah:
Saya telah membaca
novel “Tenggelamnya Kapal van Der Wiick” karya Hamka.
Karena Tenggelamnya
Kapal van Der Wijck merupakan judul novel yang setiap katanya menggunakan huruf
kapital dan harus diapit oleh tanda kutip sebab merupakan kutipan judul novel.
Hamka ditulis menggunakan huruf kapital di awal huruf saja karena merupakan
nama penulis (nama orang).
4)
Ibu Nana dari mana?
“kata Wati”
Kalimat di atas yang benar sebaiknya adalah:
“Ibu Nana dari mana?” kata Wati.
Karena kalimat Ibu Nana dari mana?
adalah kalimat dialog yang seharusnya diapit oleh tanda kutip. Sedangkan
kalimat kata Wati merupakan dialog tag yang seharusnya ditulis dengan
huruf kecil di awal kata. Dialog tag tidak boleh menggunakan huruf kapital.
5)
Pada tahun 2005,
undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Pada tahun 2005, Undang-Undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.
Karena kalimat Undang-Undang Guru dan Dosen merupakan nama sebuah dokumen
yang harus menggunakan awalan huruf kapital di setiap katanya. Kecuali kata
‘dan’ karena kata tersebut merupakan kata penghubung yang tidak boleh ditulis
menggunakan huruf kapital meski berada di dalam judul.
6)
Saksi bisu pertemuan
kita adalah sungai Bengawan Solo.
Kalimat di atas yang
benar sebaiknya adalah:
Saksi bisu pertemuan kita adalah Sungai Bengawan Solo.
Karena kata sungai di atas merupakan bagian dari nama Bengawan Solo dan
satu kesatuan dari tempat tersebut. Sehingga, nama tempat ditulis huruf kapital
apabila diikuti dengan judulnya seperti nama “Rumah Sakit Umum”.
Pandemi Merenggut Kebebasan Bersosialisasi dan Rasa Empati
Pandemi Merenggut Kebebasan Bersosialisasi dan Rasa Empati
Assalamualaikum,
Wr.Wb.
Hadirin
yang terhormat, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita atas
kehadirat Allah SWT. Atas izin dan karunianya kita bisa hadir dalam acara
sosialisasi “New Normal Melawan Pandemi Covid-19) yang dilaksanakan secara
daring di daerah kita ini.
Hampir
dua tahun, pandemi Covid-19 melanda negara kita. Wabah Corona Virus Disease -19
pertama kali ditemukan pada akhir tahun 2019 di kota Wuhan, China. Yang
kemudian merebak dan menyebarluas secara
masif dan cepat hingga tersebar ke berbagai negara di dunia. Wabah ini
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).
Virus ini memberikan dampak yang sangat luas secara ekonomi dan sosial.
Demi
memutus mata rantai penyebaran virus, beberapa negara telah melakukan
lock-down, membatasi aktivitas sosial dan menerapkan perilaku protokol kesehatan
5M (menggunakan masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) dan 3T (testing,
Tracing dan treatment) sebagai upaya penanganan dan pengendalian penyebaran
COVID-19.
Semua
pembatasan sosial ini berdampak pada kondisi ekonomi yang juga ikut merosot. Banyak
orang yang kehilangan pekerjaan karena beberapa sektor ekonomi mengalami dampak
yang signifikan. Sektor ekonomi hiburan dan pariwisata yang paling merasakan
dampaknya hingga membuat para pengusaha mengurangi jumlah pekerja demi bertahan
hidup. Membuat tingkat pengangguran dan kesenjangan semakin tinggi.
Selain
dampak ekonomi yang begitu terasa, dampak sosialnya juga sangat terasa selama
dua tahun terakhir ini. Pembatasan aktivitas sosial dan semua kegiatan yang
berubah menjadi dunia online, membuat beberapa orang akhirnya kehilangan jati
diri, kehilangan kesempatan untuk melihat dunia luar dan merasakan indahnya
berteman.
Sistem
sekolah online, membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai
di dalam rumah dan kurang bersosialisasi. Sehingga, anak-anak menjadi introvert.
Tidak suka bergaul dengan dunia luar dan tidak memiliki keberanian untuk unjuk
diri. Membuat kita sulit untuk bersosialisasi karena merasa takut, minder dan
sebagainya. Sehingga, rasa kasih sayang dan rasa empati terhadap sesama juga
mulai memudar karena tidak ada hubungan sosial yang membangun rasa kepedulian
terhadap sesama manusia.
Kondisi
seperti ini, tentunya tidak diinginkan oleh kita semua sebagai makhluk sosial.
Oleh karenanya, pemerintah gencar melakukan vaksinasi agar semua orang bisa
hidup normal dan penyebaran covid-19 di negara ini bisa dihentikan. Sebab,
semua orang sudah rindu dengan kehidupan normal dan bebas bersosialisasi dengan
orang-orang yang kita sayangi.
Demikian
yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kita semua dan menjadikan
kita makhluk sosial yang saling membutuhkan dan memiliki rasa empati terhadap
sesama dan lingkungan di sekitar kita. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
gagasan dari saya masih memiliki banyak kekurangan.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Sumber :
-
Gagasan mengacu pada
garis besar kerangka topik halaman 4.33 s.d 4.35. dengan
topik Covid-19
-
https://www.kemkes.go.id/
Saturday, November 4, 2023
Apa Itu Bahasa?
Hai, Peers ...!
Terima kasih sudah berkenan berkunjung ke rumah mungilku yang satu ini.
Kali ini, aku mau sharing materi dasar kesusastraan. Yakni, tentang pengertian bahasa dan hubungannya dengan keterampilan berbahasa.
Pengertian Bahasa :
Bahasa adalah kumpulan dan untaian bunyi-bunyi yang tersusun secara teratur
sehingga menimbulkan makna. Bisa juga diartikan sebagai kumpulan bunyi yang
diujarkan secara lisan dan digunakan untuk mengungkapkan pikiran. Bahasa juga
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi dan menyampaikan
pendapat sehingga bahasa juga memiliki sifat yang indah, manusiawi, produktif,
dinamis, variatif, konvensional dan arbitrer. Bahasa menjadi alat komunikasi yang
paling penting bagi manusia untuk saling memiliki hubungan sosial atau
berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi, manusia membutuhkan sebuah keterampilan berbahasa agar tidak terjadi miskomunikai ataupun misinterpretasi. Keterampilan bahasa dibagi menjadi dua, yakni keterampilan reseptif dan produktif. Keterampilan reseptif terbagi menjadi dua, yakni menyimak dan membaca. Keterampilan resptif membuat kita menjadi orang yang berpikir kritis sehingga dapat menjadi produktif. Mampu mengungkapkan pendapat dengan baik dalam bentuk tulisan dan berbicara. Untuk menjadi produktif dalam berbahasa, kita harus bisa menguasai keterampilan reseptif dengan baik. Menguasai dan memahami materi dengan baik, membuat kita menjadi lebih berani untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat di muka umum. Hubungan antarketerampilan bahasa ini sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu komunikasi interaktif atau nonikteraktif.
Sementara itu, bahasa memiliki banyak pengertian menurut para ahli, di antaranya:
- Kamus
Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai
sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.
- Carrol:
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi
bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan
dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara
agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan
proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
- Sudaryono:
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna
sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah
satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
- William
A. Haviland: Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika
digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap
oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
- Keraf dalam
Smarapradhipa (2005): memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama
menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah
sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran)
yang bersifat arbitrer.
>> Keterampilan yang harus dimiliki adalah keterampilan
berbahasa yang bersifat reseptif (Menyimak dan Membaca) karena kita tidak akan
bisa melanjutkan ke tahap produktif (Berbicara dan menulis) jika kita tidak
menguasai keterampilan reseptif dengan baik. Keterampilan reseptif adalah
kemampuan dasar yang harus kita miliki karena dengan menyimak dan membacalah
kita akan memiliki banyak kosa kata untuk berbicara dan menulis. Jika
keterampilan reseptif kita tidak baik, tentulah kosa kata yang kita miliki
tidak banyak dan akan kesulitan saat berkomunikasi dengan orang lain, terlebih
dengan banyak orang yang akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber referensi:
- (Sumber: https://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli.html)
- Buku Bahasa Indonesia, Anang Santoso, dkk. Penerbit: Universitas Terbuka
Sunday, October 29, 2023
APA ITU MADING?
Fungsi Mading:
- Sebagai sarana informasi.
- Sebagai media hiburan.
- Sarana untuk menjaga kekeluargaan dari anggota kelompok tertentu.
- Meningkatkan kreativitas penulis dan pembaca.
- Menciptakan sikap kritis terhadap masalah yang ditemukan, terutama masalah seputar proses belajar mengajar di sekolah dan sebagainya.
- Meningkatkan wawasan akan keadaan sekolah yang dapat berguna bagi murid baru.
- Menumbuhkan kebiasaan membaca.
Secara garis besar, pembuatan mading memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan kognitif (berpikir), afektif (watak&perilaku), dan psikomotorik.
Sebelum menentukan apa yang akan dimasukkan ke dalam isi mading, sebaiknya tentukan dulu temanya. Penentuan tema bisa dilakukan dengan berdiskusi bareng teman-teman, riset, atau surfing the internet.
Contoh, kamu bisa menentukan tema berdasarkan hari-hari penting yang sedang diperingati pada saat itu. Misalnya Hari Pahlawan, Hari Ibu, Kemerdekaan Indonesia, pelestarian lingkungan, hidup sehat, giat belajar demi masa depan, dan lain-lain.
Setelah berhasil menentukan tema, kamu bisa merancang tampilannya agar nyaman untuk dibaca dan menarik, nih. Kamu bisa membuat sketsa tata letak dari rubrik-rubrik yang akan ditampilkan. Biasanya, sebuah mading akan memuat elemen-elemen di bawah ini:
1. Logo
Kamu bisa meletakkan logo organisasi sekolah seperti logo sekolahmu ataupun logo OSIS.
2. Judul
Nama dari mading yang kamu buat. Kamu bisa menentukan dengan nama unik atau menggunakan nama sekolah seperti “Mading SMPN 5”.
3. Edisi
Tuliskan tema mading kamu di bagian edisi ini. Atau bisa juga diisi dengan bulan dibuatnya, misalnya Edisi Maret, Edisi April, dst.
4. Salam Redaksi
Rubrik ini merupakan sapaan dari penyusun kepada para pembaca. Selain sapaan, Salam Redaksi juga bisa memuat ajakan untuk membaca (menjelaskan secara singkat informasi unik atau penting di dalamnya).
5. Susunan Redaksi
Setelah rubrik Salam Redaksi, kamu bisa menyisipkan Susunan Redaksi.
6. Berita Utama
Pada rubrik berita utama, kamu akan memuat topik yang sedang hangat diperbincangkan di lingkungan sekolah. Misalnya, ada temanmu yang akan pergi mewakili sekolah di Olimpiade Matematika Tingkat Nasional.
7. Artikel
Isi rubrik ini dengan artikel atau esai pendek, tentunya dengan topik yang sudah ditentukan sebelumnya.
8. Opini
Rubrik ini akan menjadi kesempatan bagi kamu untuk melatih keahlian melakukan wawancara. Kamu akan mewawancarai beberapa siswa di sekolah/masyarakat mengenai pendapat mereka tentang tema yang diangkat. Misalnya, tema yang kamu angkat adalah Hari Ibu, maka kamu bisa mewawancarai makna Hari Ibu bagi mereka.
9. Pojok Mading
Anggota penyusun dapat memberikan komentar atau pendapat mereka tentang isi dari mading yang sudah dibuat.
10. Tambahan
Jika mading kamu masih memiliki ruang tersisa, kamu bisa menambahkan rubrik baru untuk menarik lebih banyak pembaca. Misalnya seperti komik, puisi, pantun, ilustrasi, humor, atau tips dan trik.
11. Hiasan
Menghias mading kamu agar menarik juga salah satu unsur penting. Desain yang attractive dapat membuat pembaca penasaran, bahkan dari kejauhan. Beberapa contoh hiasan unik yang bisa kamu gunakan ialah biji-bijian, manik-manik, kain perca, kertas koran, kain flanel, dan lain-lain.
Agar mading yang kamu buat menarik bagi para pembaca, maka kamu memerlukan ide kreatif yang bisa dibuat dengan angle yang berbeda-beda. Berikut rekomendasi ide tema mading yang dapat kamu gunakan:
1. Kemerdekaan
2. Tokoh inspiratif
3. Film
4. Lingkungan
5. Sejarah
Contoh Mading:
Source image: belajarsoalletter.blogspot.com |
Source image: mamikos.com |
Source: postinganbagus.my.id |
Sumber referensi:
Wednesday, October 25, 2023
Apa Yang Dimaksud Dengan Paragraf?
Apa Yang Dimaksud Dengan Paragraf?
Paragraf adalah perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk sebuah gagasan atau topik sebuah teks bacaan.
Paragraf yang baik sebaiknya memenuhi 3 syarat, yaitu:
1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Isi yang menandai
(Soedjito 1991)
Dalam sebuah paragraf, hanya terdapat satu pokok pikiran. Apabila ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran atau ide pokok paragraf , maka paragraf itu menjadi tidak padu atau tidak utuh dan harus dikeluarkan dari paragraf.
Kepaduan paragraf dapat dilihat dari penyusunan kalimat yang logis dan ungkapan-ungkapan pengaait antarkalimat.
APA ITU TENSES?
- Simple Present Tense
- Present Continuous Tense
- Present Perfect Tense
- Present Perfect Continuous Tense
- Simple Past Tense
- Past Continuous Tense
- Past Perfect Tense
- Past Perfect Continuous Tense
- Simple Future Tense
- Future Continuous Tense
- Future Perfect Tense
- Future Perfect Continuous Tense
- Past Future Tense
- Past Future Continuous Tense
- Past Future Perfect Tense
- Past Future Perfect Continuous Tense
Wednesday, October 18, 2023
Cerpen "I am Jessica" karya Vella Nine
“JESS,
YOU ARE KILLER!”
“JESSICA
KILL NIRMA!”
“JESSICA
IS A KILLER. SHE KILL HER BESTFRIEND CRUELLY!”
Teriakan ratusan
orang itu masih terus terngiang-ngiang di telinga Jessica. Sudah berlalu begitu
lama sejak ia mendapatkan tuduhan sebagai pembunuh dari sahabatnya sendiri. Ia
harus menjalani sidang yang menyakitkan selama berbulan-bulan. Ia harus
mendekam di dalam penjara selama berbulan-bulan hingga hakim menjatuhkan vonis
20 tahun penjara kepadanya.
Lima tahun lalu,
Jessica yang tinggal dan bekerja di Ausie, memilih pulang ke Indonesia untuk
menikmati libur tahun Baru bersama keluarganya. Sudah cukup lama ia tak pulang
ke Indonesia. Biasanya, ia menjalani liburan bersama sang kekasih. Tapi sayang,
hubungannya dengan sang kekasih kandas begitu saja karena pria itu telah
berselingkuh dengan wanita lain. Pikirannya kacau, pekerjaannya menjadi tidak
baik-baik saja. Ia sudah tak tahan dengan sikap sang pacar yang tidak ingin ia
tinggalkan, tapi juga tak ingin meninggalkan wanita-wanita simpanannya.
Dalam waktu liburan
yang begitu singkat, Jessica menghabiskan waktu bersama keluarga. Sesekali ia
bertemu dengan teman-temannya yang ada di Indonesia untuk sekedar melepas
kerinduan.
Hari di mana ia
bertemu dengan sahabatnya adalah hari tersial dalam hidupnya. Nirma mengajaknya
bertemu di salah satu kafe yang ada di pusat kota Jakarta. Semuanya berjalan
normal seperti biasa. Tak ada firasat buruk apa pun yang akan terjadi pada hari
itu.
Sampai akhirnya ...
Nirma meninggal dunia setelah meminum ice coffee yang dipesankan Jessica
terlebih dahulu. Jessica tidak berpikiran apa pun. Ia hanya ingin memesankan
minuman lebih dulu, agar ia bisa gantian mentraktir sahabatnya itu.
Sore di kafe itu
berubah menjadi malapetaka bagi Jessica. Ia sangat kebingungan dan tidak tahu harus
berbuat apa karena sebelumnya tidak pernah ada dalam situasi seperti itu.
Jessica sangat sedih
karena harus kehilangan sahabat baiknya, tepat di depan matanya sendiri. Belum
sempat ia menghabiskan air matanya, tiba-tiba ia dituduh sebagai satu-satunya
orang yang membunuh Nirma.
Sungguh, begitu
hancur seluruh hari dan jiwa Jessica. Darah di seluruh tubuhnya seolah berhenti
begitu saja. Air mata yang harusnya mengalir deras untuk menunjukkan
kesedihannya, justru terbendung oleh rasa sakit yang tak terkira.
Tubuh mungil Jessica
seolah sedang disambar petir ribuan volt ketika semua orang berteriak bahwa ia
adalah seorang pembunuh.
“Kenapa semua
orang menganggapku sebagai pembunuh? Haruskah aku mengakui kesalahan yang tidak
pernah aku lakukan? Sungguh, aku sangat takut menghadapi dunia. Teriakan mereka
sungguh sangat menyakitkan. Membuatku tak ingin hidup, membuatku tak sanggup
bicara, membunuh mentalku hingga aku hidup seperti mayat.”
“Jika bukan
karena mama, wanita yang telah melahirkanku, aku tidak akan setegar ini
menghadapinya. Aku ingin buktikan kepada wanita yang telah melahirkanku, bahwa
aku bukanlah seorang pembunuh. Tapi semua ahli berpendapat bahwa aku bersalah
dan terbukti menaruh racun di kopi Nirma. Aku tidak tahu, dari mana datangnya
racun itu. Dan kenapa harus Nirma? Kenapa semua orang tiba-tiba menuduhku.
Sekeras apa pun aku berusaha membela diri, mereka tetap menganggapku sebagai
seorang pembunuh.”
“Jika aku memang
seorang pembunuh, bukankah terlalu bodoh jika aku membunuh sahabatku sendiri di
tengah keramaian? Bukankah hal itu bisa aku lakukan saat kami hanya satu mobil
berdua? Toh, hukumannya akan tetap sama jika aku membunuhnya dan dituduh
sebagai pembunuhnya? Lalu, kenapa orang-orang itu begitu jahat memperlakukanku.
Sungguh, aku tidak tahu apa pun. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku tidak
tahu kenapa Nirma mati.”
Jessica kini hanya
bisa menjalani hari-harinya di dalam ruang yang sepi. Hanya bercengkerama
dengan dinding yang usang. Sesekali kecoa mengajaknya bercanda. Sesekali para
semut menggelitiki tubuhnya. Sesekali dinginnya angin menyapa.
Jessica rindu dengan
sinar mentari. Ia rindu dengan udara bebas. Ia rindu dengan teman-teman dan
keluarganya. Tapi ia tidak bisa apa-apa. Vonis 20 tahun penjara, telah
merenggut seluruh kebebasan masa mudanya. Ia masih harus menunggu lima belas
tahun lagi untuk bebas dari tahanan.
Lima belas tahun
lagi, waktu yang masih sangat lama. Jika ia tidak dipenjara dan sudah menikah,
mungkin ia sudah bisa bercengkerama dengan anak-anaknya yang sudah beranjak
remaja. Sayangnya, semua impiannya itu direnggut begitu saja oleh orang-orang
yang ia juga tidak tahu siapa.
“Jessica, mengakulah
jika kamu yang membunuh Nirma dan kamu akan mendapatkan kebebasan!”
Jessica
menggelengkan kepala. Kalimat itu terus terngiang-ngiang di kepalanya. Sudah
puluhan bahkan ratusan kali ia dengar kalimat itu. Tapi ia tak pernah mau
melakukannya. Ia tidak pernah membunuh Nirma. Ia tidak akan pernah mengakui
kesalahan yang tidak pernah ia lakukan.
Jessica sangat takut
menghadapi dunia luar. Ia tidak ingin dianggap sebagai pembunuh dan dikucilkan
dunia. Bukankah menyandang kata “pembunuh” sama saja sedang hidup dalam penjara
sosial?
“Biarlah aku tinggal
di penjara selama 20 tahun asalkan aku tidak selalu dianggap sebagai pembunuh
Nirma. Biarlah aku dipenjara selamanya, karena aku sudah terlalu takut
menghadapi kejamnya dunia di luar sana.”
Jessica tak akan
sanggup mengakui dirinya sebagai pembunuh Nirma. Sungguh, pembunuh yang
sesungguhnya adalah Tuhan. Dialah yang mencabut nyawa semua orang. Tapi tak ada
yang satu pun yang berani menghakiminya. Bahkan berlutut bersujud kepada-Nya.
Lalu, kenapa semua orang harus menghakimi Jessica? Bukankah Nirma tidak akan
meninggal jika Tuhan tidak berkendak, sekalipun ia menenggak sebotol racun?
Bukankah semua orang bisa meninggal meski sedang tidur sekalipun, jika Tuhan
telah berkehendak?
“Nir, aku tahu
kamu pasti mendengar tangisku selama 2.500 hari sejak aku kehilangan kamu. Kamu
yang paling tahu seperti apa kebenarannya. Aku mohon, bantulah aku! Tunjukkan
jalan kebenaran dengan caramu! Aku hanya bisa mengharapkan keajaiban dari Tuhan
dan seluruh makhluk ciptaan-Nya.”
“Jika aku boleh
memilih, aku akan memilih untuk mati. Supaya aku bisa bercengkerama dengan
Nirma seperti biasanya. Supaya aku bisa bercerita dengan Nirma tentang
ketidakadilan di dunia ini. Supaya aku bisa bercanda dengan Nirma dan saling
menertawakan betapa bodohnya manusia yang saling menghakimi.”
Jessica tak pernah
absen menitikan air matanya setiap malam. Tapi ia terus berusaha menguatkan
dirinya sendiri. Karena ia tahu, tak ada satu pun orang yang bisa jadi
sandaran. Tak ada orang yang akan menguatkan dirinya. Bahkan, ia masih harus
menguatkan kedua orang tuanya dalam kelemahan yang ia miliki.
“I am Jessica, not a killer!”
________________________________
Cerita ini hanyalah fiktif belaka.
Aku persembahkan untuk Jessica Kumala Wongso yang saat ini masih berada di dalam penjara. Semoga, Jessica fiksi karyaku bisa menjadi sahabat bercerita dan berbagi penderitaan tentang bagaimana rasanya diasingkan dunia atas kesalahan yang tidak pernah diperbuat.
Wednesday, October 11, 2023
Novelme Bangkrut??? Kesalahan Fatal Yang Dilakukan Oleh Platform Novelme
Hai, Peers ...!
Ketemu lagi sama tulisan aku.
Kali ini aku mau ngebahas soal salah platform menulis novel yang udah menaungiku selama ini, yakni platform Novelme.
Kenapa aku mau bahas ini? [Disclaimer dulu kalo ini adalah asumsi dan opini-opini aku setelah mengikuti perkembangan Novelme dari nol]
Karena sejujurnya aku rindu dengan platform yang pernah menjadi rumah kontrakan aku ini. Di platform inilah aku bisa tumbuh dan berkembang menjadi seorang penulis novel panjang. Sayangnya, aku nggak bertahan lama ngontrak tinggal di platform ini karena perubahan regulasi dan peraturan di platform itu sendiri.
Awalnya, aku pikir semua akan baik-baik saja sejak aku memilih untuk ngontrak di platform lain untuk sementara waktu. Nyatanya, platform yang katanya sebagai “Karya Anak Bangsa” ini justru diambil alih atau diakuisisi sama perusahaan asal Hongkong.
Sejak diambil alih sama perusahaan itu, Novelme justru tidak berkembang. Postingan terakhir di media sosial adalah di bulan Mei 2023 saat proses pengambilalihan kekuasaan itu terjadi. Aku nggak begitu paham apa yang sebenarnya terjadi di managemen Novelme. Entah Novelme itu dijual atau diakuisisi, masih belum jelas. Karena semuanya terjadi secara tiba-tiba saat ajang NTW 17 baru akan berlangsung. Dampaknya, NTW 17 ditiadakan begitu saja.
Apa Novelme bangkrut?
Kemungkinan besarnya, iya.
Novelme sudah pasti mengalami defisit anggaran sampai akhirnya tidak mampu untuk membayar royalty penulis sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebelumnya. Yang awalnya pembagian hasil penjualan koin adalah 60% untuk penulis dan 40% ke platform, nyatanya 60% yang didapatkan penulis masih harus dipotong dengan biaya operasional yang tidak jelas ketentuan nilainya.
Novelme juga bahkan berusaha untuk mendapatkan tambahan penghasilan dengan menerbitkan buku cetak. Tapi hasilnya masih tidak maksimal. Karena Novelme sejak awal sudah mengusung konsep buku digital yang jumlah halamannya tidak terbatas, tidak ada beban ongkir, bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Sehingga, ketika Novelme memilih untuk menerbitkan buku versi cetak, target pasarnya tidak lebih dari 50% penjualan versi digitalnya. Hal ini sudah menunjukkan kalau Novelme sedang mencoba untuk berinovasi, tapi justru melakukan kesalahan yang membuatnya semakin terpuruk.
Aku yang sudah bergabung di Novelme sejak tahun 2018, sangat tahu bagaimana perkembangan platform ini. Mulai dari event menulis cerpen, sampai akhirnya bisa membuka sebuah event Next Top Writer Season 1 dengan hadiah jutaan rupiah. Saat itu, menulis novel di Novelme belum menghasilkan uang karena belum berbayar seperti sekarang ini. Hanya mengandalkan menjadi sang juara untuk mendapatkan hadiah uangnya. Di sana, aku melihat nama-nama penulis besar dari platform lain seperti Shanty Milan, Adellelia, Majarani, dan masih banyak lagi penulis yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu.
Masuknya penulis-penulis besar yang sudah memiliki basis pembaca banyak, membuat Novelme begitu mudah untuk naik daun. Sayangnya, strategi pengembangan Novelme justru membuatnya semakin jatuh ketika Novelme memberikan bonus tanda tangan kontrak sebesar Rp 400.000 sampai Rp 600.000 untuk setiap naskah baru dari semua penulis, baik penulis lama maupun penulis baru. Begitu banyaknya akun baru dan antusiasme pengguna untuk mendapatkan bonus tanda tangan kontrak, membuat Novelme seperti keblinger untuk terus mendapatkan penulis-penulis baru.
Kehadiran penulis baru, tentunya dibarengi dengan masuknya oknum-oknum nakal yang hanya ingin mendapatkan uang saja dari Novelme. Cerita asal masuk tanpa memperhatikan kualitas penulisnya. Meski ada editor, tapi editor tidak bisa menyaring naskah ratusan satu per satu sehingga yang menjadi penyaring naskah tetaplah sistem atau robot aplikasi itu sendiri. Yang namanya robot, pasti masih bisa diakali sama manusianya. Sehingga banyak banget penulis baru yang nakal. Banyak naskah plagiasi, penulisannya tidak jelas dan lain sebagainya.
Kehadiran penulis baru yang diberi bonus tanda tangan kontrak pertama, tentu mengancam penghasilan penulis-penulis lama yang sudah berpenghasilan lebih dahulu di Novelme. Kenapa? Karena penghasilan Novelme didapatkan dari hasil penjualan koin, bukan iklan/adsense. Sehingga, bonus yang diberikan untuk penulis baru, secara otomatis diambil dari hasil penjualan koin para penulis lama. Pembagian royalty untuk penulis lama menjadi semakin berantakan dan terus menurun setiap bulannya karena potongan biaya operasional yang tidak “transparan” ke penulis. Sementara, para pembaca tahunya, mereka membaca tulisan berbayar untuk memberikan apresiasi pada penulisnya. Sayangnya, apresiasi itu tidak sepadan karena besarnya potongan dari platform.
Ketentuan yang tidak lagi menguntungkan penulis lama, membuat para penulis yang sudah memiliki basis pembaca banyak, memilih untuk hengkang, termasuk aku (meski aku nggak punya banyak pembaca). Dengan begini, Novelme hanya mengandalkan kemampuan para penulis-penulis baru dan meningkatkan biaya promosi mereka. Kemungkinan, biaya operasionalnya semakin tinggi jika penulis baru yang masuk, tidak membawa basis pembaca yang banyak. Hal inilah yang membuat Novelme semakin merosot.
Seharusnya Novelme bisa memperhatikan beberapa aspek saat merekrut penulis baru seperti track record karyanya, attitude, pengalaman dalam industri kepenulisan, dan sebagainya. Hal ini, bisa menjadikan kredibilitas Novelme semakin baik. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Sehingga Novelme yang pernah menjadi platform terbaik dalam mensejahterakan penulis, tenggelam secara perlahan karena tidak bisa mempertahankan kredibilitas dan loyalitas penulis-penulis lama yang memiliki banyak pembaca setia. Terlebih hadirnya platform baca novel gratis yang juga ikut membayar penulisnya, membuat Novelme semakin kehilangan sinarnya.
Bukan hanya kehilangan sinar, Novelme seolah menjadi platform yang sedang “Mati Suri” karena tidak ada pembaharuan apa pun sejak PT. Funsoft Mobindo Indonesia itu diambil alih oleh perusahaan asal Hongkong bernama .....???
Bagaimana nasib Novelme selanjutnya?
Akankah dia kembali bersinar atau justru semakin meredup?
Mari kita lihat perkembangan ke depannya.
Semoga, aku masih bisa menuliskan tentang serba-serbi platform yang satu ini.