Monday, February 25, 2019

Mitos Tentang Keajaiban Minum Air Mahakam


Sumber Ilustrasi : kaltim.tribunews.com


"Bilamana satu kali sudah terminum air Sungai Mahakam, pasti akan meminumnya untuk kedua kalinya." — [Oemar Dachlan, "Sungai Pertama di Indonesia yang Dikenal dalam Sejarah: Mahakam," (Jakarta: Harian Berita Buana, 13 Juni 1978) dalam Oemar Dachlan, Kalimantan Timur dengan Aneka Ragam Permasalahan dan Berbagai Peristiwa Bersejarah yang Mewarnainya, (Jakarta: Yayasan Bina Ruhui Rahayu, 2000), hlm. 120-121.]

Peribahasa di atas bermakna, barangsiapa yang datang berkunjung pertama kali di Samarinda dan wilayah Kutai lalu meminum air Sungai Mahakam, maka cepat atau lambat ia pasti akan kembali lagi pada masa mendatang.
Entah siapa yang pertama kali mencetuskan mitos ini. Sebagian orang mengungkapkan latar belakangnya berdasarkan beberapa kejadian yang kebetulan sama dengan mitos ini.

Ada beberapa cerita yang terdahulu dan sekarang yang kebetulan kisah hidupnya sama dengan mitos tentang air Sungai Mahakam. Mulai dari presiden pertama RI, yakni Ir, Soekarno dan beberapa pejabat negara lainnya. 

Tidak hanya kalangan pejabat, rakyat biasa juga ada yang mengalami hal sama. Termasuk beberapa orang yang aku kenal. Contohnya, salah seorang atasan kerjaku yang berasal dari Pulau Jawa. Beliau pergi merantau ke Samarinda untuk mencari pekerjaan. Kemudian, ia kembali ke Pulau Jawa hingga beberapa tahun menetap di Pulau Jawa. Lebih dari sepuluh tahun kemudian, ia kembali ke Kalimantan Timur karena perusahaan tempat ia bekerja menempatkannya di wilayah Kutai Kartanegara.

Namun, tidak semua mitos itu benar. Tidak semua orang pula kembali ke Samarinda atau Kutai. Tidak ada mitologi yang sempurna, selalu ada celah dan kelemahan menurut pola pikir rasional. Menurut Muhammad Sarip dalam bukunya Sejarah Sungai Mahakam di Samarinda dari Mitologi ke Barbarisme sampai Kemasyhuran, ada kemungkinan mitos keajaiban air Mahakam sengaja dimunculkan generasi terdahulu agar generasi kemudian tetap menjaga serta melestarikan 'kesucian' air Sungai Makaham dengan tidak menjadikannya sebagai tempat sampah, kotoran dan limbah.

Nenek moyang kita terdahulu adalah orang-orang yang pandai membaca masa depan. Mereka tahu akibat yang ditimbulkan apabila generasi masa depan tidak dapat merawat dan menjaga alam sekitar. Terutama sungai dan laut yang tidak bisa kita lihat dengan mudah. Bisa jadi, saat ini sampah, kotoran dan limbah sudah menumpuk di dasar sungai dan kita tidak menyadarinya karena tidak terlihat dari daratan. Oleh karenanya, orang tua terdahulu memunculkan mitos sebagai salah satu cara leluhur menjaga kelestarian alam, ilmu pengetahuan serta adat istiadat.

Kalau menurut kamu, bener nggak sih adanya mitos tentang keajaiban air Mahakam ini?
Ada nggak yang pernah mengalaminya?
Buat yang sudah mengalami sendiri atau punya teman yang mengalami hal sama dengan mitos air Mahakam, silakan share pengalaman dan ceritanya di kolom komentar ya!




Sumber Referensi:
Buku Sejarah Sungai Mahakam di Samarinda dari Mitologi ke Barbarisme sampai Kemasyhuran karya Muhammad Sarip

Sunday, February 24, 2019

IBU | Fathul Arifin | Taman Bacaan Bunga Kertas

Source: pixabay.com


IBU
Karya: Fathul Arifin

Ibu...
Kasihmu sepanjang masa
Terima kasih atas kasih cinta dan perjuanganmu terhadapku
Mengandungku...
Melahirkanku...
Menyusuiku...
Mendidikku...
Oh... Ibu...
Terima kasih atas pengorbananmu
Kau mengandungku selama sembilan bulan
Kau merawatku dengan kasih sayang dan tanpa letih
Kau menjagaku

Terima kasih Ibu
Atas apa yang telah kau berikan kepadaku
Aku akan selalu menyayangimu...







TENTANG PENULIS

Nama Lengkap  : Fathul Arifin
Nama Panggilan : Ifin
Asal Sekolah       : SMP N 05 Samboja
Komunitas          : Taman Bacaan Bunga Kertas
Alamat                  : Desa Beringin Agung, Samboja


Taman | Rafael Onibala | Taman Bacaan Bunga Kertas

Source: pixabay.com


TAMAN
Karya : Rafael Onibala

Kau tempat kami berpijak
Tempat kami menghibur diri dan bermain

Taman ...
Kadang kau menggugurkan bunga
Bunga yang gugur membuat punah

Akan tetapi ...
Taman pancarkan keindahan
Bunga pancarkan pesona harummu
Bagai kau tak muda
Menjadi penghibur diriku


PROFIL PENULIS
Nama                               : Rafael Onibala
Tempat, Tanggal Lahir    : Lalumpe, 06 Januari 2006
Sekolah                            : Kelas VI, SDN 036 Samboja
Komunitas                       : Taman Bacaan Bunga Kertas




Pantai | Rio Nanda Saputra | Taman Bacaan Bunga Kertas

Source: pixabay.com

PANTAI
Karya : Rio Nanda Saputra

Suasana pantai yang indah
Banyaknya pengunjung yang datang
Air yang biru dan ombak yang besar

Banyaknya nelayan mencari ikan
Dan pengunjung yang berenang
Banyak pedagang berjualan
Mobil berbaris di parkiran

PROFIL PENULIS
Nama                                   : Rio Nanda Saputra
Tempat, Tanggal Lahir        : Samboja, 16 Nopember 2006
Sekolah                               : Kelas VI, SDN 036 Samboja
Komunitas                          : Taman Bacaan Bunga Kertas

Matahari | Abdillah A. Kurniawan | Taman Bacaan Bunga Kertas


Sumber ilustrasi : pixabay.com


MATAHARI
Karya : Abdillah A. Kurniawan

Kau planet terbesar
Engkau paling bersinar daripada yang lain
Engkau menyinari semua alam semesta
Matahari ...
Sumber energi terbesar
Yang menerangi kegelapan
Matahari ...
Adalah ciptaan Tuhan yang Maha Esa.


PROFIL PENULIS
Nama                                    : Abdillah Ahmad Kurniawan
Tempat, Tanggal Lahir    : Bulukumba, 7 Juli 2007
Sekolah                                                : Kelas VI, SDN 036 Samboja
Komunitas                          : Taman Bacaan Bunga Kertas

Terima Kasih Guruku | Arya Eka Sepiyanur | Taman Bacaan Bunga Kertas

Source : pexels photos


TERIMA KASIH GURUKU
Karya : Arya Eka Sepiyanur

Terima kasih kuucapkan untukmu Guru
Yang tak pernah lelah memberiku banyak ilmu
Meski aku nakal dan sering membuatmu kesal
Tapi engkau tetap sabar, memberiku ilmu
Engkau membimbingku
Engkau mendidikku
Jasamu begitu indah
Terima kasih guruku
Kau lah pahlwan tanpa tanda jasa


TENTANG PENULIS
Nama Lengkap    : Arya Eka Sepiyanur
Nama Panggilan  : Arya
Sekolah               : SMP N 05 Samboja
Komunitas          : Taman Bacaan Bunga Kertas
Alamat                : Desa Beringin Agung, Samboja

Saturday, February 23, 2019

Terima Kasih Tuhan | M. Dahsyam | Taman Bacaan Bunga Kertas

Source: Pixabay.com


TERIMA KASIH TUHAN
Karya : M. Dahsyam

Oh ... Tuhan
Engkau yang Maha Besar
Engkau yang Maha Menciptakan semua yang ada di bumi
Engkau juga yang Maha Penyayang

Oh ... Tuhan
Terima kasih atas karuniaMu
Oh ... Tuhan
Akan kujaga semua ciptaanMu
Dikala aku susah, aku akan meminta petunjuk kepadaMu
Oh ... Tuhan
Terima kasih aras semua kenikmatan yang Kau berikan


PROFIL PENULIS
Nama                               : M. Dahsyam
Tempat, Tanggal Lahir    : Nunukan, 07 September 2006
Sekolah                           : Kelas VI, SDN 036 Samboja
Komunitas                       : Taman Bacaan Bunga Kertas


Teman Sejati | M. Ikbal Fariansyah | Taman Bacaan Bunga Kertas

Source: pixabay.com



TEMAN SEJATI
Karya : M. Ikbal Fariansyah

Wahai temanku
Engkau selalu setia menemaniku
Di saat aku berduka, engkau selalu setia menemani
Di saat aku bersedih, engkau ada di sampingku

Wahai temanku
Engkau sangat berharga bagiku
Engkau seperti separuh tubuhku
Engkau sangat berarti bagiku

Akan kujaga pertemanan kita
Akan kusimpan kenangan di hati
Terima kasih temanku
Akan kujaga pertemanan kita sampai akhir hayat

PROFIL PENULIS
Nama                               : Muhammad Ikbal Fariansyah
Tempat, Tanggal Lahir    : Waruwue, 25 Mei 2006
Sekolah                           : Kelas VI, SDN 036 Samboja
Komunitas                      : Taman Bacaan Bunga Kertas

Apa Kata Mereka Tentang Rin Muna?


Eh, hari ini aku tiba-tiba iseng berselancar di Beranda Facebook. Trus, ada banyak postingan seru tentang Challenge-Challenge gitu... Akhirnya, aku ikutin deh buat seru-seruan. Aku pasang status (Eh!? Sekarang namanya udah ganti, bukan Status lagi, tapi Postingan). Hmm ... Oke lah, aku juga akhirnya buat postingan di Facebook, ngikutin challenge-challenge itu. Ingat ya! Challenge-Challenge bacanya celens-celens, bukan kaleng-kaleng! 😂

Dan ini adalah postingan aku di akun Facebook pribadi aku!

Kira-kira ... apa aja ya komentar temen-temen tentang aku? Aku juga penasaran diriku sebenernya seperti apa.  😂

Dan ini ... komentar mereka tentang aku:


Kata Ardiyana Yanna (Tetangga), aku ini kreatif. Wait! Masih mikir kenapa dibilang kreatif? Apa karena aku kere aktif? 😂

Kata Hendy Lazuardy Hendrawan (Penulis/Blogger), yang terlintas dipikirannya Duta Baca. Oke lah ya ... aku emang salah satu Duta Baca. Tapi, aku kan udah kenal lebih dulu sama dia sebelum aku jadi Duta Baca. Kenapa yang diingatnya Duta Baca? Tak apa lah. Setidaknya itu bagian dari kampanye minat baca. Semoga bisa mengemban amanah dengan baik.

Kata Ummy Masita (Adik kelas aku waktu SMP), sama dengan yang dipikirkan oleh Yanna. Hmm ... kalian jodoh sepertinya... 😂
Kata Dalle Doel (Pakde di Plukme), aku ini cantik. Waaah ... langsung gede kepala kalo dibilang cantik. Sampe mau jatuh-jatuh... Oke lah, semua wanita di dunia ini cantik kok. Allah menciptakannya jadi cantik dan harus disyukuri. Nggak boleh dihina, karena menghina ciptaan Allah sama dengan menghina penciptanya.
Kata Asih Nurdiati (Adik Kandung Aku), yang ada dipikirannya adalah Mamanya Lifia. Ini sih bener banget! Kenapa dia nggak terpikir kalau aku ini kakaknya? Apa dia sudah lupa sama kakaknya sendiri? 😂 Aku rasa enggak sih ya. Dia pasti lebih ingat sama Lifia karena dia sayang banget sama keponakannya yang sering dia buat nangis setiap kali dia pulang ke rumah.
Kata Saifur Rohman (Tetangga), yang ada dipikirannya adalah Mbah Har. Kamu tahu nggak Mbah Har itu siapa? Mbah Har itu bapak aku. Yah ... pasti dia ingatnya sama Mbah Har, orang Mbah Har sesepuhnya Kuda Lumping Temanggung Turonggo Lestari Budoyo. Yang nggak pernah absen setiap ada pementasan kesenian Jawa. Bapakku emang demen sama seni musik dan suara. Tapi, entah kenapa anak-anaknya nggak ada yang ketularan satu pun. Aku ... kalau nyanyi selalu nggak ngerti nada. Suara sama musik kejar-kejaran kayak film india. Ah ... kok jadi curhat? 😂

Kata Prayanti Kalvin (Duta Baca Kaltim 2018), TERBAIK.
Duh, tulisannya dikapitalin semua pula, ditambah tanda jempol. Padahal, dia mah yang terbaik. Dia salah satu wanita yang berprestasi dan aktif menginspirasi, menggalakan minat baca di daerah asalnya di Bontang. Aku sering kali liat dia wawancara di radio atau tv Bontang. Sedangkan aku? Aku mah apa atuh? Cuma remahan roti yang udah melempem. 😂
Kata Dede Mulyadi (Tetangga), ada 5 poin. Banyak amat ya? Hahaha ... ini peres deh kayaknya, bawa-bawa nama suami segala. 😂
Kata Muhammad Hendri Syamsudin (Teman Facebook), Cerdas. Kenapa dia bilang aku cerdas ya? Cerdasnya dari mana? Mungkin, karena dia belum pernah ketemu sama aku. Makanya dia bilang aku cerdas. Padahal, aslinya aku tulalit dan o'on banget. Sering nggak nyambung kalo diajak ngomong. Yang kayak gini kok dibilang cerdas, wkwkwkwk.
Kata Anna Aprillia (Teman Mainku), Cantik, kreatid dan pintar segala bidang dll. Wuuuaaa .... Gubrak!!! Ini nyeremin banget yak!? Pintar segala bidang, ini perlu uji kompetensi sepertinya. Karena sebenernya aku nggak paham apa-apa. Cuma demen bergerak doang. 😂
Kata Yenniwati Halim (Perpusda Kaltim), salah satu finalis Duta Baca Kaltim tahun 2018. 😂 Emang iya sih. Karena pertama kali kenal, emang sebagai finalis Duta Baca Kaltim 2018.
Kata Humaira Yuwono (Mantan majikan aku), pinter. Hmm ... ini masih perlu diuji kepinterannya. Soalnya, aku ngerasa nggak pinter sama sekali.

Kata Andria Junius (Duta Baca Kaltim 2018), super woman, multy talented. Hmm ... super woman itu sebenarnya karena kepepet loh, Jo. Karena aku harus ngerjain semuanya sendiri. Akhirnya, aku jadi super woman yang sebenernya nggak super. 😂
Kata Marta Sari (Tetangga), kreatif. Ini komen yang keberapa ya yang bilang aku kreatif? Wkwkwk... apa aku harus ikut ujian seberapa tingkat kreatifitasku? Aku ngerasa biasa-biasa aja, kok dibilang kreatif? 😂
Kata Tri Wulan (Temen Esde), kreatif, cantik, baik dan ceriwis. Wait! Aku gagal fokus sama kata ceriwis. 😂 Aku emang ceriwisnya minta ampun kalau ketemu sama yang ceriwis juga. Kalau ketemunya sama yang pendiam, ya diam juga. 😂 Itu artinya, kamu juga ceriwis kayak aku, Tri.
Kata Setiawan (Temen Esempe), seperti makanan. Asli ... aku dibikin mikir keras sama komentarnya orang yang satu ini. Seperti makanan? (Mikir sambil jalan mondar-mandir). Sampe sekarang masih gagal paham. Apa karena foto profil aku yang katanya mengingatkan sama Rumah Makan? 😂
Kata Abqar N Bagas (Bu Sidah, Guru RA & Tetangga), wanita sejuta ide. Walah ... ini hiperbola banget yak!? Sejuta!? 😂 Seratus aja nggak nyampe, apalagi sejuta. 😂
Kata Libyah (Temen dari Bayi), Wanita super strong, kreatif, cantik, multitalented. Duh ... banyak yang ngomong gini, bikin aku makin keki deh. Apa iya aku sampe segitunya. Perasaan, aku cuma duduk diam di rumah sebagai IRT dan nggak ngapa-ngapain. 😂



Kata Rona Meronastorestyle (Temen Esem A), Mandiri. Hmm... dia emang mengenalku sebagai perempuan mandiri sejak kami sekelas bareng. Aku yang tinggalnya di panti asuhan dan nggak pernah punya uang jajan karena kudu hemat-hemat banget. Cuma dikasih uang jajan 100rb untuk 6 bulan, makanya, aku harus mandiri. Biar nggak nyusahin ortu mulu. Oh ya, btw ... makasiih ya waktu Esem A, kamu sering traktir aku ke kantin. Hehehe ...
Kata Alista Rias (Tetangga), Smart. Ehem! Apa iya? Aku merasa otakku masih kosong dan nggak tau apa-apa. Sampe sekarang aja masih belajar mulu, ngais-ngais ilmu.
Kata Bunda Alya (Guru SMA 2 Balikpapan), Unyu-unyu dan ngangenin. Ah ,,, komen ibu ini bikin aku tersipu. Ternyata ... aku ngangenin ya? Sama ... aku juga kangen ketawa dan candaan bareng Ibu Norhayati Wahab. Ini guru yang keren dan asyik banget! Kalau aku masih Esem A, pasti aku sering banget datengin ibu ke ruang guru buat bercandaan. Biar lupa ngasih nilai ulangan, hihihi.


Oh ya... pas aku lagi nulis ini. Ternyata ada lagi komentar tambahan dari Amy Swan (Teman kerja aku dulu). Ini nih, katanya dia : Sahabat. Teman Kerja. Mama Lifia. Ibu yang hebat . Wanita yang kreatif. Pengkritik paling jujur. Kalau udah asik ngomong kadang lupa berhenti. ðŸ˜œ❤️
Datang ke status Challenge aku jg ya!

Ternyata, dia juga bikin challenge dan bakal aku masukin. ðŸ˜‚ Kalimat terakhirnya emang bener sih. Aku kalo udah ketemu orang, udah asyik ngobrol ngalor-ngidul, bisa lupa berhenti. Tau-tau udah magrib aja gitu. 😂 Ini emang parah dan sering bikin pasangan aku kesel. Makanya, kalo ke mana-mana, dia lebih baik nggak ikut daripada bete nungguin. 😂 Thanks Amy buat komentarnya. Pokoknya, kamu paling The Best deh... Kerja baik-baik di sana ya! Jangan lupa sholat dan selalu jujur dalam bekerja. Insya Allah penuh berkah...



Nah ... itu dia komentar temen-temen tentang aku. Kalian bisa simpulin sendiri deh gimana aku ini. Yang kadang-kadang suka berubah jadi peran orang lain. Yang paling tahu dan paling ngerti adalah orang-orang yang ada di sekitar aku. Karena aku tidak akan pernah bisa menilai diri aku sendiri. Walau ada beberapa orang yang tidak suka. Tapi, masih banyak kok yang sayang sama aku apa adanya. Aku emang sedikit keras kalo bicara, tapi doyan ngakak juga. So, bisa berubah-ubah kayak bunglon sesuai situasi dan kondisi.

Tulisan ini berupa curahan hati dan keseharian aku. Semoga nggak bikin kamu yang baca tulisan ini jadi eneg ya! 
Aku bukan mau menyombongkan diri, aku cuma mau mengabadikan momen ini. Siapa tahu, 50 tahun lagi aku terserang alzheimer akut dan tulisan ini akan jadi pengingat buat aku dan temen-temen di sekitar aku.


Maaf, kalau aku nggak nulis sesuai EBI dan PUEBI. Soalnya, lagi pengen santai aja. Hehehe ...


Friday, February 22, 2019

Ayahku | Budiman Adi Yaksa | Taman Bacaan Bunga Kertas

Source : pexels photos


AYAHKU...
Karya : Budiman Adi Yeksa

Di zaman sekarang engkau adalah pahlawanku...
Tanpa adanya engkau, aku ini bukanlah siapa-siapa...

Ayahku...
Ibarat danau engkau adalah mata airnya
Engkau adalah sumber kehidupan keluargaku
Engkau...
Dimanapun berada, selalu kunanti-nanti

Ayahku...
Maafkan aku
Karena aku tidak bisa membalas jasa-jasamu...
Yang telah engkau berikan kepadaku sejak kecil hingga saat ini...
Dunia beserta isinya belum cukup untuk membayar jasa-jasamu

Wahai Ayahku...
Ku ucapkan ribuan terima kasih
Karena engkau telah membesarkanku.

Ayahku...
Dimanapun engkau berada, selalu kurindukan
Sekali lagi kuucap ribuan terima kasih
Engkau telah membesarkanku hingga saat ini
Ayahku...!


TENTANG PENULIS
Nama                : Budiman Adi Yeksa
Alamat             : Desa Beringin Agung, Samboja
Komunitas       : Taman Bacaan Bunga Kertas
Sekolah            : Kelas IX SMP N 05 Samboja

Copyright © Rin Muna
Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Edited by Gigip Andreas