Wednesday, July 31, 2019

Catfishing, Cinta di Media Sosial yang Merugikan

Freepik.com

Saat ini media sosial menjadi sebuah media yang memudahkan kita untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Kemudahan ini pula yang menjadi salah satu penyebab maraknya tindak kejahatan di media sosial terutama catfishing.

Catfishing merujuk kepada kegiatan penipuan (deception) yang dilakukan oleh individu di dunia daring yang bertujuan untuk menipu individu lain dan biasanya terjadi dalam konteks hubungan romantis (romance). [wikipedia.org]

Pelaku kejahatan biasanya melibatkan pembuatan akun media sosial fiktif, nama fiktif, usia fiktif, foto profil fiktif, dan keterangan diri fiktif lainnya. 

Terminologi Catfishing berasal dari acara televisi yang tayang di stasiun televisi Amerika Serikat MTv dengan nama Catfish
Kerugian yang dapat ditimbulkan dari tindakan catfishing ini biasanya mencakup kerugian material hingga kerugian emosional.

Baru saja aku melihat berita tentang kejahatan catfishing yang marak terjadi di media sosial. Kerugian korbannya juga tak main-main. Mencapai puluhan sampai ratusan juta bahkan ada yang harus kehilangan pekerjaan karena pelaku catfishing.

Kemudahan membuat akun palsu membuka selebar-lebarnya peluang untuk melakukan tindak kejahatan catfishing.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi internet. Tentunya kita tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat harus sadar bahwa konten apa pun yang ada di media sosial adalah salah satu bentuk pengajaran terhadap generasi yang akan datang. Sehingga perlu penataan lalu lintas internet yang baik dan benar.
Dalam hal ini, Diskominfo seharusnya mempunyai wewenang untuk bisa memperkecil kemungkinan terbuatnya akun-akun fiktif.

Sebagai pengguna media sosial, kita juga harus bisa memilih dan memilah teman-teman yang mendapat akses langsung ke akun media sosial yang kita miliki agar terhindar dari kejahatan Catfishing.



Wednesday, July 24, 2019

Rapat Penyusunan DPS dan DPTb Pilkades Serentak 2019 Desa Beringin Agung

Selasa, 23 Juli 2019

Dilaksanakan rapat Penyusunan DPS (Daftar Pemilih Sementara) dalam rangka Pemilihan Kepala Desa Serentak 2019.
Dalam rapat ini dihadiri oleh Kepala Desa, BPD, Ketua RT.01 s.d RT.11, Lembaga Pemerintahan dan juga 3 Balon (Bakal Calon) Kepala Desa yang akan berperan serta dalam pesta demokrasi Desa Beringin Agung.
Penyusunan DPS berdasarkan data pada Pilpres dan Pileg pada bulan April 2019.  Data tersebut kemudian diverifikasi oleh ketua RT selaku lembaga pemerintahan untuk memutakhirkan data penduduk setiap RTnya. Ada penduduk yang pindah atau meninggal dan ada juga penambahan daftar pemilih untuk anak remaja yang berusia 17 tahun pada tanggal 17 Oktober 2019.

DPS yang sudah ada akan diverifikasi langsung ke lapangan oleh panitia dengan dibantu oleh mahasiswa KKM IAIN dan Ketua RT setempat.

Setelah verifikasi, DPS dan DPTb akan dimutakhirkan menjadi DPT pada Rapat Pleno 02 Agustus 2019.

Untuk pegawai ASN dan lembaga pemerintahan dihimbau untuk bersikap netral demi terciptanya demokrasi yang aman dan damai. Sebab bakal calon yang ada juga merupakan warga Desa Beringin Agung yang memiliki visi dan misi yang sama dalam memajukan Desa Beringin Agung menjadi desa yang lebih baik lagi.


Monday, July 22, 2019

Pelatihan PKK Membuat Bunga dari Plastik oleh Mamuja

Minggu, 21 Juli 2019.
Kelompok PKK Desa Beringin Agung melaksanakan pelatihan membuat karya kerajinan tangan dari plastik.
Alhamdulillah ... Mamuja (Mama Muda Samboja), klub ibu-ibu kreatif yang aku bentuk sebagai bagian dari Taman Bacaan Bunga Kertas diberi kepercayaan untuk menjadi pelatih ibu-ibu PKK yang ada di Desa Beringin Agung.
Pelatihan berlangsung dari jam 14.00 s.d 16.00 WITA diikuti oleh anggota PKK.
Ibu-ibu terlihat sangat antusias membuat bunga dari plastik. Karena, bunga dari plastik ini sangat ekonomis, bahannya mudah sekali didapat dan tentunya bisa mengurangi volume sampah di lingkungan. Seharusnya, pelatihan ini menggunakan plastik bekas, namun karena nyari sampah plastiknya lumayan susah, akhirnya kami memilih menggunakan plastik baru untuk belajar. Harapannya, ibu-ibu rumah tangga di wilayah Desa Beringin Agung semakin cerdas dan kreatif dalam memanfaatkan sampah-sampah rumah tangga.
Aku juga turut bahagia karena ibu-ibu mau berpartisipasi dalam dunia kreatif dan lingkungannya. Sebagai salah satu kandidat Pemuda Pelopor Tingkat Nasional, aku harus selalu menumbuhkan semangat warga untuk berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang membangun desa juga mensejahterakan masyarakatnya.
Kegiatan-kegiatan edukasi seperti inilah yang menjadi salah satu kegiatan yang mampu mendorong dan menginspirasi masyarakat luas.
Saya berharap ke depannya Desa Beringin Agung bisa berkembang menjadi desa yang lebih baik dan lebih maju lagi. Seluruh lapisan masyarakat dapat bersinergi dalam membangun desa mandiri.
Kegiatan-kegiatan yang saya lakukan memang murni kegiatan sosial tanpa mengharapkan imbalan. Bila ada donatur yang memberikan bantuan, langsung saya serahkan ke Taman Baca atau Mamuja untuk pengembangan kegiatan-kegiatan kreatif.
Terima kasih untuk seluruh warga desa Beringin Agung yang telah berkenan memberikan dukungannya untuk saya dan Taman Bacaan Bunga Kertas.
Hasil Karya Pelatihan



Sunday, July 21, 2019

Musrenbangdes 2020 Beringin Agung

www.rinmuna.com
Rabu, 17 Juli 2019. Pemerintah Desa Beringin Agung melaksanalan Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa) Tahun 2020.
Musrenbangdes mengundang seluruh lembaga dan tokoh masyarakat yang ada di desa.
Diungkapkan oleh Pak Budi selaku Kasi PMD dan Pj. Kades Beringin Agung bahwa dana desa digunakan 60% untuk infrastruktur dan 40% untuk pemberdayaan masyarakat desa.
Dari data yang dibacakan oleh Bapak Kuat Sholeh selaku Ketua BPD, pembangunan infrastruktur yang diajukan oleh masyarakat adalah pengerasan jalan / semenisasi dan pembuatan turap yang merupakan lanjutan dari anggaran tahun 2019.
Pada sesi terakhir, Bapemas Kabupaten Kutai Kartanegara menyampaikan IDM (Indeks Desa Membangun).

Pelatihan Kader Stunting Desa Beringin Agung

www.rinmuna.com
Sabtu, 13 Juli 2019. Pemerintah Desa Beringin Agung melaksanakan kegiatan Pelatihan Kader Stunting. Acara dibuka langsung oleh Kepala Desa Beringin Agung.
Narasumber : Sulastri, A.Md. Keb. (Puskesmas Sungai Merdeka), Andi Herawati, A.Md. Keb. (Ahli Gizi) dan Supriyadi (Pembina Posbindu).
Acara berlangsung sejak pukul 08.30 WITA sampai sore hari.
Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan (yang sesuai umur).
Stunting disebabkan karena kurangnya asupan gizi yang diterima janin dan bayi  sejak masih dalam kandungan, tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Oleh karenanya, nutrisi pada saat usia kehamilan sangat penting agar anak tidak terkena stunting.
Bukan hanya memberikan pengertian tentang stunting dan cara pencegahannya. Di sini juga diajarkan bagaimana melakukan pelayanan di posyandu dan pentingnya datang ke posyandu agar perkembangan janin dan bayi dapat terpantau dengan baik.
Pelatihan stunting ditutup dengan acara tanya jawab berhadiah. Ibu-ibu yang bisa menjawab pertanyaan seputar kehamilan, ibu dan anak langsung mendapat hadiah dari panitia.
Harapan ke depannya, pelatihan ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi lebih baik lagi dan dapat mencegah terjadinya stunting pada anak-anak Indonesia agar anak-anak tetap sehat, cerdas dan berprestasi.


Puisi Akrostik | Rizki Rangga Pratama | Rumah Kita



Judul Puisi "Rumah Kita"


Ramai kau hadirkan dalam setiap ruang
Ilusi tentang cinta dan kasih dalam satu detik
Zaman sudah berubah saat kau beranjak dewasa
Kini kau bukan lagi wajah merah yang hadirkan tawa
Indah dikala bibir mungilmu menyunggingkan senyuman

Rumah ini adalah tawa kita
Aku, kamu dan mereka
Niscaya akan kita temukan indahnya ruang yang kita cipta
Gubuk-gubuk kecil yang dulu usang hampir hilang
Gubuk-gubuk kecil yang kini menjadi kenangan
Akan apa yang pernah ada dalam kisah kita

Pagar-pagar rumah kita jadi saksi
Rahasiakan cerita dalam ruang yang terkadang hampa
Antara suka dan duka di dalamnya
Tempat kita saling bergenggam tangan walau banyak luka
Akankah kau selalu ada dalam cerita kita?
Mengukir setiap dinding rumah kita dengan cinta
Alangkah indahnya saat kau tetap ada menjadi kita


Nama : Rizki Rangga Pratama

Ditulis Oleh Rin Muna
Kalimantan Timur, 13 Oktober 2018

Monday, July 15, 2019

Cerpen | Kekasih Gelapmu Simpananmu


www.pixabay.com

Sore ini aku pergi jalan-jalan bersama dengan anak-anak remaja yang ada di taman bacaku. Tak banyak yang kita lakukan. Yah, hanya jalan-jalan mencari hiburan saja sesekali. Karena bagiku, mereka adalah sahabat. Walau usia kami memang terpaut lumayan jauh. Selama mereka nyaman berada bersamaku, ya nggak ada salahnya juga jalan bareng anak-anak remaja. Biar berasa muda terus kan ya? Hihihi...

Seperti biasa, setelah menghabiskan waktu jalan-jalan dan foto selfie di salah satu tempat wisata. Kami langsung pulang. Eh, nggak langsung pulang. Aku ngajak mereka dulu mampir ke warung Bakso. Mau ngapain? Ya, mau makan Bakso. Masa cuci mangkok?

Saat kami sudah selesai makan. Tiba-tiba datang seorang laki-laki paruh baya yang sudah tak asing lagi bagi kami. Laki-laki itu datang bersama seorang cewek cantik dan seksi. 
Tak ada kecurigaan dalam benak kami. Yang kami pikir, cewek itu adalah rekan kerja beliau.
Namun, entah kenapa bapak itu justru memperlihatkan gelagat aneh. Dia mencolek kami satu per satu sambil membisikkan sesuatu. Aku juga bingung, what happen?

Ternyata, dia bilang, "jangan kasih tahu anakku kalau aku jalan sama dia." sambil menunjuk ke arah cewek yang dia bawa.
Jelas saja kami justru curiga saat dia bilang seperti itu. Ada banyak persepsi di kepala kami. Kenapa kami tidak boleh bilang? Kalau hanya rekan bisnis atau rekan kerja, rasanya tidak akan menjadi masalah.

Oh, mungkin karena dia bilang juga kalau cewek itu "tamunya."
Tamu dalam hal apa ya?
Ah, entahlah ...
Makna tamu di zaman sekarang itu luas sekali. Apalagi tamunya ketemu di warung bakso, bukan di rumah. Jelaslah itu tamu yang istimewa.

"Siapa ya cewek yang dibawa bapak itu?" tanya Mira setelah kami keluar dari warung bakso.
"Nggak tahu." Rasya mengedikkan bahunya.
"Temen kerjanya kali," sahut Mega.
"Tadi bapak itu bilang tamunya." Dara menimpali.
"Iya, kalau teman kerja, buat apa bapak itu repot-repot klarifikasi ke kita? Pake acara nggak boleh kasih tahu si Ardhi. Kalau nggak ada hubungan apa-apa ya nggak perlu sibuk bisikin kita." Aku ikut berkomentar.
"Nggak tahu, Mbak. Pacar gelapnya kali," sahut Rasya sambil tertawa kecil.
"Sephia - Kekasih gelapku," lanjut Mega berbisik.
"Sst ...jangan keras-keras ngomongnya!" pintaku. "Dan jangan kasih tahu, Ardhi ya!"
"Tapi, kasihan tahu mba si Ardhi kalo nggak dikasih tahu. Kelakuan bapaknya begitu," sahut Mega.
"Sst ... nggak semua hal harus kita ungkapin. Biar aja, kita nggak usah ikut campur. Biar Tuhan yang menunjukkan suatu hari nanti kalau emang beliau salah. Mudahan nggak seperti yang kita pikirkan," tuturku.
"Jadi, nggak usah dikasih tahu, Mbak?" tanya Dara.
"Iya. Nggak usah!"
"Kalau kita keceplosan gimana?"
"Jangan sampai, lah!"
"Namanya aja keceplosan, Mbak."
"Ya nggak usah dibahas. Kalau emang kira-kira perlu, nanti Mbak yang ngomong sama Ardhi pelan-pelan. Dia juga sudah besar. Bisa bedain mana yang baik dan enggak. Lagian, selama semuanya baik-baik saja. Kita pura-pura nggak tahu saja. Anggap saja kita hari ini tidak melihat apa-apa." pintaku. "Ayo, pulang!"

Kami langsung bergegas pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan aku terus berpikir. Ternyata, laki-laki memang tidak akan pernah puas. Walau istri setia di rumah, dia masih bisa keluar jalan-jalan sama perempuan lain. Entah siapa yang menggoda dan siapa yang digoda. Yang jelas, hal ini membuatku berpikir bahwa perempuan emang nggak seharusnya di rumah terus. Karena saat di dalam rumah terus, bisa jadi suaminya malah main gila sama perempuan lain. 
Memang tak semua laki-laki seperti itu. Tapi, untuk laki-laki setengah baya yang masih punya kekasih gelap? What do you think?
Ah, aku pilih tidur...



Ini cerita hanya fiksi. Jangan ditanya bener atau enggaknya. Please, ini cuma naskah fiksi yang hanya khayalanku semata. Yang nyata adalah makan bakso bareng anak-anak remaja taman baca. But, nggak ada hal lain yang terjadi.
Cerita ini dibuat untuk memenuhi tantangan clue "Kekasih Gelap" dari PenAFriends.

Terima kasih untuk teman-teman yang selalu menginspirasi.

Saturday, July 13, 2019

Pembekalan Panitia Pilkades Serentak 2019

www.rinmuna.com
Kamis, 11 Juli 2019 di gedung BPU Kecamatan Samboja dilaksanakan Pembekalan Panitia Pilkades Serentak 2019 Kecamatan Samboja.
Acara ini dihadiri oleh 3 desa, yakni Desa Beringin Agung, Desa Bukit Raya, dan Desa Tani Bakti.
Acara dibuka oleh Camat Samboja, Bapak Ahmad Nurkhalis, S.Sos, M.Si. Kemudian pembekalan disampaikan oleh narasumber, Ibu Rinda R., M.Si dari Kesbangpol dan Bapak Rudi dari Dinas PMD Kab. Kutai Kartanegara.
Acara pembekalan berlangsung dari jam 10 pagi sampai jam 13.00 WITA.

Thursday, July 11, 2019

AKU, SAMPAH!!!

www.pixabay.com


Pagi ini aku melihat salah satu berita dari media lokal kota Balikpapan kalau ada penyu yang mati di Pantai Kemala dalam keadaan perut yang penuh dengan sampah plastik.
Miris sekali karena penyu merupakan binatang yang langka dan kehidupannya di laut terusik dengan keberadaan sampah-sampah plastik yang merupakan hasil dari kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Tanpa kita sadari kalau sampah-sampah plastik yang kita buang berakhir di lautan. Lebih tepatnya menjadi santapan hewan-hewan penghuni lautan.
Beberapa orang berkomentar untuk tidak membuang sampah di sekitar pantai. Hal itu tentunya sangat bagus dan merupakan upaya untuk menyadarkan masyarakat bahwa sampah yang hanya satu buah bisa berakibat fatal. Sebenarnya, bukan hanya di pinggir pantai saja. Kita juga harus bisa lebih bijak mengolah sampah walau tidak tinggal di tepi pantai. Sebab, sampah yang ada di gunung pun akan tetap bermuara ke lautan ketika terbawa air hujan, banjir, arus yang deras dan sebagainya.

Sudah sepantasnya kita bersyukur terhadap apa yang sudah lautan berikan kepada manusia. Laut memberikan banyak kehidupan untuk manusia. Hampir setiap hari laut memberikan ikan-ikan untuk menjadi bahan pangan manusia, membuat manusia tetap hidup, berkembang biak dan memiliki kecerdasan. Seiring dengan kecerdasan manusia yang terus berkembang, sudah seharusnya kita bersyukur terhadap apa yang diberikan alam dan kita bisa menjaganya, bukan merusak alam karena kita terlena oleh kenikmatan yang disuguhkan oleh alam.
Jika lautan memberikan pangan untuk manusia, lalu kenapa kita sebagai manusia yang punya pikiran justru memberikan SAMPAH yang akhirnya dimakan oleh hewan-hewan penghuni lautan. Layakkah kita melakukan itu? Di mana rasa terima kasih kita sebagai manusia? Di mana rasa peduli kita terhadap lingkungan yang telah memberikan kita banyak manfaat?

Tanpa kita sadari, kita telah banyak menzholimi alam yang telah menyuguhkan keindahan dan kenikmatan.
Aku tahu, manusia akan terus berbuat kerusakan. Sadar atau tidak, kita sebagai manusia memang sedang menyiapkan kehancuran peradaban manusia itu sendiri.
Kalau kamu pernah nonton film "AQUAMAN", kamu pasti bisa menangkap pesan moral dari film tersebut, salah satunya adalah sampah-sampah yang dikembalikan ke daratan karena penghuni laut marah dengan perbuatan manusia yang selalu merusak kehidupan laut. Dari situ kita seharusnya menyadari bahwa manusia seharusnya menjaga dan melindungi kehidupan lautan dengan baik.
Atau kalau kamu pernah nonton film "IO", kamu akan tahu bagaimana kehidupan manusia di masa depan. Ketika oksigen menjadi sumber kehidupan yang sulit untuk ditemui, semua orang mati, binatang mati dan semua tanaman mati. Itulah yang akan dirasakan oleh anak cucu kita ketika kita sendiri tak mampu menjaga alam dengan baik.

Aku sendiri, membiasakan diriku untuk membuang sampah pada tempatnya. Kalau tidak ada tempat sampah, ya simpan saja dahulu sampahnya di kantong atau di tas sampai menemui di mana letak tempat sampahnya. Sekalipun aku membiasakan diri membuang sampah di tempatnya, tidak dipungkiri kalau aku juga terkadang membuang sampah sembarangan. Yang terpikir dalam benakku, "ah, paling juga entar kalo kebawa banjir bakal bersih sendiri." tanpa aku sadari kalau aku telah membiarkan sampah-sampah itu berakhir di selokan, di sungai bahkan di lautan. Aku yang berusaha untuk bisa menjaga alam dan lingkungan sekitar, ternyata sesekali masih juga khilaf dan salah bertindak.

Jam sepuluh pagi tadi aku sudah ada di kantor kecamatan Samboja untuk mengikuti pembekalan Panitia Pilkades yang akan dilaksanakan serentak di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sembari menunggu yang lain datang, aku pergi ke kantin untuk membeli makanan dan cemilan ringan. Usai memakan cemilan yang aku makan, aku sibuk mencari tempat sampah karena aku sudah tolah-toleh dan nggak dapet tempat sampah. Ada seorang bapak yang duduk dipojokan dan berkata kalau aku memiliki sikap baik yang jarang sekali ditemui karena orang yang mencari tempat sampah artinya peduli terhadap lingkungannya. Aku sudah terbiasa sejak kecil untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi di perkotaan atau daerah yang dekat dengan pantai. Kebiasaan itulah yang masih terbawa sampai aku dewasa dan aku tanamkan pula kebiasaan itu pada anakku. Walau dia belum tahu kenapa membuang sampah sembarangan itu dilarang. Suatu hari dia akan tahu apa saja akibatnya kalau dia membuang sampah di sembarang tempat.

Entah kenapa ... hari ini aku dihadapkan dengan banyak peristiwa yang berhubungan dengan sampah. Sore hari ketika aku membuka email, ada sebuah petisi tentang sampah-sampah yang ada di pulau Bali. Sampah-sampah plastik yang menumpuk dan menjadi sebuah pemandangan berbeda di Pulau Dewata yang terkenal dengan keindahannya itu.
Aku masih tidak mengerti kenapa pemerintah tidak menghadirkan teknologi pengolahan sampah di setiap perumahan atau perkotaan agar sampah-sampah rumah tangga dapat diolah dengan baik menjadi pupuk kompos atau barang yang memiliki nilai guna kembali. Padahal, di luar negeri sudah ada teknologi tersebut dan Indonesia sepertinya belum menempatkan pengolahan sampah sebagai prioritas. Mungkin masih kalah dengan program-program lain seperti pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain.
Ini juga salah satu hal yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbudaya. Budaya membuang sampah pada tempatnya dan memanfaatkan sampah menjadi produk daur ulang. Budaya membuang sampah pada tempatnya juga belum berjalan dengan baik di Indonesia. Sehingga, banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Salah satu sebabnya juga belum ada tempat pengolahan sampah yang baik di setiap daerah sehingga sampah menjadi barang yang tidak akan disentuh masyarakat apalagi untuk mengolahnya menjadi produk daur ulang yang memiliki nilai guna.

Mendaur ulang sampah adalah salah satu upaya untuk mengurangi dampak sampah di lingkungan sekitar. Mengurangi konsumsi makanan yang menggunakan bungkus plastik juga merupakan upaya untuk bisa mengurangi volume sampah yang ada di kota maupu  daerah.

Inilah salah satu uneg-uneg yang bisa aku tulis hari ini. Semoga saja ada pelajaran yang bisa aku ambil hari ini dan menjadikan aku manusia yang lebih baik lagi dan bisa bersahabat dengan alam.

Tuesday, July 9, 2019

Puisi Akrostik | Asmilah | Kupeluk Peluh

Judul “Kupeluk Peluh”

Source : www.pixabay.com

Andaikan waktu mampu kutempuh dalam jenuh
Suasana hati yang kadang dilanda rasa gemuruh
Mungkin hatiku tak kan menjadi rusuh
Ikatan hati antara kita jangan sampai gaduh
Lalui jalan hidup tanpa mengeluh
Aku kan tetap berdiri memeluk berjuta peluh
Hingga hari-hari indah kan mampu kita rengkuh
~Rin Muna~
Kalimantan Timur, 6 Desember 2018

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas