Labels
Saturday, January 14, 2023
Creative Class "Melukis di Sapu Tangan" Part 1 | Rumah Literasi Kreatif
Kelas kreatif ini berbayar karena ada bahan dan alat yang dibutuhkan, juga untuk membayar guru melukisnya. Sementara itu, pengadaan sapu tangannya sendiri disponsori oleh Lovella Mode, rumah jahit milik founder Rumah Literasi Kreatif yang ada di Desa Beringin Agung.
Terima kasih untuk semua anak-anak yang sudah aktif berkontribusi dan belajar di Rulika.
Much Love,
Rin Muna
Thursday, January 12, 2023
Autobiografi Walrina
3. Buku Antologi Puisi “Menghempas Karang” – Fam Publishing,
2016.
4. Buku Antologi Puisi “Setangkai Padi Yang Merunduk” – Fam
Publishing, 2016.
5. Buku Antologi Puisi “Dua Sayap” – Fam Publishing, 2016.
6. Buku Ensiklopedi Penulis Indonesia Jilid 7– Fam
Publishing, 2016.
7. Buku Antologi Puisi “Kota yang Menjadi Kata” – Fam
Publishing, 2016.
8. Buku Antologi Puisi “Malam-Malam Seribu Bulan” – Fam
Publishing, 2016.
9. Buku Antologi Cerpen “Padamu Aku Bercerita” – Fam
Publishing, 2016.
10. Buku Antologi Cerpen “Syair Tujuh Belas Agustus” – Fam
Publishing, 2016.
11. Buku Antologi Cerpen “Puppy Love” – Fam Publishing, 2017.
12. Buku Antologi Puisi “Muda-Mudi Ibu Pertiwi” – Fam
Publishing, 2017.
13. Buku Antologi Cerpen Anak “Dunia Kata” – Fam Publishing,
2017.
14. Buku Antologi Puisi “Lewat Angin Ku Kirimkan Segenggam
Do’a Buat Abahku” – Fam Publishing, 2017.
15. Buku Antologi Dongeng “Janji Seekor Tikus dan Semut” – Fam Publishing, 2017.
Pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif
Yuk, kenalan sama pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif!
Mereka yang selama ini berada di balik layar untuk membesarkan nama Rulika.
Klik nama yang bergaris bawah untuk melihat profil pengurus, ya!
Salam kenal semuanya...
Doakan semoga kami bisa amanah dan ikut membantu memajukan negeri ini.
Salam,
Pengurus Yayasan Rumah Literasi Kreatif
Monday, January 9, 2023
Paguyuban Seni Kuda Lumping Sebagai Penjaga Nilai Sosial
Indonesia memiliki keberagaman dalam hal suku bangsa, bahasa, budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan.
Desa Beringin Agung adalah desa yang berada di wilayah pelosok Kalimantan Timur, memiliki keberagaman di dalamnya.
Dengan adanya program literasi di Rumah Literasi Kreatif, semakin membuat Desa Beringin Agung menjadi desa yang mudah dikenal oleh masyarakat luas. Desa ini bisa menjadi desa yang berkembang dengan pesat karena masyarakatnya menjunjung tinggi nilai budaya dan tradisi dari leluhur mereka.
Dari 6 literasi dasar yang menjadi bekal kehidupan kita dan juga salah satu program yang ada di Rumah Literasi Kreatif, literasi budaya dan kewargaan menjadi salah satu program yang harus berjalan dengan baik. Kegiatan literasi di Rulika tidak hanya berpusat dengan Rulika saja, tapi bisa melebar ke seluruh masyarakat secara luas. Artinya, program literasi yang dijalankan oleh Rulika sendiri memiliki kebermanfaatan yang luas dan tidak dibatasi oleh wilayah Desa Beringin Agung saja.
Sebelum adanya Rumah Literasi Kreatif, literasi budaya dan kewargaan di Desa Beringin sudah berjalan dengan baik sejak dulu. Semua warga Desa Beringin Agung hidup rukun dan menjaga kebersamaan.
Dengan adanya arus globalisasi dan modernisasi, warga desa Beringin Agung mendapat tantangan besar akan perubahan zaman. Kehidupan sosial masyarakat mulai terpengaruh budaya barat dan nilai sosial masyarakat mulai tergerus dengan sendirinya.
Untuk menjaga generasi muda tetap hidup rukun dalam kebersamaan, para sesepuh berusaha merangkul kaula muda dan generasi penerus untuk melestarikan budaya daerah. Membentuk sebuah paguyuban seni kuda lumping yang memiliki nilai sosial tinggi.
Dengan adanya kelompok paguyuban di Desa Beringin Agung, seni budaya daerah menjadi terjaga dengan baik. Masyarakat dan generasi penerus memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Kerukunan dengan tetangga juga ikut terjaga dengan baik.
Paguyuban seni kuda lumping adalah salah satu wadah untuk bertemu dan berkumpulnya warga setelah mereka melakukan aktivitas dan pekerjaan mereka sehari-hari. Dengan adanya paguyuban ini, warga menjadi sering guyub, hidup berdampingan bersama-sama dan solidaritas warga tetap terjaga dengan baik.
Sebab, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dengan adanya wadah kebersamaan warga, nilai sosial di masyarakat bisa terjaga dengan baik dan berkelanjutan. Semua warga bisa bergotong royong memberikan sumbangsih mereka untuk kemajuan desa. Kegiatan kumpul warga yang intensif juga mampu membangun kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Film Crew | Divisi Literasi Digital | Rumah Literasi Kreatif
Yuk, kenalan sama Film Crew
dari komunitas Literasi Digital Rumah Literasi Kreatif!
Sunday, December 11, 2022
Creative Class "Melukis di Sapu Tangan" Part 2 Rumah Literasi Kreatif
Friday, November 4, 2022
Stick Nanas Samboja | Cemilannya Kaum Rebahan
Bekerjalah dengan Tulus
Thursday, November 3, 2022
MAKAN DUIT TAMAN BACA!?
🐥 : Enak ya jadi Mbak Rina, makan duit dari Taman Baca?
🦧 : Duit Taman Baca gundulmu? Aku yang menghidupi Taman Baca. Bukan Taman Baca yang menghidupiku‼️
Coba buka taman baca juga!
Bisa nambah koleksi berapa buku setiap tahunnya tanpa minta-minta sumbangan? Bisa ngasih pelatihan gratis dan datangkan narasumber tanpa donatur?
Kerjasama sama Pertamina itu aku nggak digaji sepeserpun sama PHSS. Berasa aku ini karyawan mereka apa?
Aku diajak buat program juga nggak mudah. Harus nyiapin persentasi dan pertanggungjawaban juga.
Kalau nggak pernah terlibat dalam kegiatan sosial di taman baca, nggak usah ngomong aneh-aneh, deh!
Sekali-kali jadi relawan di sini ...
Supaya tahu gimana perjuangannya ngasih fasilitas gratis untuk warga.
Anak-anak belajar di sekolah, bayar.
Nggak ada yang ngatain gurunya makan duit sekolahan 'kan?
Belajar dan baca buku di Rumah Literasi, gratis.
Aku dikata-katain makan duit taman baca. Mulutnya amazing banget, ya?
Kalau aku foto-foto mereka, ya itu bentuk pertanggungjawaban untuk donatur yang udah bantu kasih fasilitas gratis.
Emang nggak rutin kegiatannya...
Karena aku juga butuh menghidupi diriku sendiri, menghidupi anak-anak, dan menghidupi taman baca juga supaya bisa survive.
Kalau mau mengkritik atau ngasih saran, sampaikan langsung ke aku! Jangan sampaikan ke orang lain!
Gunanya apa? Orang itu bisa bantu nambah koleksi buku atau fasilitas di taman baca?
Semua koleksi buku di taman baca aku dapetin dari hasil ngemis-ngemis sama temen-temen penulisku. Biar koleksi bacaan bisa update dan anak-anak yang pinjam buku nggak bosen sama buku yang itu-itu aja.
Nggak jarang aku sisihkan uang belanja atau uang jajan anakku buat bisa nambahin koleksi buku atau fasilitas yang lain.
Karena malu kalau mau minta-minta mulu. Sementara ongkir dari Pulau Jawa ke Kalimantan udah ratusan ribu karena buku itu berat.
Jadi, kalau kamu nggak bisa bantu memajukan taman baca yang dari awal aku perjuangkan seorang diri, nggak usah ngomong aneh-aneh!
Ngomongin aku di belakang, itu bukan solusi.
Kalau kamu iri ...
Buatlah yang lebih baik dari yang aku buat.
Bagiku ... proyek sosialku sudah cukup.
Karena rezekiku bukan dari taman baca.
Tapi rezekiku datang dari Allah karena aku memberi.
Buatku itu reward yang dikasih Allah atas kerja keras dan perjuanganku selama ini.
Seringkali aku bilang ke Allah ... aku ingin menyerah.
But, Allah selalu kasih aku hadiah dan bikin aku semangat lagi.
Dia berkata. "Tugasmu belum selesai. Aku yang akan menolongmu."
Jika bukan karena kekuatan dari Tuhan, aku sudah menyerah sejak dulu.
Aku bukan wanita yang kuat.
Aku bukan orang yang baik.
Aku bukan orang yang kaya.
Aku hanya ... dituntun Allah hingga sampai ke titik ini.
Semoga kamu mengerti dan bisa merasakan menjadi aku suatu hari nanti.